.
Matahari tenggelam, hari mulai malam, terdengar burung hant—
Bukan oi!
Ehem.
Matahari yang mulai bersinar, bersamaan dengan burung-burung yang saling berkicauan sebagai penanda pagi yang cerah.
Seorang anak manusia, perlahan membuka matanya untuk dapat terbangun dari bunga tidur yang begitu indah, menuju hari yang baru.
"hoaammm.. dah pagi ya."
Merentangkan tangan keatas untuk melakukan perengangan sebentar, Meychan bangun dari kasur yang ia tiduri kemudian celingak-celinguk memperhatikan lingkungan sekitarnya sambil mengumpulakan nyawa.
"are? INI KAMAR SIAPA?!" jeritnya begitu sadar bahwa yang ia tempati kini bukan lah kamarnya.
Karena panik, doi langsung loncat dari atas kasur dan pergi keluar kamar. Setelah keluar, ia celingak-celinguk lagi memperhatikan keadaan sekitarnya.
Aneh deh, ga mungkin kan doi salah masuk kamar. Lagian kalo salah harusnya kan didepak sama yang punya, kok ini dengan satuynya doi bisa tidur di tempat orang?!
Meychan berjalan perlahan menyisiri ruang tengah tersebut. Tidak terdapat banyak barang disana, hanya ada laptop, dokumen-dokumen dan rak penuh buku-buku tebal, juga beberapa frame foto. Dilihat lah sekilah sosok manusia yang ada di dalam foto oleh doi.
"ini.. ah! Apartemennya si om! Kok aku bisa di sini?! Jangan-jangan beneran diculik!" jerit Meychan setelah melihat sosok yang ada di foto.
Doi pun segera ke pintu depan, dan mencoba membukanya. Anehnya engga dikunci. Kalo orang mau niat nyulik kan pasti dikunci tuh pintu, jendela dsb. Lah ini dibiarin?
"eh? pintunnya ga dikunci."
Saat Meychan hendak membuka pintu, itu pintu udah kebuka duluan sama yang empunya kamar, yang penampilannya kek mayit idup bangun dari kubur. Mungkin doi baru bangun tidur. Atau malah ga tidur?
"aaa! Om beneran mau nyulik aku ya?! Kenapa aku bisa tidur di kasur om?! Jangan-jangan makanan semalem dikasih guna-guna! Terus aku diapa-apain!" seru Meychan suudzon.
Si om nyelonong masuk, tanpa memperdulikan perkataan Meychan. "apa sih bocil, berisik lu pagi-pagi! Minggir gw mau tidur!" katanya kesal.
"ihh jawab dulu!" protes Meychan, menahan lengan si om.
"gini ye bocah, semalem lu tidur ga bisa dibangunin kek mayit, dan gw capek-capek gendong lu dari parkiran ke lantai 4! Gw mau naro lu ke tempat lu, tapi kuncinya lu kantongin di saku atas! Gw ga mungkin ngeraba-raba bocil, karena gw masih punya etika! Jadi lu gw taro di kamar gw, dan gw semaleman tidur di mobil karena kita bukan muhrim kalo tinggal satu atep! Lagian ni ye, kalo gw jahat, lu udah gw geletakin di tengah jalan biar ilang sekalian! Udah lah sono pulang, gw mau sambung tidur!" jelas si om panjang lebar dan langsung mendorong Meychan keluar apartemennya.
"booo!" manyun Meychan, begitu pintu tertutup.
Time skip~
Jam 12 siang, Matahari tepat berada pada titik tertingginya.
Di siang yang begitu cerah tersebut, Meychan kembali mengunjungi apartemen si om tetangga sambil membawa sebuah kue yang ia buat sendiri. Mau minta maap gitu ceritanya.
Begitu sampai di depan pintu, diketuk lah perlahan pintu tersebut. Ya kalo kenceng-kenceng takut jadi omongan tetangga.
Tak berapa lama, pintu terbuka dan muncul lah penampakan manusia bersurai hijau disana. Tapi kali ini penampilannya udah rapih, ga kek tadi pagi yang mirip zombie abis kena angin topan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UtaiteOneshots
RandomHanya sekumpulan oneshot khayalan Shiro semata, untuk menemani waktu luang kalian. Semoga terhibur 人^ω^)