"sex?"

10.1K 518 14
                                    

Siang ini Renja masih berkutat dengan daftar list buku yang akan segera diterbitkan perusahaan tempat ia bekerja, "Ah sial!" Ia bangkit membuka laci meja, mengambil amplop coklat setelahnya pemuda itu melangkah tanpa ragu masuk ke dalam ruangan Gibran, bossnya.

"What happened, honey?"

Tanpa membalas basa-basi Gibran, Renja menyodorkan amplop coklatnya. "I quit working from this company." Ujarnya.

Sontak hal itu membuat Gibran bangkit dari duduknya, "What problem are you having?"

"I'm just bored so stop."

Gibran menghela nafas sembari mengacak surainya frustasi dengan alasan Renja, "Aku tidak mengijinkanmu berhenti."

"Phk aku kalau begitu."

"Kamu tidak melakukan kesalahan diperusahaan inㅡ"

Renja tertawa. "Maaf.. Pak Gibran, saya pernah menggunakan gudang tempat tumpukan kertas itu untuk seks dengan Pak Irsyad."

"Irsyad?"

"Eum, aku jadi di Phk kan?"

"Renja!"

"You won't lose my body, just call me if you need it." Lalu Renja mendekati tubuh Gibran dan sedetik kemudian ia menautkan bibirnya pada bibir Gibran. "See you in the next bed, damn boss!" Tambahnya setelah melepaskan tautan bibirnya.

"Lo ganggu waktu istirahat gua, Nja!" Hanam bersungut malas, ditengah jamnya makan siang ia justru mendapat panggilan mendadak dari Renja yang ingin bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ganggu waktu istirahat gua, Nja!" Hanam bersungut malas, ditengah jamnya makan siang ia justru mendapat panggilan mendadak dari Renja yang ingin bertemu.

Renja hanya tersenyum konyol saat melihat Hanam suntuk, "Maaf ya.. aku butuh saran pekerjaan baru." Ujarnya. Singkatnya setelah keluar dari kantor Gibran tadi, ia menghubungi Hanam dan mengajak pemuda itu bertemu didekat cafe tempat hanam bekerja.

"Jadi babyboy aja sana di bar." Ucap asal Hanam yang mana justru membuat mata Renja berbinar.

"Good idea! Kenapa gak kepikiran dari dulu ya."

Hanam hanya melongo melihat Renja yang sudah siap-siap ingin pergi, "Lo beneran?"

"Iyalah!" Seru Renja dan Hanam cuma bisa menggeleng tidak percaya dengan tingkah Renja.

"Gila sih, bisa-bisaan dia gitu."

Bar, Renja masuk ke dalam bar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bar, Renja masuk ke dalam bar.. bukan bar punya Reynan! Bisa mati kutu Renja nanti kalau sampai terciduk.

"Em, apa bisa aku bertemu dengan manager pengelola bar ini?" Tanya Renja pada bartender yang kebetulan bertugas.

"Ya, apa ada yang anda perlukan?"

Renja mengulum bibir sejenak, "Aku ingin melamar pekerjaanㅡJuang?" Ia membaca nametag bartender itu.

"Baik, ayo saya antarkan langsung menemui pemilik bar ini." Juang menuntun Renja ke salah satu lorong tempat ruangan pemilik bar berada.

klek

Juang masuk terlebih dahulu sedangkan Renja diminta untuk menunggu diluar ruangan sampai dipanggil untuk masuk. "Permisi, Pak! Ada yang ingin melamar pekerjaan." Ujar Juang.

"Siapa?"

"Masuk, Ren."

Renja yang mendengar panggilan sontak langsung memasuki ruangan, "Iyaa? "

"Ohh? Juang, silakan keluar." Titah si pemilik bar, Juang langsung menutup pintu setelah keluar dari ruangan.

"Siapa namamu?"

"Renjassan Adiwangsa."

"Berpengalaman apa sampai ingin bekerja di bar ini?"

Renja tersenyum, "sex?"

"Wow, tidak sesuai cover ya.. jika kamu terpaksa bekerja disini lebih baik jangan, aku kasian pada tampang pemuda manis sepertimu dijadikan bahan pemuas nafsu."

"Tidak, aku ingin bekerja di sini untuk mencari kesenangan sendiri." Balas Renja dengan santai.

Si pemilik bar menunduk tersenyum atas pernyataan Renja, "Baiklah.. tapi, di bar ini memiliki sistem yang berbeda dengan bar yang lain."

Renja diam dan menunggu penjelasan dari si pemilik bar.

"Sistem penyewaanya dilandaskan kontrak sesuai keinginan penyewa dan jika penyewa sudah menandai kontrak yang menyangkut dirimu didalam kontrak itu, maka kamu akan menjadi babyboynya selama kontrak itu berjalan." Lanjut si pemilik bar.

Senyum Renja mengembang, "Menarik!"

"Kamu tidak boleh melanggar apapun yang tertera dalam perjanjian selama kontrak itu berjalan termasuk tidak boleh play selain dengan penyewa karena seutuhnya tubuhmu milik sang penyewa." Tambah si pemilik bar lagi.

Alis Renja tertaut, "Berarti sama halnya dibeli?"

"Bisa dibilang begitu dan jika kontraknya sudah selesai maka kamu bisa mencari penyewa selanjutnya dan jika kamu melanggar salah satu peraturan yang terterak dikontrak maka kamu akan ditendang dari bawah naungan bar, yang berarti tanggung jawab atas dirimu sepenuhnya berada ditangan penyewa itu, selamanya." Jelas si pemilik bar lagi, "Terlepas dari ituㅡaku yakin kalau banyak yang mau membayar dirimu dengan harga tinggi."

Renja terkekeh puas, "Persis seperti perlelangan harga diri."

"Jadi, kamu deal? Karena aku ada beberapa calon yang sudah lama mencari babyboy." Tanya si pemilik bar sembari mengulurkan tangan kepada Renja, deal.

Renja membalas tanpa ragu, "Deal.. Tuanㅡ?"

"Panggil saya Bagas, kamu bisa kirim foto serta bio datamu agar malam ini bisa diproses manajemen bar."

"Ya, dengan senang hati."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. La vida loca› partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang