"sudah puas bermain?"

2.7K 272 4
                                    

maaf, aku lagi pengen up book ini biar cepet kelar dan ganti book lain.

𖤐

sesampainya mobil hanam; yang menjemput renja penuh keterpaksaan, didepan rumah adiwangsa twins. renja berterima kasih pada sahabatnya dengan menunjukkan bukti transfer uang pada rekening hanam.

"udah puas dua puluh juta?"

hanam tertawa sumbang mendengar lagak sombong renja, tidak tau saja kalau sub itu akan mendapat hukuman.

"renja, menurut lo kalo perbuatan lo tadi ketauan gimana maksudㅡ"

"paling no sex for two month." celetuk renja tanpa membiarkan hanam menyelesaikan perkataannya.

"kalo ga dihukum itu gimana?"

renja terdiam lalu tersenyum, "punya hak apa mereka ngehukum gua? they are just my sex partners and if they don't want to accept me then fine, I can freely find another partner." jelas renja panjang lebar diangguki hanam.

"then how is your relationship with haekal later?" tanya hanam, lagi lagi membuat renja berfikir sebelum mengalihkan pembicaraan.

"hanam.. gua turun dulu ya."

sepeninggal renja yang sudah keluar dari dalam mobil, hanam tersenyum miris menunggu kabar renja menelpon sembari mengadu "dominan brengsek!" , tunggu dan liat saja nanti.

hanam akan menjadi orang pertama yang mengolok olok renja.

"sudah punya lima, masih saja kurang.. renja sinting." hanam melirik spion mobil, terdapat mobil BMW hitam dibelakangnya; mengikuti mobilnya sejak ia menjemput renja dirumah dominan barunya, bahkan renja tidak mnyadari kalau mobil yang sedang ia tumpangi tengah diikuti.

dan lagi lagi hanam menggeleng iba terhadap nasib renja hari ini um malam nanti mungkin?

hanam mengingat kejadian beberapa jam lalu ketika sebelum renja menelpon dan menyuruhnya menjemput dirinya disuatu alamat rumah dominan barunya.

ketika saat itu hanam sedang asik marathon drama ikatan cinta, ia dikagetkan dengan  sebuah ketukan pintu saat sedang serius menyimak dialognya.

dengan terpaksa ia bangkit untuk melihat orang yang mengganggunya bersantai.

"ya siaㅡrenjanjing bangsat! lo tau ga, tadi haekal telpon gua nanyain lo dan gua terpaksa bohong kaloㅡ" caci makinya terhadap pemuda dihadapannya terhenti karena ponsel yang ada disaku celananya bergetar.

lagi lagi hanam terpaksa menjeda caci makinya untuk mengangkat panggilan entah dariㅡ renjalang memanggil..

kedua mata hanam membulat menatap layar ponselnya, lalu beralih pada pemuda yang baru saja ingin ia maki habis habisan; pemuda itu tengah menatapnya bingung.

hanam terkecoh, ia lupa kalau renja memiliki kembaran seiras!

hanam juga beralih pada sosok lain yang berdiri menyandar pintu sebelah kirinya, yang sejak tadi ia abaikan bahkan tak ia sadari sebab asik ingin menghujat pemuda yang rupanya duplikat sahabatnya itu.

"haekal?" beo hanam sambil tertawa konyol menatap sahabatnya itu.

"lo bohong sama gua, nam?" tanya haekal datar cukup membuat hanam panik sekaligus takut, "aㅡ"

haekal berdecih, "cepet angkat telpon renja." titahnya langsung dilakukan hanam tanpa bantahan, sebab ia sadar kalau saat ini ia sudah tertangkap basah sudah mengaku berbohong. hanam bahkan juga menloudspeak panggilan renja.

3. La vida loca› partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang