CHAPTER 01

29 2 0
                                    

Mereka berempat makan siang dalam keheningan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berempat makan siang dalam keheningan. Sejak pertemuan Jay dan Heejin tadi suasana menegang. Jhinwan yang awalnya ingin menggoda Jay bahkan mengurungkan niatnya karena tidak punya nyali melihat wajah Jay yang seperti siap menerkam gadis di hadapannya itu. Keduanya bahkan saling melemparkan tatapan mematikan selama makan siang berlangsung.

"Kenapa buru-buru pulang?" tanya Jhinwan saat Jungwon dan Heejin berpamitan pulang selesai makan.

"Sebenarnya aku masih mau bermain disini, tapi Nona muda ini terus merengek minta pulang, Kak." Jungwon menggerakkan lengan kanannya yang tengah dipeluk Heejin dengan wajah malas.

Jhinwan terkekeh. Dia mengerti alasan yang membuat Heejin tidak betah di apartemennya. Apa lagi kalau bukan karena Jay. Selesai berpamitan, mereka berdua pun langsung pulang.

"Dasar laki-laki kasar, sombong, menyebalkan, berdarah dingin!" umpat Heejin setibanya mereka di mobil. Gadis itu memang sudah menahan amarahnya sejak di apartemen Jhinwan.

"Maksudmu Kak Jay?" Jungwon terkekeh mendengar umpatan Heejin lalu laki-laki itu mulai menjalankan mobilnya.

"Kenapa laki-laki sebaik Kak Jhinwan punya adik seperti dia?" dengusnya tanpa menjawab pertanyaan Jungwon. Lagi-lagi ucapan Heejin membuat Jungwon tertawa.

"Apa yang terjadi diantara kalian?" Jungwon sangat mengenal Jay. Dan ya, Jay yang Jungwon kenal tidak seburuk apa yang dipikirkan Heejin. Karena itu Jungwon merasa penasaran dengan apa yang sudah terjadi diantara mereka sampai Heejin sekesal ini.

Heejin menghela napas. Dia benar-benar malas mengingat apa lagi menceritakan kejadian kemarin pada Jungwon. "Aku tidak sengaja naik ke punggungnya saat di bandara," jelas Heejin.

Sesuai dugaan Heejin, Jungwon langsung tertawa mendengar ceritanya. "Bagaimana bisa kau naik ke punggung Kak Jay?" tanyanya lalu kembali tertawa. Jungwon bisa membayangkan bagaimana wajah kesal Jay saat kejadian itu.

"Aku mengira dia itu kau, kalian memakai baju dengan warna yang sama," kata Heejin yang mulai semangat membela dirinya. "Aku sudah minta maaf tapi dia malah mengataiku, baru kali ini aku menemukan laki-laki seperti itu," lanjut Heejin.

"Kak Jay memang seperti itu tapi aslinya dia baik kok," kata Jay meredakan emosi Heejin tapi gadis itu hanya diam tidak menggubris. Dia sudah terlanjur kesal pada laki-laki itu.

☘☘☘

Selesai mengantar Jungwon dan Heejin, Jhinwan kembali ke dapur untuk membantu Jay membersihkan meja makan. Laki-laki itu masih saja menahan tawanya setiap kali melihat wajah kesal Jay.

Saat Jhinwan tengah mencuci piring di dapur. Jay datang dan melemparkan lap ke meja. "Bagaimana Hyung bisa menganal gadis menyebalkan itu?" dengusnya.

Jhinwan meletakkan piring terakhirnya di rak lalu berjalan ke arah Jay. "Dia putri Uncle Jungkook," kata Jhinwan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Book 3] THE PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang