Hold (Part 1)

1.3K 114 16
                                    

Ara menyibakan selimutnya kesal, mengambil posisi duduk. Alarm di atas nakas benar-benar mengganggu paginya, namun dia juga harus berterima kasih karena pagi ini dia memiliki jadwal briefing bersama para member jkt48 berkat alarm itu pula dia tidak akan terlambat ke agensi tempat dia bekerja.

Ara berjalan ke arah kamar mandi usai membereskan tempat tidurnya, dia hanya tinggal sendiri di Ibu kota Jakarta karena semua keluarganya berada di Garut itu sebabnya dia melakukan semuanya di apartemen ini sendirian, dari membersihkan tempat tidur, menyiapkan makan bahkan membereskan apartemennya. Well, untuk menyiapkan makanan sepertinya tidak terlalu sering karena Ara lebih sering memesan Gofood, dia terlalu pemalas untuk berada di dapur menghidangkan makanan untuk dirinya sendiri.

Selesai membersihkan dirinya dan menyiapkan diri untuk pergi ke agensi, Ara mencari tas, dompet serta kunci mobilnya. Setelah menemukannya dia pun meninggalkan apartemennya menuju garasi dimana benda kesayangannya yang menjadi hadiah Ulangtahunnya ditahun lalu terletak, benda yang sudah setahun ini menemaninya kemanapun dia pergi. So, terimakasih Ayah. Hehe

Ara memanaskan mobilnya untuk beberapa menit, sambil menunggu mobilnya yang tengah dipanaskan, Ara mengecek grup Line nya yang berisi khusus member jkt48, bermacam-macam hal yang dibahas senior hingga juniornya didalam grup yang kadang membuatnya tersenyum dan mengerutkan keningnya.

"Heh.."Suara serta tepukan dari Anin pada bahu Ara yang sedang bersandar dimobil mengejutkan Ara yang fokusnya diambil alih oleh ponselnya.

Ara memegang dadanya, dia terkejut. Tentu saja!

"ka Anin, astaghfirullah. Ngagetin ih."ujarnya tak santai.

"Dih nada suaranya, udah berani sama senior?"kata Anin dengan wajah sangarnya, namun dengan intonasi bercanda.

"Nggak gitu, tapi ini aku kaget. Kalo aku jantungan gimana? Mati. Nggak ada ntar yang nemenin kamu makan sate tengah malem, beli minum, joging lagi."kata Ara. Ditengah keterkejutannya masih memiliki waktu untuk menggoda Anin.

"Dih, kamu nggak tuh. Lo kalo mau ngerayu Gue, ngga akan mempan kali Raa."judesnya. Lalu masuk kedalam mobil Ara, duduk disamping tempat duduk kemudi.

Ara tertawa, melihat tingkah laku seniornya ini yang bawaannya selalu ngegas."ngomel-ngomel, tapi mauan juga satu mobil sama gue. Dasar cewek"gumam Ara, menggelengkan kepalanya. Lalu dia menyusul anin, masuk kedalam mobilnya.

"Nape lo natap gue kek gitu, dah kayak Om-om yang ngeliat mangsanya tau nggak."katanya terus menyerang Ara.

"Dih. Emang gimana ekspresi Om-om kalo liat mangsanya?"goda Ara menyeringai.

Anin yang mendengarnya hanya mengangkat bahunya, "tau ah, bawel. Cepetan nyalain mobilnya. Nanti kita telat."

Ara terkekeh, inilah Aninditha. Seniornya di jkt48 sekaligus tetangganya di apartemen. Pembawaan Anin yang seperti ini sering membuat orang-orang menjadi salah paham padanya. Percayalah, meskipun dia selalu bersikap tidak santai, dan selalu mengucapkan perkataan dengan nada yang cukup jutek dan sombong tetapi Anin adalah tetangga yang juga sering memperhatikan Ara, peduli pada Ara. Ketika Ara sakit, anin lah yang mengurusnya. Bahkan ketika akan sahur saat bulan Ramadhan, anin lah yang sering membangunkannya, lalu mengajaknya sahur bersama. Itu sebabnya Anin bukan hanya member, tapi juga seorang kakak bagi Ara.

**

"Sarapan dulu nggak kak? Aku laper ni."tanya Ara, menoleh ke arah Anin yang baru saja selesai menggunakan make up nya.

"Boleh deh. Gue juga laper."

"Mau makan dimana? Rumah makan atau resto?"

"Keknya ke kafe aja Ra, kita sarapan roti sama sejenis susu aja. Gimana?"

Oneshoot - FioRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang