42.TAK MENYANGKA

18 3 0
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Jangan lupa vote dan spam komen yah 🧡

Tinggalkan jejak seperti vote dan spam komen yah agar kami sebagai penulis bisa lebih semangat lagi dalam menulis

Jika ada kata penulisan atau typo langsung tandai aja yah biar langsung direvisi

MAKASIH UNTUK KALIAN YANG MASIH INGIN BACA CERITA AKU, MAAF BANGATTTTT GAK BISA UPDATE SETIAP HARI ATAUPUN BERATURAN KARNA AKU JUGA SEDANG SIBUK TAPI AKU AKAN TETAP UPDATE KARNA INI CERITA AKU.

TETAP DUKUNG AKU APAPUN NANTI KEPUTUSAN AKU YAH.

INI CERITA PERTAMA AKU DAN AKU PASTI SELESAIKAN DENGAN WAKTU YANG TIDAK DI TENTUKAN 💓

YANG JELAS TETAP DUKUNG SAJA YAH.

"Saat mereka tak menganggap mu ada, tanpa berfikir aku mengulurkan tangan padamu"


Arkan berjalan ke kamarnya setelah pulang sekolah dia memutuskan langsung pulang. Arkan bergegas menuju kamarnya namun langkanya terhenti saat seseorang memanggilnya dan Arkan mengenali suara yang memanggil namanya.

"Arkan" Panggil Antoni

Arkan langsung melihat kebelakang sehingga pandangan mereka bertemu.

"Ayah mau bicara sebentar, ikut ayah ke ruangan kerja" Ajakannya

Antoni langsung meninggalkan putra nya yang masih bingung

Arkan bisa melihat jika Ayah seperti marah padanya entah apa yang terjadi hari ini mengapa seolah-olah keadaan tidak baik-baik saja. Arkan langsung menyusul Ayah dan masuk keruangan kerjanya.

Arkan masih menatap Ayahnya yang membelakangi dirinya belum ada suara dari mereka dan keadaan hening seketika.

"Selama ini ngapain aja kamu, Arkan. Selain mengurus genk motor apa ada pekerjaan lain di luar itu yang Ayah tidak ketahui"

Arkan terdiam mendengar ucapan Antoni ini pertama kali Ayahnya bertanya hal seperti ini padanya biasanya dia tidak akan bertanya hal yang mungkin membuat Arkan tidak suka.

Antoni langsung menatap wajah Arkan.

"Ada apa sebenarnya?" Tanyanya sambil menatap Arkan dengan serius.

"Apa kamu berkerja sebagai bodyguard dari anak, Kusuma Wijaya?!" Tanya Antoni sekali lagi namun suara Antoni berbeda dari biasanya.

"Jawab Arkan!"

"Ya"

"Kenapa bisa?"

Arkan menatap Ayahnya bertanya apa orang tuanya mengenal keluarga Arina.

ARKAN & ARINA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang