Bab.04

472 50 0
                                    

"Kenapa wajahku berubah?! pantas saja penglihatan dan pendengaran ku menjadi lebih bagus. tapi, apa penyebab nya?" ucap Annchi, sesaat setelah terkejut dengan perubahannya.

"Entahlah An an.. eh? tunggu.. "
"oh ya! sekarang aku tau apa penyebabnya!" ucap Cayo sambil menepuk jidatnya.

"Apa penyebabnya?" tanya Annchi.

"An an, apa kamu ingat, kolam air suci yang kamu gunakan 120 hari yang lalu?" tanya Cayo yang di angguki oleh Annchi.

"Aku baru ingat bahwa, tempat itu juga berguna untuk menyembuhkan berbagai jenis racun serta membuat orang yang menggunakan air dari kolam tersebut menjadi awet muda. tapi aku tidak menyangka bahwa efeknya baru terlihat sekarang. bahkan, efeknya sangat kuat!" Jelas Cayo.

"Heh.. oh ya, aku lupa memberi tahu mu. sekarang aku sudah berada di tingkat Alam langit tahap 8." ucap Annchi. Cayo yang mendengar itu sontak tersenyum kecil dan berkata.

"Hahahha, tentu saja! kolam air suci sangat jarang di temukan. bahkan setetes saja jika di jual, akan menghasilkan lebih dari 1 juta koin emas! berterima kasih lah padaku An an" ucap Cayo sambil menyombong kan diri.

Annchi yang melihat sikap Cayo yang menjadi menyebalkan, merasa kesal dan memutarkan bola matanya. "ha... baiklah baiklah. sampai jumpa." ucap Annchi dan kemudian pergi meninggalkan Cayo sendirian di dalam ruang dimensi.

Cayo yang di tinggalkan sendirian, menyesal sekaligus kesal kepada majikannya itu. dan langsung pergi ke tempatnya dengan mata yang berbinar binar(wkwkwk, hayolohh di tinggal ama majikan>o<)

'•Di tempat Annchi saat ini•'

"Hmm, bosan. sebaiknya aku pergi keluar untuk mencari beberapa orang berbakat yang akan aku jadikan sebagai pengikut.." batin Annchi. dia juga tidak lupa menutupi tingkat kultivasi nya, sehingga tidak ada yang tau bahwa dia sudah bisa berkultivasi.

Namun sebelum Annchi sempat pergi, tiba tiba saja muncul seorang pelayan dan mendobrak pintu kamar Annchi.

"Brakk"

"Apa kau sepemalas itu?! cepat bangun dan sapu halaman sekarang!!" ucap pelayan tersebut sambil menggunakan nada yang tinggi.

"Tunggu, siapa anda nona? mengapa Anda berada di sini?" tanya pelayan itu saat melihat Annchi.sedangkan Annchi, Annchi hanya menatap pelayan itu dengan tatapan datarnya. dan sesaat matanya berubah menjadi warna merah darah, yang menandakan ia sedah marah.

"Apakah kaisar dari Kekaisaran Nuvoleon bermasalah? bagaimana bisa dia mempekerjakan seoarang pelayan yang tidak tahu diri seperti ini.. dan apa apaan cara bicara mu tadi?" ucap Annchi dengan mengeluarkan tatapan mengintimidasi miliknya.

Pelayan yang mendengar perkataan Annchi sontak terkejut. "M-maaf kan hamba nona! S-saya hanya menjalankan perintah dari kaisar. mohon ampuni saya!" jawab pelayan tersebut dengan tubuh gemetar an.

"hmm."

"l-lalu nona, a-apakah anda melihat seorang gadis kecil di sini? k-kira kira dia seumuran de-" ucapan pelayan tersebut terpotong oleh ucapan Annchi.

"Oh soal itu, katakan kepada Kaisar mu itu bahwa aku membawanya." ucapnya dengan nada dingin, dan kemudian menghilang. pelayan yang mendengar perkataan Annchi terkejut, dan kemudian berlari ke Aula pesta yang di penuhi oleh tamu tamu dari Kerajaan tetangga.

"Yang mulia! gawat!! yang mulia putri mahkota, di culik!" ucapan pelayan tersebut membuat seisi ruangan heboh. bagaimana tidak? setiap ada acara, putri mahkota selalu tidak hadir karena penyakit. (ya.. walaupun semua itu hanya di buat buat oleh kaisar sendiri.).

"Apa barusan dia berkata putri mahkota?"

"Ya dia mengatakan itu."

"Yaampun, betapa kasihan nya putri. dia selalu sakit sakitan, dan sekarang setelah sembuh, dia di malah di culik."

"Itu benar."

Keributan mulai terjadi di tempat itu. bahkan kaisar sendiri tidak dapat melakukan apa apa lagi.

Bersambung......

----------------

Berpindah DimensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang