Lomba~ Lomba~

264 27 37
                                    

.

Hari ini merupakan hari special. Karena hari ini, adalah 17 Agustus! Yey!!

Salah satu tanggal legend yang paling banyak ditunggu-tunggu warga Indonesia. Karena hari ini merupakan hari kemerdekaan bangsa!

Biasanya orang-orang akan melakukan upacara peringatan hari kemerdekaan disusul acara lainnya, termasuk lomba-lomba yang UwU. 

17-an, itu ga lengkap rasanya kalo engga ada perlombaan ea.

Tua muda, anak-anak, bapak-bapak, emak-emak, om tante, tetangga, mantan, selingkuhan, simpenan dan semua kalangan masyarakat, selalu antusias untuk menyambut lomba-lomba tersebut. 

Begitu juga dengan para utaite dari kampong 'lah kok ngatur'. Mereka berencana mengadakan perlombaan untuk menyambut hari kemerdekaan ini.

Tapi eh tapi. Mereka engga lomba sendiri nih.

//Editor1: Ya iya lah kocheng, mana ada orang lomba dewekan!

Ya, maksudnya mereka engga lomba sama warga sendiri gitu –3–

Jadi, demi menjaga tali silahturahmi (yang kagak pernah kebetuk) dan rasa kekeluargaan (yang tidak pernah terasa). Warga utaite dari kampong 'lah kok ngatur' mengundang makhluk-makhluk yang berada di kampong 'suka-suka gw' dan 'aing teh kudu naon', untuk memeriahkan acara perlombaan di kampong tercinta mereka ini.

"wuihhh rame bet, ini mao tawuran warga ape begimane?" Sakata geleng-geleng kepala melihat betapa ramainya makhluk yang ada di lapangan kampungnya.

"ye warga kite ae udah berapa biji. Ketambahan tu makhluk-makhluk Ainana dari kampong 'suka-suka gw' plus makhluk-makhluk Hipmik dari kampong 'aing teh kudu naon'." jelas Urata yang lagi ngadem dibawah pohon sereh sambil minum degan.

Mereka berdua males ngedeket lapangan yang ramenya cem demo warga nolak kenaikan micin. Panas cuy, mending ngadem di bawah pohon sereh.

Ditengah-tengah lapangan, para makhluk yang berpartisipasi dalam lomba, sedang mempersiapkan diri mereka masing-masing. Ada yang duduk-duduk menghemat stamina, tidur, guling-guling di tengah lapangan, bengong, dan lain sebagainya. Semua pada sibuk masing-masing.

Tak terkecuali dua tuyul pink ini.

"Ramdan!!"

"Narseh!!"

"Ramdan!!"

"Narseh!!"

"Ramdan!!"

"Narseh!!"

"RIKKU!!"

Oh ada yang ikut nongol rupanya.

Mama muda—maksudnya Ramuda dan Naruse adalah dua jenis Pithecanthropus yang jika digabungkan bakal bikin rusuh tiga kampong. Entah punya ikatan batin apa lah, tu anak dua paling kompak bikin gaduh kalo digabungin.

"BERPELUKANN!!!"

Baru aja itu tuyul pink dua mau meluk Rikku yang tiba-tiba ikut muncul di reuni keduanya. Si mas imut udah keburu ditarik sama abang tercintanya.

"jauh-jauh dari adek gw njer, lu berdua tuh bawa pengaruh buruk untuk masa dapan Rikku ea." sarkas Tenn meluk dedek Rikku.

Pak de Jakurai dateng terus nyeret Ramuda balik ke stand hipmik, "maap ya nak Ten, peliharaan saya emang suka lepas." Katanya santuy sambil senyum adem cem lantai masjid. "anjer! Peliharaan your face lahh!! Dasar pak tua! Lepasin gw!!" amuk Ramuda waktu diseret dengan tidak berprikeRamudaan.

"kalo gw apa lu Ki?" tanya Narseh nyikut Araki.

"beban." jawab Araki santuy.

//gelud.

UtaiteOneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang