[12]

2K 407 101
                                    

Aku mendekati dirinya memeluknya, yah hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menenangkannya. Dia membalas pelukkanku sembari bergumam sendiri.

[•••]

Hari-hari berikutnya pun berganti. Di Apartemen keluarga Baji sudah terlihat Ryuichi yang bangun pagi-pagi dengan hanya memakai baju singlet sembari membawa segelas teh hangat dan penyiram tanaman ditangannya. Sudah menjadi kegiatan hariannya untuk menyirami semua tanaman ibunya yang berada di depan apartemen mereka.

'Ceklek'

Suara pintu terbuka menampilkan seorang gadis dengan baju kaos yang sedikit kebesaran dengan wajah khas bangun tidurnya. Dia berjalan kedepan, melihat sang kakak yang tengah sibuk menyirami semua tanaman lalu berbalik lagi masuk kedalam. Ryuichi yang sudah biasa melihat kebiasaan (Name) di kehidupan sebelumnya menghela nafas dan melanjutkan kegiatannya.

Setiap bangun tidur (Name) langsung mencari keberadaan sang kakak atau mamanya karena takut ditinggal pergi terlebih sang mama yang harus bekerja pagi sampai malam dan tidak bisa menemani kedua buah hatinya. Kebiasaan itu dibawa sampai sekarang oleh (Name).

(Name) kembali masuk kedalam dan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajah dan membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan dirinya, (Name) berjalan menuju dapur dengan perasaan riang. Menyiapkan sarapan untuk kedua saudaranya. Ryuichi datang sembari menaruh gelas bekas teh hangatnya tadi di westafel dapur, mencucinya dan mengeringkannya lalu menaruhnya di tempat gelas-gelas lainnya berada.

"Ryu kau bisa bangunkan Keichan?" ucap (Name) yang sibuk menggoreng disana.

"Oke~" jawab Ryuichi yang pergi menuju kamar sang adik.

'BRAK!'

Pintu kamar keisuke ditendang oleh Ryuichi dengan sangat keras, beruntung sekali karena sang ibu tengah berada diluar kota bersama ayah mereka jadi tidak akan ada yang mengomel. Dia berjalan kearah ranjang keisuke diam menatap sang adik yang masih molor ditempat tidur.

"Apa yang harus aku lakukan agar kei bangun?" gumam Ryuichi memikirkan segala cara kejam untuk membangunkan Keisuke.

"Ah iya itu saja" ucapnya sembari menampilkan senyum jahilnya. Ryuichi mengambil bantal guling yang berada di bawah ranjang keisuke bersiap untuk memukul pemilik guling tersebut.

'Buk!'

Sekali pukulan keras dilayangkan oleh Ryuichi membuat keisuke meringkuh kesakitan tetapi kembali terpejam. Tak mau kalah Ryuichi mengambil tangan sang adik dan menariknya hingga Keisuke terjatuh dari ranjangnya.

"Aw!" Teriak Keisuke yang terjatuh, Dia perlahan membuka mata dan melihat Kakak laki-lakinya yang tersenyum puas lalu berlari keluar kamarnya. "NII SAN!!" Teriak keisuke kesal.

"HAHAHAHAHAHA!!" Tawa Ryuichi disela-selanya berlari menuju dapur

(Name) yang mendengar teriakan membahana dan tawa puas dari saudara laki-lakinya hanya bisa menghela nafas. (name) menaruh sarapan di meja makan, Ryuichi datang dan langsung duduk di kursinya masih tertawa terbahak-bahak.

"Tidak ada cara lain membangunkan Keichan ryu?" Tanya (Name) lelah akan sifat jahil Ryuichi yang lebih sering keluar. Ryuichi tersenyum sembari menaikkan bahunya.

"Lebih seru begini, Wajah kesal kei itu sangat lucu hahaha" ucapnya bersamaan dengan kedatangan keisuke ke meja makan. Dia duduk disamping (Name) masih dengan wajah yang dikerutkan.

"Lihat wajahnya itu, Hahaha astaga aku tidak bisa berhenti tertawa haha" Seru Ryuichi membuat Keisuke tambah kesal.

"Nee san! Kenapa bukan nee san saja yang membangunkanku? Kenapa harus orang gila ini?!" Ucap Keisuke menunjuk Ryuichi yang masih tertawa terbahak-bahak.

'"Brother And Sister" [Tokrev--Readers] REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang