Tinggalkan jejak ya kalo sudah baca, ditunggu vomentnya..Happy enjoy 🥰🥰
Irene pov
"Pa... Itu kan buku gambarnya Iren kok di buang ?! " Sambil membentak papanya yang baru saja pulang dari kerjanya. "Apa sayang, kenapa hmm? " Sambil mendekat agar putri satu satunya memeluk nya sepulang kerja seperti biasa yang dilakukan. "Papa gak usah peluk Iren, mulai sekarang Iren marah sama papa " Menangkis "memangnya kenapa sayang ? " Mendekat "papa jahat buang buku gambar ku! " Membentak dan itu membuat papanya kaget. "Nanti papa belikan yang baru ya sayang " Berbohong untuk menenangkan putrinya itu. "Gak! , papa kenapa gitu?! " Lagi lagi membentak. "Papa sudah lelah! Papa gak mau kamu jadi Seniman sayang, itu hanya membuatmu seperti mamamu itu! " Akhirnya papa nya sudah kehilangan kendali "Iren gak ngira papa bakal gini " menuju kamar dan menggebrak pintunya.
"Ma... Mama kenapa ninggalin Iren sendiri hiks, " Sambil memeluk pihura yang disana ada gambar Mamanya dan Irene. "Ma... Papa udah gak sayang sama aku lagi, tega buang buku gambar mama " Masih memeluk.
𝙵𝚕𝚊𝚜𝚑𝚋𝚊𝚌𝚔 1 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚕𝚞.
"Papa, Irene mama kerja dulu ya.. " Mengecup jidat Irene "iya Ma, hati hati ya.. " Memeluk "Ma, jaga baik baik kamu ya, ini udah malam nanti jangan pulang kemaleman ya. , " Mengecup jidat istrinya " Iya Pa, mama kan juga selama ini gak pulang kemaleman kan Pa.. " " Gak kok sayang, yang penting kamu hati hati ya.. , " Setelah berpamitan Mamanya Irene dijemput oleh taxi langganan tempat Mamanya bekerja.Mamanya bekerja di sebuah cafe yang bisa dibilang juga club tapi disana juga ada kerjaan untuk memamerkan gambarannya dan akan dibayar oleh boss besar yang ingin lukisan itu.
Malam itu, mamanya menggambar di sebuah ruangan seperti ruangan khusus untuk yang bekerja sebagai Seniman disana.
Dan ketika Mamanya Irene sudah menyelesaikan gambarannya dia beristirahat sejenak di sofa sebelum menawarkan kepada boss besar yang ada di club itu. Tapi tak sengaja beberapa menit kemudian ada seorang laki laki yang sedang mabuk dan tidak sengaja memperkosa mamanya Irene dan itu membuat Mama Irene esok paginya mual dan muntah muntah.."Pa... Perut Mama kok mules ya, " Tanya Mama disaat sarapan "mungkin masuk angin ya Ma, kemaren kan cuaca malam dingin banget, " Jawab Papa sambil melanjutkan sarapannya beberapa lama kemudian..
"Hhmmpp" Dan Mama langsung berlari ke kamar mandi dan akhirnya "Huekk, Hueek, " Mama merasakan kalo perutnya beneran beda sama dulu kalo sakit.
Akhirnya siangnya, Mama pergi ke apotek untuk membeli test pack .Sesampainya dirumah, Mama langsung ke kamar mandi untuk mengecek dan hasilnya sangat mengejutkan sekali karena hasinya positif. "Nooo!, " Berteriak di kamar mandi , aku yang mendengar itu langsung menuju sumber suara "Ma, mama kenapa ? " Sambil mengetuk ngetik pintu "Mama gak apa apa sayang, " Dan saat itu aku kembali ke kamar lagi, Mama menyalakan shower untuk mengguyurkan dirinya air dan menangis menyesal kenapa kemaren mama tidak menolak ajakannya -laki-laki yang ada di bar -
H
ari udah menginjak malam hari dan Mama belum keluar juga dari kamar mandi, dan untungnya saat itu tepatnya Papa pulang.
"Papa, Mama dari siang tadi belum keluar dari kamar mandi " Panggil Irene saat papa masih di ruang tamu melepas sepatunya. "Apa sayang, Mama di kamar mandi sejak siang tadi?!" "Iya pa.. " Jawabku panik..Setelah Papa mendobrak pintu kamar mandi disana sudah ada Mama yang tergeletak yang membuat semua badannya berwarna putih pucat seperti mayat hidup..
"Irene! Cepat oanggilkan ambulance! " Perintah Papa seketika dan aku langsung mencari telpon rumah yang biasa dipakai saat darurat..
KAMU SEDANG MEMBACA
-NEPENTHE- |LEE JENO
FanfictionNathan hanyalah laki laki yang suka menggambar dan hanya itu yang aku kenal -Lexxa Nathan melepas amarahnya dengan cara menggambar sesuatu, meskipun itu di tissue sekalipun -Vino Sejak ayahnya meninggal, dia lebih sering konsul ke psikolog tentang...