Irene membuka jendela kamar Nathan membuat wajah mungilnya terpapar dengan terbitnya matahari yang sudah meninggi dan Irene langsung membangunkan kami berdua "Nathan sayang , bangun ya sudah menuju siang ini, " Memang pada saat itu kami bangun jam 10 pagi karena kelelahan pada malamnya kemaren. "Dirga, bangun sayang sudah kesiangan ini, " Dengan melepaskan earpot yang masih ada di telinga sejak malam kemaren dan mematikan lagi yang di setelnya.
Untungnya ini hari minggu jadi Donghae selaku papa dan Irene selaku Mama tidak masuk kerja hari itu."Nathan, Dirga makan dulu sayang, " Panggil Nenek dari ruang makan dan sedang menyiapkan soup untuk sarapan kami,sedangkan kakeknya sibuk menyiapkan minuman untuk kami semua. Dan pastinya harus ada coklat panas untuk cucu kesayangan nya Nathan .
"Eomma, Nathan mau minum coklat dulu habistu makan soup buatan nenek, " Sambil memasang eye boba nya yang sangat menggemaskan. " Makan nasi sama soup dulu ya sayang, habistu boleh coklatnya , " Sambil menyendokkan satu suapan yang akan disuapkan ke Nathan. Nathan hanya memasang wajah yang sangat kesal karena tidak di bolehkan untuk minum coklat itu dulu. Neneknya yang melihat itupun langsung " Nathan tidak apa apa minum coklat dulu, tapi nanti janji ke nenek untuk menghabiskan makanannya ya, " Sambil mengisap kepala kecil Nathan. " Siap Haelmoni " Sambil mengacungkan jempol nya yang sangat lentik.
Setelah kami sarapan di rumah nenek kami segera pamit untuk pulang.𝚂𝚔𝚒𝚙 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑
"Yeay... Udah sampai rumah, " Ucap Nathan kegirangan karena memang saat itu dia sangat merindukan rumah istana itu. Mama dan Papa nya langsung menuju kamar untuk mengganti pakaian mereka setelah perjalanan jauh dan Dirga terlihat hanya memainkan hpnya tanpa menghiraukan jika ini sudah di rumah, Nathan yang melihatpun langsung melaporkan kakaknya itu pada Irene "Eomma, Hyung main HP terus, " Dirga seketika langsung memasukkan hpnya ke dalam saku dan langsung beranjak untuk menuju kamarnya. Dan sudah menjadi kebiasaan keluarga Lee ketika setelah perjalanan jauh diharuskan untuk mandi dan mengganti pakaian dengan pakaian rumah.
Hari sudah semakin sore, mereka masing masing melakukan aktivitas nya, Dirga yang sibuk dengan laptopnya dan Nathan yang sibuk dengan buku gambarnya dan Irene juga Donghae yang tak lain hanya sibuk dengan pekerjaannya besok.Hari sudah malam , "Makan malam sudah siap sayang, " Ucap Irene dari bawah untuk memanggil Nathan dan Dirga yang masih di lantai atas tempat kamarnya berada. Dan setelah kami mendengar seruan itu, kami segera menuruni tangga yang berlapis dari perak itu dan kami duduk di ruang makan dan disana sudah tersedia sebagai makan malam adalah Hotpot daging sapi dan Ham. Memang sengaja membuat 2 menu karena Nathan masih kecil untuk memakan Ham jadi disediakan daging sapi dan sebagai minuman malam itu wine anggur dan apel dan sekotak susu vanilla khusus untuk Nathan kecil.
Saat itu Nathan berusia 9 tahun, dan setelah sarapan di pagi itu, siangnya Nathan bertemu dengan seorang laki laki yang ia rindukan setelah sekian lama tidak bertemu. "Reyhannn , kamu kenapa disini " Tanyaku penasaran dan bahagia. "Aku disini dititipkan ke nenek ku karena tugas kedua orang tuaku yang tidak bisa diganggu dengan adanya aku, " Sambil menunduk. " Ahh, tak apa kamu kan masih punya aku dan orang tuaku akhirnya kita bertemu disni ya.. " Sambil melontarkan eye smilenya.
𝙵𝚕𝚊𝚜𝚑𝚋𝚊𝚌𝚔 𝚍𝚒 𝙺𝚘𝚛𝚎𝚊
"Nathan sayang, makan yuk, " Seru Irene dari ruang makan mengajak si kecil untuk makan siang. "Nathan mau mainan dulu Eomma, " Jawab Natahn kecil yang masih sibuk membuat kaleng yang akan ditulis olehnya hello future. Ditengah menghiasi datang seorang anak laki laki dengan surai cream nya mendekati Nathan " Bolehkah aku ikut main dengan mu? " Sambil melihat apa yang aku lakukan " Boleh, salam Hyung namaku Nathan, " Sambil mengulirkan tangannya yang sudah penuh cat " Oiya namaku Reyhan jangan panggil aku Hyung Nath, " Dan pada saat itu kita dekat dan setiap sore kami selalu bermain bersama. " Sayang, kamu mainan sama siapa hmm? " " Oh ternyata bersama Reyhan " Sambil menghampiri kami berdua "Mama kenal sama Reyhan? " "Kenal dong sayang, ini anak dari rekan bisnis papamu " "Ooo yeay jadi keluarga kita deket ya Rey.. " Sambil mengangkat kedua tangannya tanda senang. " Iya Nath, "
Kami sangat dekat sampai satu sama lain memanggil mama papa nya dengan panggilan mama dan papa dan bukan tante dan om layaknya orang lain yang belum kenal satu sama lain.
-o0o-
3 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚔𝚎𝚖𝚞𝚍𝚒𝚊𝚗.
Saat ini Nathan sudah berusia 13 tahun yang menandakan Nathan sudah SMP tahun ke dua. Begitupun juga dengan Reyhan yang di sengajakan untuk tinggal 1 sekolah dan disana Nathan menemukan teman baru bernama Vino Felix Briantara dan biasa dipanggil dengan nama Vino. Kami berjalan secara mulus tapi aku dan Reyhan sekarang kurang dekat bahkan sedang bertengkar karena suatu hal.
"Nathan! " Panggil laki laki bersurai cream hair up dengan membawa tas ranselnya dengan satu tangan itu mengejar Nathan. Dan Nathan yang merasa terpanggil pun menoleh "Apa? " Sambil mebuang muka tanda acuh dengan panggilan itu "Nath, aku minta maaf soal dulu karena aku juga gak tau kalo ayahku sekejam itu sam... " Kalimatnya terpotong dengan bentakan Nathan yang membuat gema di seluruh koridor " LO BARU MINTA MAAF SEKARANG HAHH, DASAR ANAK BRENGSEK " Sambil menangkis tangan Reyhan yang tadinya memegang lengan Nathan "bentar Nath, bukan gitu maksudku, beneran pas dulu aku gak ada nyali buat minta maaf ke lo dan sekarang papa sama mamaku juga cerai, nenek kakekpun juga udah meninggal dan sekarang aku tinggal bersama bibiku di tempat terpencil " Jelas Reyhan dengan terengah entah dan sepertinya dia akan mengalami tremor mulut setelah ini, "SERAH LO REY, GUE MASIH BELUM BISA MAAFIN LO KARENA INI UDAH KELEWATAN " Bentak Nathan sampai sampai urat yang di lehernya pun keluar membentuk tali yang saling menyambung.𝙵𝚕𝚊𝚜𝚑𝚋𝚊𝚌𝚔 2 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚕𝚊𝚕𝚞
Saat itu Donghae dipanggil mendadak untuk kembali ke Korea karena ada dinas mendadak yang harus di selesaikan bersama sama. Dan itu membuat Nathan kecil bermimpi di malam sebelum papanya berangkat ke Korea ,bermimpi tentang papanya yang akan meninggalkan dia selamanya. -kembali ke prolog cerita - "Appaa! " Memanggil Donghae setelah dia bermimpi buruk tentang papanya "kenapa sayang? " Belum sempat duduk dikasur sudah dipeluk nya pinggang sang papa yang itu membuat Donghae spontan berjongkok "Appa gak akan ninggalin Nathan kan? " Sambil memeluk erat bahu lebar sang papa " Gak akan sayang , papa akan selamanya disni dan gak akan ninggalin kamu sendirian " Sambil melontarkan senyum dan memeluk anaknya untuk mengurangi ketakutan akibat mimpi buruk nya itu.
Dan pada siangnya, Donghae pamit untuk kembali dinas ke Korea demi keuangan keluarga nya juga. Dan Nathan yang masih kecil pun terus menerus memeluk papanya saat papanya sudah siap dengan mobil sopir pribadinya. "Tidak apa apa sayang, setiap Natal tiba papa akan pulang dan menikmati malam Natal bersama " Menenangkan anaknya yang masih menangis itu " Janji ya Appa, aku gak mau kehilangan Appa selamanya, " Masih dengan pelukannya. "Iya sayang Appa janji, sudah ya sayang Appa mau berangkat, sudah sana sama Eomma, " Sambil menunjuk Irene yang juga sedang berkaca kaca. "Irene sayang, doakan aku agar pulang dengan selamat ya sayang, " " Selalu pa... " Dan mereka bertiga berpisah setelah panggilan dari kantor papanya berbunyi.
1 tahun kemudian, Donghae masih sering mengirimkan uang untuk keperluan kami di jakarta dan pada saat akhir tahun dimana Natal itu ada seperti yang dijanjikan Donghae pulang dengan selamat dan membawa oleh oleh dari Korea.
𝓜𝓪𝓪𝓯𝓴𝓪𝓷 𝓹𝓪𝓹𝓪𝓶𝓾 𝓲𝓷𝓲 𝓡𝓮𝔂𝓱𝓪𝓷, 𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓪 𝓹𝓪𝓹𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓹𝓪𝓴𝓼𝓪
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya..
Voment selalu 🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
-NEPENTHE- |LEE JENO
FanfictionNathan hanyalah laki laki yang suka menggambar dan hanya itu yang aku kenal -Lexxa Nathan melepas amarahnya dengan cara menggambar sesuatu, meskipun itu di tissue sekalipun -Vino Sejak ayahnya meninggal, dia lebih sering konsul ke psikolog tentang...