𝐔𝐒𝐓𝐀𝐃𝐙 𝐅𝐀𝐈𝐐? [END/REVISI]

Chapter 16

Bagaimana mungkin saya begitu mudahnya melupakan seseorang yang selalu mengingatkan sayaa ketika saya salah?

_________________

Bagaiman rasanya diam-diam merindukan seseorang? Merindukan seseorang yang bahkan seseorang itu tak tahu siapa kita? Mereka hanya sebatas tau nama kita. Sedangkan kita yang merindukannya, berusaha untuk mencari tau semua tentangnya.

Mungkin hanya lewat doa, rindu kita bisa tersampaikan. Tak mustahil jika Allah akan menyampaikannya.

Aku, sedang merindukan seseorang yang sudah beberapa minggu tak mendapati kabar darinya. Siapa lagi kalau bukan ia yang kukagumi secara diam-diam. Mungkin hanya lewat story whatsAppnya aku bisa mengetahui bahwa dirinya sedang baik-baik saja.

Untuk menanggapinya? Aku tak punya nyali untuk itu. Aku sadar bahwa aku hanyalah pengagum rahasianya saja.

"اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ🤲"

"Ya Allah.. Sampaikan rindu ini padanya dan jagalah rindu ini agar tak melebihi batas yang dapat menjauhkanku pada-Mu ya Rabb.." Ucapku dengan mengangkat kedua tanganku dan memejamkan mataku.

Lalu aku mengambil ponselku diatas meja. men-scroll galeri videoku, aku menemukan satu video yang berisi sebuah foto Habaib yang berjajar dengan diiringi sebuah sholawat. "MaaSyaa Allah.. aku buat Sw aja lah.." (Sw= snap/story WhatsApp)

=>Status Anda
Baru saja

💚
_____________________________

Tiba-tiba nada dering handphone ku berbunyi. Tak kusangka, begitu dahsyat kuasa-Nya. Aku baru beberapa menit yang lalu menyampaikan doaku untuknya.

'Tringgg'

Ust.Alfaiq Basith
Online

•Status Anda
||Kok foto saya ga ada, Dil?

||Foto ustadz mana, nanti saya tambahin.✓✓

||Jangan deh belom pantes disana, masih kurang ilmu dan adab

||Tpi klo mau gppa lo tadz wkwk✓✓

"Maasyaa Allah.. bagaiman aku tak kagum padamu? Ketika pemuda lainnya asik mengikuti trend, kau hanya ingin fokus menuntut ilmu dan memperdalam agamamu? Dan jarang sekali aku menemukan pemuda sepertimu." Gumamku dengan suara lirih.