"Baik bu, iya saya mengerti. Tetapi saya hanya mengingatkan terlebih ibu yang langsung menelfon saya sepertinya perkataan saya di gc tadi memang tidak sopan menurut ibu ya"
"Jika sudah tau tidak sopan kenapa kamu malah berbicara seperti tadi?!"
"Saya sudah minta maaf tadi kan bu? Kenapa ibu malah memperbesar masalahnya? Ibu sebagai guru seharusnya memaafkan muridnya yang sudah mengakui kesalahannya bukannya malah menelfone dan membentak"
"Saya sudah dengar permintaan maaf kamu tadi, tapi dari nada bicara kamu tidak tulus menyampaikan! Terlebih kapan ibu membentak kamu?! Ibu hanya menasehati!"
"Cara bicara saya memang seperti ini bu, intinya saya sudah meminta maaf dengan tulus,Kalau begitu saya matikan."
"Kam-"
Gadis itu menaruh handphonenya dikantong jaket.
"Gurunya baperan amat sih" ucap pemuda yang sedari tadi berjalan disamping gadis itu. "Iya nih, padahal aku sudah minta maaf tapi malah diperbesar. Bisa gak sih ganti wali kelas?" tanya sang gadis.
"Mana aku tau, kalau bisapun sekarang kamu gak bakal dibentak sama guru tadi kan?" ucap pemuda itu
"Iya omongan kamu ada benernya juga"
"Yo iya dong kan aku ini abangmu"
"Cuman beda 9 menit aja bangga"
Mereka berjalan bersama menuju ke perpustakaan kota untuk meminjam buku penunjang belajar lainnya.
"Gak nyangka sebentar lagi kita lulus SMA ya...."ucap pemuda yang lebih tua
"Iya nih, perasaan baru kemarin kita jadi angkatan pertama eh sekarang sudah mau tamat aja" jawab sang gadis.
"gara-gara corona yang menjajah satu bumi membuat kita dilockdown dan harus sekolah online" keluh si pemuda. Sang gadis hanya tertawa pelan mendengar keluh kesah kembarannya.
Sampailah mereka diperpustakaan kota dan langsung masuk kedalamnya.
Mereka memilih buku yang akan dipakai tak jarang juga mengambil beberapa buku komik yang terpisah dengan buku pelajaran. Setelah selesai memilih buku yang dipinjam mereka berdua langsung pergi untuk mendata buku-buku yang mereka pinjam.
Berjalan berdua di perkotaan yang tidak terlalu ramai, Tidak banyak anak-anak yang bermain ditaman kota dan diwajibkan memakai masker membuat suasana sedikit sepi. Si kembar terdiam sejenak sampai yang lebih tua bersuara.
"Oi dek, kalau bener senju cewe gimana?" tanya pemuda itu random
"Ya kalau bener cewe sih gak papa, toh nambahin waifu abang kan?" jawab si gadis itu sambil membaca komik yang dipinjamnya tadi.
"Iya sih, tapi kok kamu gak kecewa?"
"Ngapain kecewa? terserah mangakanya, jarang-jarang loh ada cewe mimpin geng sebesar itu. Aku malah bangga jadi cewe" ucap sang gadis penuh kebanggaan.
"Hehe iya deh, kalau beneran cowo gimana?"
"bagus dong"
"Kamu milih dua-duanya?"
"Aku mah netral, lebih suka nunggu hasil dari mangakanya langsung daripada berdebat dengan berbagai teori liar para fans"
"Oh gitu, si senju kecil-kecil op juga. Emang keturunannya hasirama senju tidak pernah gagal" ucap si pemuda diiringi tawa.
"Eh...kok malah ke pemimpin konoha?" tanya sang gadis yang ikut tertawa.
"Iyakan sama-sama senju haha"
"oh iya juga, bisa jadi kawaragi reinkarnasi dari hasirama lagi haha"
"pfft Kurang madaranya dong"
"Madaranya kan mikey, dia lagi menunggu dengan sabar"
"Bisa ae adek ku ini haha" ucap si pemuda sembari mencubit salah satu pipi si gadis yang membuat si gadis merengek kesakitan.
Disela-sela candaan mereka, Dari kejauhan terlihat sebuah mobil yang datang dengan sangat cepat menuju si kembar yang tengah menyebrang. Pemuda yang baru sadar akan mobil yang melaju cepat menuju mereka dengan sigap langsung mendorong sang adik untuk menepi. Bukannya selamat mereka berdua malah terpental lumayan jauh karena tabrakan mobil tadi.
Si pengemudi mobil berhenti sejenak untuk melihat apa yang terjadi tetapi bukannya menolong pengemudi itu kembali masuk ke dalam mobilnya dan mengendarai mobilnya dengan cepat menjauh dari tempat si kembar yang tergeletak dengan darah segar yang lumayan banyak mengalir.
Walau ada banyak orang ditempat kejadian, tidak satupun orang yang berani untuk menolong dan malah merekam. Alasan dari orang-orang itu tidak ingin menolong karena mereka tidak ingin menjadi saksi dalam kecelakaan tersebut dan memilih untuk menonton.
Pemuda itu menggenggam tangan si gadis dengan erat walau matanya sudah mulai memberat.
"D-dek..... Ka-kak gak nyangka kita ba-kal berakhir kayak g-ini" ucap pemuda itu dengan nafas yang mulai tidak beraturan.
"Kak-ak ngomong a-apa-n sih?.....kalau diberi....kehid-upan ke-dua.....a-ku pengen sama ka-kak....ja-di sa-udara ke-mbar kayak se-karang....." si gadis sudah tidak kuat untuk menjaga kesadarannya dan menutup mata, nafasnya juha sudah tidak ada.
Pemuda itu melirik adiknya, "aku juga berharap kayak gitu-" gumamnya lalu menyusul sang adik yang sudah terpejam. Di detik-detik terakhir masih saja tidak ada yang mau menolong sampai ada seorang wanita paruh baya yang berlari kearah mayad kedua saudara kembar itu sambil menangis dan berteriak kearah kerumunan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
'"Brother And Sister" [Tokrev--Readers] REVISI
FanfictionBab 1 : Lengkap!! Bab 2 : On Going Karena suatu kecelakaan membuat aku dan kembaranku tiada lalu berenkarnasi menjadi bayi dengan ingatan dikehidupan sebelumnya. Hidup kembali disalah satu cerita manga/anime yang trending belakangan ini. hari-ha...