Demo

9 2 0
                                    

"Qeen, jadi ikut demo nggak?" Ucap Fatimah

"Jangan kenceng-kenceng, kalau ada yang denger nanti ngomel-ngomel" Ucap Qeena sembari berbisik melihat kiri kanan

"Pada asyik ngobrolin apa sih?" Tanya Ibu yang tiba-tiba datang

"Eh enggak Bu, ini Qeena lagi curhat, katanya pusing banyak pasien" Ucap Fatimah

"Bu, kita ijin keluar ya" Ucap Qeena

"Yaudah, pulangnya jangan malem-malem ya" Ucap Ibu

"Beres Bu" Ucap Qeena

Setelah berpamitan dengan ibu, mereka berdua pun berkumpul di titik kumpul. Udah ada Bastian, Haikal, Syhanaz dll. Ada pula personil gabungan yang turun untuk mengamankan demonstrasi.

"Bas, jam berapa nih jalan?" Tanya Qeena

"Jam 2, sepuluh menitan lagi lah" Ucap Babas

"Yakin lu ikut? Dicariin mas Tama entar" Ucap Haikal

"Yang penting kalian diem aja" Ucap Qeena

"Nih, lu pakai masker, pakai topi" Ucap Syahnaz memberikan Topi dan masker

"Tancuu Naz" Ucap Qeena

Tepat pukul 14:00 kegiatan dimulai. Baru setelah itu pukul 15:00 ada beberapa orasi disampaikan di depan gedung DPR. Saat orasi berlangsung, tiba-tiba keadaan tidak kondusif, ada oknum-oknum yang melempar batu, botol, dan membakar pohon. Bisa dibayangkan, pohon yang berdiri kokoh di siram bensin kemudian di bakar?, Gokill sihhh. Ada banyak suara jeritan dan teriakan.

"Gengs, ayok lari" Ucap Babas

Qeena dan teman-teman pun berlari mencari tempat yang dirasa aman. Mereka berteduh di bawah pohon yang cukup besar jauh dari kerumunan.

"Moga aja disini aman ya gengs" Ucap Syahnaz

"Gila, paru-paru sama jantung mau copot rasanya" Ucap Fatimah

"Disana tadi keknya ada yang kena deh jidatnya, cewek lagi" Ucap Qeena

"Kasihan cuy, tapi kita kalau nolong juga bisa jadi kena lempar" Ucap Haikal

"Semoga tuhan kasih perlindungan" Ucap Bastian

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang meraih lengan Qeena. Mata mereka bertemu, orang itu menggunakan masker, dan berpakaian khas TNI saat penjagaan demo. Sepersekian detik ada suara bunyi kaleng jatuh

Klontanggggg

Sontak teman-teman yang lain menoleh ke arah sumber bunyi

"Qeena" Ucap laki-laki itu yang ternyata wafi

"Kaa.. kamu" Ucap Qeena

"Hati-hati lain kali, untung kaleng bukan batu" Ucap Wafi dingin

"Makasih" Ucap Qeena

"Lu gapapa kan Qeen?" Tanya Syahnaz

"Gapapa Naz" Ucap Qeena

Qeen dan teman-temannya pun pergi ke tempat yang lebih aman.

Wafi juga menjauh dari Qeena meraih ponsel dan menelpon seseorang

"Sore bang"

"Sore"

"Mohon ijin, betul bang, Qeena ikut demo"

"Baik, terimakasih banyak ya. Selamat bertugas kembali"

Setelah adzan isya Qeena baru pulang. Rumah terlihat sepi, mungkin bapak dan ibu ke masjid.

Tookkk.... Tokkkk..... Toookkk....

Hari Dimana Aku Mengikhlaskanmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang