Chap.01

9 2 7
                                    

    Jam istirahat sudah dimulai sejak 5 menit yang lalu.Arel,Jian,dan Flora juga sudah duduk dikantin menunggu pesanan mereka datang dengan tenang.Tapi ketenangan tak berlangsung lama saat kembaran Jian,dan orang yang paling dihindari Arel datang bersama rombongannya.

"Juan mau dateng kesini ji,urus sana kembaran lo." ucap Flora pada Jian yang seperti nya sudah siap untuk membantai kembarannya dan rombongan sampahnya itu.

"Juan,kalau lo maju selangkah lagi,gue bilangin mami kalau lo ngerokok." ancam Jian sambil menunjuk nunjuk ke arah Juan.

Sementara yang di ancam sama sekali tidak peduli,mata nya tertuju lurus. pada gadis ditengah tengah Flora dan Jian.

Arel yang sudah tau apa yang akan terjadi hanya diam saja.Menatap kembali mata Juan dengan tatapan lelahnya.

"Minggir lo curut,merusak pemandangan aja,duduk ditengah tengah." maki Farhan, salah satu pasukan nya Juan.

Arel sudah kenyang dengan perkataan itu.Kesenjangan wajah antara dia dan kedua temannya membuat Arel sering kali dibandingkan dan diremehkan.Arel tau dia tidak secantik teman temannya itu.Tapi apakah dia memang sejelek itu sehingga harus diperlakukan seperti ini terus?Memangnya orang yang kurang cantik tidak boleh bermain dengan orang cantik? apakah mereka harus direndahkan dan dibedakan terus?

Sakit hati sudah pasti,Walaupun sering mendengarnya tetap saja dia tersinggung.

Arel bisa saja memaki Farhan dan membalikkan semua perkataannya.Tapi ini dikantin dan ramai.Jika Arel melawan sekarang Juan dan teman teman nya akan semakin gencar mengatai nya.Seperti "lo udah jelek,buluk,miskin,sok mantep lagi." Itu membuat harga diri Arel semakin terinjak injak.Tidak ada yang membela Arel,kecuali Jian dan Flora.Arel juga tak berharap,dia sadar diri bahwa rupa menentukan segalanya.

Perlakuann Juan cs,sempat membuatnya frustasi dan memutuskan persahabatan yang telah lama dibina dengan Flora dan Jian agar penderitaannya berakhir.Tapi tentu saja tidak semudah itu,Flora dan Jian menangis nangis  didepan Arel agar persahabatan mereka tetap utuh.Maksud nya,Jian saja yang menangis.

Jian juga sudah melakukan segala cara agar kembarannya itu berhenti berbuat jahat pada Arel.Tapi tak kunjung berhasil.Jian juga menanyakan apa alasan Juan begitu membenci Arel.

Juan selalu saja berlindung dengan kalimat " muka nya Arel itu jelek,ngeselin lagi,minta dibully". Jian yakin Juan punya alasan lain.Menurut Jian,Arel itu tidak jelek,hanya kurang skincare saja.Juan saja yang melebih lebihkan.

Toh,cowo cowo lain disekolah juga tidak ada yang sampai begitu kepada Arel,paling paling hanya sedikit rasisme , kurang dihargai,dan sedikit bumbu penghinaan ,tapi setidaknya tidak dibully seperti yang dilakukan Juan dan teman temannya.

"Masih hidup aja lo kucrut,lo sadar diri dikit napa sih,udah jelek gak usah main sama orang cantik,gak pantes."Ucap Juan santai sambil duduk dimeja tempat Arel Flora dan Jian duduk

Arel diam saja,masih berusaha menahan tangisnya,sambil menyesap kuah bakso mang Dadang yang mantap sekali.

"Arel Arel,udah deh lo pindah sekolah aja sana,menuh menuhin tempat aja disini."

Entah apa yang lucu,tapi Arel bisa mendengar anak anak berusaha menyembunyikan tawa mereka,ada juga yang tertawa dengan keras.

"Juan bangsat lo.Gosah sok mantep ,punggung kurapan aja belagu lo." Juan kaget,kembarannya ini memang tak berguna ,buat malu saja.


"Jian lo diam aja deh,ga usah dingebela Arel,dia ga pantes dibela." kata Farhan sambil menatap sinis ke Arel.

BRAKK

Flora menggebrak meja.

Emosi nya meledak ledak saat ini.Flora sudah muak dengan perlakuan mereka.Flora tidak akan terima Arel di caci caci seperti itu.Kericuhan mendadak lenyap.Suasana kantin sangat sunyi.Tak ada yang berani membuka mulut.

Flora berdiri dan berjalan ke arah Juan.

"Mendingan Lo,dan semua rombongan sampah lo ini,pergi dari sini.Ga usah sok cakep deh,muka lo pada kaya alien semua sok sokan ngebully.Kalau dalam  hitungan ke 3 lo ga juga pergi," Flora melirik ke arah kanan nya.Tepat disebelah meja yang dia duduki,ada rombongan cowok geng motor tempat Flora bergabung.Sangat terkenal dengan kebringasannya disekolah dan diluar sekolah.

Juan tertawa sinis,perlahan mundur saat melihat teman teman Flora menatapnya seakan akan hendak memenggal kepala nya.

"Rel maafin Juan ya,gue udah berkali kali ngomong ke dia supaya ga ngganguin lo.Tapi masih aja." Entah sudah berapa kali Jian meminta maaf ke Arel atas perlakuan saudara nya itu.

"Yaelah,gapapa kali,ngapain lo yang minta maaf.Kan si Juan yang salah." Arel selalu berusaha baik baik saja.Bagaimana pun beginilah hidup.Sangat kejam.

Flora menatap prihatin.Bisa bisa nya Arel pura pura baik baik saja.



Jodoh Bersama TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang