Part 2

15 3 15
                                    

" Saat kau bertemu dengan orang baru, kau harus menyiapkan beberapa kemungkinan."

"Eh dia dimana sih?" Tanya Lavinia,matanya melihat ke seluruh arah ruangan restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh dia dimana sih?" Tanya Lavinia,matanya melihat ke seluruh arah ruangan restoran.

"Bentar deh aku juga pusing, banyak banget orangnya." Jawab Risa.

"Kayaknya disini makanannya mahal deh Sa." Lavinia merasa keberatan dengan tempat semewah ini.

"Iya deh Vini, mending uangnya buat ke angkringan dapat banyak." Celetuk Risa sambil mengelus pelipisnya.

" Hi ! Lavinia ya ?" Sapa seorang laki -laki, ia menepuk pelan pundak Lavinia.

" Eh.... Iya, ini Miko ya ?" Lavinia menolehkan kepalanya kebelakang.

"Iya.. Aku Miko....." Miko menjabatkan tangannya ke Lavinia, ia tersenyum manis. " Ini temen kamu, namanya siapa?"

" Eh... Ini aku Risa." Risa tidak percaya bahwa Miko setampan ini.

---------------------------------------------------

Mereka duduk disalah satu meja yang berada di sudut. Sambil membuka buku menu yang disediakan oleh pelayan.

Miko sudah hafal dengan menu yang ada di restoran Itali favoritnya ini, jadi ia tidak bingung memilih makanan favoritnya. Sedangkan Lavinia dan Risa membolak -balik halaman buku menu,karena ini kali pertama mereka makan disini.

" Mas saya pesan Saltimbocca sama Ice Cappuccino saja ya." Miko menunjuk menu yang dipilihnya.

"Eh anjir ! ini kita pesan apaan?" Bisik Risa ke Lavinia.

"Hmmm aku juga bingung, dahlah kita sama aja kayak Miko." Jawab Lavinia dengan nada lirih.

"Hei kalian bagaimana ?" Miko menyadari sikap mereka yang aneh.

" Kita pesan yang sama aja." Lavinia tersenyum menutupi kegugupannya di depan Miko.

--------------------------------------------------

Mereka menikmati hidangan yang telah dipesan, Miko terlihat lahab memakan makanan tersebut. 

" Kamu terlihat cantik ya Lavinia." Puji miko dengan senyum lebar.

"Heh... Iya makasih Miko." Lavinia bingung harus menjawab apalagi.

Risa yang mendengar jawaban singkat tersebut, terkekeh pelan.

" Btw,  Miko kerja dimana ?" Tanya Risa, mencoba mencairkan suasana.

" Oh di depan sini...." Miko menunjuk ke arah salah satu perusahaan.

" Serius Miko ?" Lavinia kaget dengan jawaban Miko.

"Miko dibagian apa ?" Tambah Risa.

"Kalian jangan menyerangku dengan pertanyaan dong." Miko tertawa melihat wajah Lavinia dan Risa, "Aku hanya sebagai COO (chief operating officer )."

"Oh... jadi kita satu kantor ya...?" Lavinia lemas, karena itu berarti Miko adalah atasannya.

" Kamu kerja disana ?" Tanya Miko dengan tawa yang semakin keras.

"Iya Pak.... hmmm Pak Miko." Risa sangat gugup. " Tapi kenapa kita jarang melihat Pak Miko ya ?"

"Kalian santai saja, anggap aku teman kalian." Miko juga tidak menyangka bahwa dua wanita ini bekerja di perusahaan Clair . " Berarti kita sama -sama karyawan dari Pak Adam Clair ya?"

"Iya Pak, maaf banget ya Pak Miko, kita baru tahu..." Lavinia sedikit tidak enak dengan Miko.

"Sudah, santai aja." jawab Miko.

Mereka melanjutkan mengobrol dan mulai bercanda, mereka tidak menyangka akan bertemu seperti ini.

-------------------------------------

"Sayang.... aku merindukanmu." Saphira mengelus pipi seorang pria yang ada dihadapannya.

Yah.. Pria itu adalah Adam Clair, CEO dari perusahaan Clair yang menyempatkan mampir ke kostan milik Saphira. Mereka sudah 2 bulan terakhir memiliki hubungan khusus, Sayang sekali bahwa kenyataannya Adam Clair sudah beristri.

"Aku lebih merindukanmu sayang." Adam memeluk pinggang Saphira dan mendekatkan wajahnya dengan Saphira.

"Sampai kapan kita seperti ini ?" Tanya Saphira, mengalungkan tangannya ke leher Adam. 

"Aku enggak tahu sayang, aku enggak mungkin meninggalkan Sofia."

 Kenyataan pahit yang di ucapkan oleh Adam, namun Saphira tidak menyerah begitu saja, ia akan tetap memperjuangkan cintanya tersebut.

Saphira sadar bahwa hal tersebut salah, Adam adalah milik Sofia. 

Bukan Saphira jika tidak berusaha keras mendapatkan apa yang diinginkan.

" Mencintaimu memanglah luka yang membuatku candu." Bisik Saphira.

Adam tersenyum tipis, ia merasa iba pada Saphira. Bahwa gadis tersebut benar -benar mencintainya.

Adam bergegas pergi dari kostan Saphira sebelum Lavinia dan Risa pulang, mereka menutup rapat hubungan gelap ini.

--------------------------------------------

Saphira mulai membuka buku Diary, ia ingin menulis untuk meredakan pikiran dan hatinya yang sedang gelisah. Ia memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi jika hubungan seperti ini dilanjutkan.

Apakah cintaku ini salah ? Ya aku menyadarinya, bahwa aku salah mencintai milik orang lain.

Ini semua berawal dua bulan yang lalu, ketika hubunganku dengan Arga mulai memburuk, kami sering bertengkar, tidak mungkin jika hubungan ini berlanjut.

Disaat itu juga Adam Clair, seorang CEO di sebuah perusahaan tempatku bekerja, ia begitu perhatian denganku, dia mulai merayuku, hingga aku terjatuh padanya. Namun aku mengabaikan bahwa Adam memiliki istri.

Mencintaimu memanglah luka, luka yang membuat candu, luka yang selalu ku rindu.

Bagaimana jika sahabatku mengetahui ini ? apakah mungkin mereka akan membenciku?


Jangan lupa vote dan komen ya !

thanks udah mampir keceritaku ini.


BERTEMU DAN BERPISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang