17.KESEDIHAN ARINA

94 22 0
                                    

Happy reading

Jangan lupa vote dan spam komen yah 🧡

Tinggalkan jejak seperti vote dan spam komen yah agar kami sebagai penulis bisa lebih semangat lagi dalam menulis

Jika ada kata penulisan atau typo langsung tandai aja yah biar langsung direvisi

"Di kalah hujan jatuh disaat aku bersamamu"

Arina yang duduk dihadapan Arkan yang sedang menatap para pelanggan dari warung tersebut Arina yang melihat suasana ditempat itu hanya bisa menatap dengan alis yang terangkat, menurutnya ternyata warung seperti ini banyak juga datang berkunjung saat Arina menatap sekelilingnya ia terfokus menatap keluarga yang sedang tertawa sambil menyantap makanan mereka gadis yang umurnya jika salah Mungkin ia masih anak- anak dan Arina bisa melihat umur gadis itu sekita 12 tahun. Arina menatap keluarga yang menurutnya sangat bahagia bisa menikmati makanan bersama, walaupun dengan suasana seperti ini namun mereka masih bisa berkumpul Arina berfikir sejak kapan terakhir kali ia makan bersama dengan orang tuanya mata Arina langsung berlinang air mata, satu kedipan saja mungkin akan jatuh ke pipinya sungguh iyh merindukan kedua orang tuanya tapi mereka malah sibuk dengan pekerjaan mereka tak memperdulikan putri kecilnya yang sudah beranjak dewasa.

Dirinya sudah tumbuh beranjak dewasa namun tak pernah merasakan kasih sayang orang tuannya mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing sampai-sampai melupakan putrinya.

Arina langsung memutuskan pandangannya pada keluarga yang sangat harmonis itu. Arina kembali mengingat pertengkaran dengan maminya tadi, jujur ia hanya ingin keluarganya kembali bersatu seperti yang lainya apa itu salah? Arkan yang menatap Arina yang sejak tadi berdiam dan menatap seseorang di sampingnya langsung menatap Arina "Kenapa nangis?" Membuat Arina terkejut ia malu harus berkata apa pada arkan sekarang

Masa gue bilang gue iri sama anak itu batin arina

Mata Arina langsung menatap Arkan " Gak...gue hanya ke lilipan nih, sama debu yahh... debu" Ujar Arina sambil menghapus air matanya

Arkan tau jika Arina berbohong padanya namun Arkan tak akan bertanya padanya karna itu hak Arina "Pak Manto, saya pesan bakso seperti bisa sambalnya dikit aja, lo mau pesan apa?"

"Samain aja pesan lo, tapi sambalnya dikit aja" ujar Arina

"SIAP PAK KETU" ujar pak Manto sambil hormat ke Arkan membuat Arina menatapnya apakah pak Manto kenal dengan Arkan

"Lo kenal sama bapak tadi?"

"Gue sering makan disini sama anak renkor"

"Wahhh bagus yah, seorang ketua makan dipinggir jalan"

Alis Arkan terangkat mendengar perkataan Arina "Emangnya salah?"

"Yah gak sih, tapi kan biasanya anak Genk motor itu tukang palak orang gitu yah kan?"

"Gak juga contohnya gue gak" Ucapnya pada Arina mungkin benar kata gadis itu banyak di kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa anak Genk motor itu banyak sisi negatifnya namun itu salah besar anak Renkor tidak pernah turun jalan apa lagi meresahkan masyarakat.

"ATAU JANGAN-JANGAN LO KENAL BAPAK TADI GARA-GARA SERING LO PALAK!" tegas Arina bertanya pada Arkan bisa saja Arkan melakukannya bukan Pikik nya

Arkan yang mendengar perkataan Arina langusung tersenyum menatap Arina dia tidak abis pikir jalan pikiran gadis dihadapannya ini, bisa-bisanya ia berfikir panjang seperti itu dan menuduh Arkan, mata Arkan menatap sekelilingnya dan menfokuskan pandangannya pada Arina tangan arkan langsung memegang dagu Arina membuat gadis itu menatap Arkan dengan tak percaya

ARKAN & ARINA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang