Senyum Ara terukir dengan lebar diwajah menawannya saat dia menemukan Fiony tak jauh dari hadapannya. Setelah sejak tadi dia mencari gadis bermata sipit itu.
"Cieee yang pada akhirnya debut di ShareHouse48."Goda Ara sambil berjalan kearah Fiony.
Fiony yang mendengar itu menoleh lalu berdecak saat menyadari itu Ara yang menggodanya. "Kamu ngeledekin aku?"
Ara berhenti dihadapan Fiony, dicubitnya kedua pipi Fiony yang berisi dan tampak menggemaskan itu. "Gemesh banget tadi pake kaca mata."kata Ara, terkekeh.
Fiony belum menunjukan wajah ramahnya, dia sebal bukan karena Ara menggodanya tetapi karena Ara yang sejak pagi tadi tidak mengabarinya. Fiony mencemaskan Ara, dan kecemasannya berangsur pergi saat dia melihat Ara di agensi, namun dia tidak menghampiri Ara karena Ara saat itu sedang sibuk menghapal dialog nya di Theater terakhir mereka hari ini.
Fiony dengan sebal melepaskan cubitan Ara dikedua pipinya. "Araa ih sakit."
Ara terkekeh."apasih mara-mara, tambah gemesh kan?!"kedua tangannya berada di kedua bahu Fiony sekarang.
"Meskipun tadi tampilnya sebentar doang, tapi kamu cantik banget."katanya memuji. Disambut putaran mata oleh Fiony.
"Jangan gombal deh. Aku kesel sama kamu."kata Fiony menjauhkan tangan Ara yang tadi berada di bahunya.
"Marahin aja Ceu."Ujar Olla, mengompori Fiony dan Ara. Yang disambut tawa oleh member lain yang masih berada di backstage. Jarang sekali melihat Fiony dan Ara berdebat, sehingga tiap kali Ara dan Fiony tengah dalam keadaan seperti ini semua member selalu berusaha membuat situasi diantara Ara dan Fiony semakin memanas, namun sayangnya hal itu tidak pernah terjadi. Jika Ara marah, maka Fiony yang mengalah. Begitu juga sebaliknya, sehingga perdebatan besar tidak pernah terjadi diantara keduanya.
Ara tidak tertarik dengan perkataan Olla, dia menatap Fiony kembali."kesel kenapa Ceu? Aku ada salah?"
"Dari pagi tadi aku Call HP kamu dan Chat kamu, kenapa ngga ada tanggepan? Kamu kemana? Kenapa ngga ada ngabarin aku sama sekali?"Tanya Fiony, tanpa jeda. Ara yang mendengarnya tersenyum. Fiony yang mara kadang-kadang terlihat menggemaskan.
"Aku khawatir tau nggak. Kamu tu sendirian di Jakarta Aku ngga mau sampe kamu kenapa-kenapa."Fiony mengernyit melihat Ara yang tersenyum. "Kenapa senyum? Aku serius Ara ngga lagi becanda. Bisa nga--"Ara mencium pucuk hidung Fiony, membuat Fiony menghentikan perkataannya-terkejut. Dan member yang melihat itu menutup mulut mereka, sebagian berteriak karena menganggap perlakuan Ara dan Fiony terlihat memggemaskan. Sementara Shani menutup mata Christy dan Khatrina--maknae Jkt48.
"Heh Buaya ada kitty sama Katrin disini. Liat tempat deh kalo mau ciam cium gitu."semprot Mira menceramahi Ara, smentara yang diceramahi hanya menaikan bahunya tidak peduli. Lalu kembali menatap Fiony kembali.
"Maafin aku yaa. Aku tadi pagi Video Call sama Ayah dan Ibu aku, trus ketiduran. Pas bangun aku liat Jam kalo aku hampir telat Theater, jadi aku ngga liat HP lagi."jelas Ara, tangannya dengan pelan mengarahkan wajah Fiony kearahnya agar menatap dirinya yang sedang menjelaskan alasan mengapa dia mengabaikan panggilan serta chat Fiony ke handphonenya.
"Aku ngga kemana-mana Ceu, jangan mara yaa"katanya. Dibawanya kedua tangan Fiony kearah mulutnya, diciumnya dengan lembut.
Fiony menghela nafasnya, menetralkan kembali emosinya."Jangan gitu lagi, aku kan khawatir."kata Fiony, matanya berkaca-kaca. Gadis ini memang lembut, penyabar dan penuh kasih sayang. Mudah sekali air mata bertumpuk dimatanya. Bidadari sebenarnya!
"Iya Ceu. Aku janji. Maafin aku yaa."dipeluknya Fiony, dielusnya kepala gadis yang usianya diatas satu tahun darinya itu.
Fiony mengangguk dalam dekapan Ara.