Hi senja ...
Maaf dalam waktu berbulan-bulan aku tidak berkunjung, bukan tidak mau tapi lagi-lagi aku disibukan dengan urusan pekerjaan.
Senja....
sudah tidak ada lagi rasa untuk dia, sudah sepenuhnya pulih, andin juga menghubungiku, dia memberitahuku kalau dia sedang mengandung. Aku mengucapkan selamat Nja, aku sungguh senang orang di sekelilingku bahagia. Benar-benar tidak ada sesak ketika andin bercerita tentang kebahagiaan keluarganya.
Nja....
Ternyata salah tentang arti kebahagiaan, aku yang selalu ingin dibahagiakan ternyata bisa membahagiakan diri sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain, aku ternyata yang menciptakan kebahagiaan, orang lain yang membuat bahagia hanya ku anggap bonus saja, kehilangan membuatku sadar akan banyak hal.
Nja...
Aku menikmati momen seperti ini, melihat kau yang teramat indah, ombak yang bergemuruh, dan suara angin yang berhembus.
Selalu saja membuatku lupa akan banyak hal, salah satunya lupa untuk pulang.Nja...
Orang itu datang lagi, seperti tidak ada tempat lain saja untuk melihatmu, dia mendekat nja, dia juga menatapku nja, tersenyum, gila memang gila nja, dia berani tersenyum kepadaku padahal dia tidak mengenalku.
Hening ....
Farel? Namamu?
(Farel memulai pembicaraan)
Kinan.
(Farel tersenyum)
Hm, Kulihat kau sering datang ke tempat ini ya nan, bercerita sendiri memang menyenangkan, atau kau tidak punya teman?
(Farel kembali tersenyum sambil menatap Kinan dari samping)
(Menyebalkan sekali orang ini senja kata kinan dalam hati, Kinan hanya diam tidak menjawab)
Kau tau tidak nan, ombak, senja, hujan, dan pelangi selalu mengajarkan kita akan banyak hal. Seperti pertemuan dan perpisahan, banyak makna yang diciptakan Tuhan sebenarnya, hanya aku saja yang keras kepala menyukai pertemuan tapi sangat membenci perpisahan.
(Kembali hening dan disusul oleh senyuman farel)
Aku kehilangan ibuku 3 tahun yang lalu, dulu aku sering kesini bersamanya dan selalu menghabiskan waktu berdua, bisa dikatakan ini adalah tempat favoritnya, semenjak ibuku mengenalkan tempat ini kepadaku, sejak saat itu juga aku sering datang ke tempat ini, tidak aku sangka, ada orang lain yang selalu datang selain aku, tempat ini sepi biasanya.
(Kinan diam tidak menjawab)
nan bagaimana bisa kau menemukan tempat ini?
(Lagi-lagi Kinan diam)
Yasudah kalau mau tetap diam, aku pulang dulu ya nan, jangan pulang malam, orang tuamu pasti mencari anak gadisnya.
(farel tersenyum).
Senja...
Mengapa dia mengajakku berbicara? Dia bilang aku tidak punya teman, wah berani sekali lelaki itu, aku bercerita denganmu karena memang nyaman bukan berarti aku tidak punya teman, temanku banyak, Rani, Syifa, Raka, Chika, Rahman, windi. Mengapa aku harus menyebutkan semuanya, aku benar2 kesal nja, lelaki itu, dia berani datang ke tempat ini dan dia bilang aku tidak punya teman, benar2 menjengkelkan.
(Tidak disangka farel masih memerhatikan dari jauh dan kembali tersenyum melihat Kinan yang berbica sendiri)
Aku pergi dulu senja, lain waktu kita bertemu lagi ya...
![](https://img.wattpad.com/cover/249016063-288-k233944.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bercerita Kepada Senja
Teen FictionNiatnya Hanya rangkaian kata saja yang memang akan dijadikan banyak bagian, tapi malah kepikiran ada interaksi antar tokoh, maaf ya kalau tidak bagus. Selamat membacaaa.. "Bercerita pada senja memang menenangkan dan menyenangkan bagiku"