Annchi kemudian di berikan sebuah tempat duduk tunggal, dan kemudian mendudukinya. setelah duduk, Annchi memperhatikan semua budak yang ada di depannya dan berkata, "Baiklah... berikan aku mereka semua.".
Mendengar perkataan Annchi, semua orang tak terkecuali manager tempat tersebut terkejut dengan perkataan Annchi. " N-nona, apa anda yakin? B-bagaimana jika orang tua anda tau bahwa anda menghamburkan uang begitu saja hanya untuk membeli budak?" tanya manager tersebut.
Annchi yang mendengar perkataan manager tersebut marah. Dia sama sekali tidak bisa menahan amarahnya jika ada orang yang mengingat kan nya kepada kedua orang tuanya yang sudah meninggal.
"Untuk masalah orang tua, mereka sudah meninggal sejak aku berusia 13 tahun. Dan lagi, aku memakai uangku sendiri bukan uangmu! Jadi kau tidak perlu menanyakan hal seperti itu. Kalian Cukup memberikan mereka kepadaku dan mengambil bayarannya saja." ucap Annchi sambil mengeluarkan aura Membunuhnya.
Mendengar ucapan Annchi, manager tempat tersebut merasa bersalah sekaligus takut Karena Aura membunuh Annchi yang sangat kuat. "M-maaf kan pria tua ini nona! P-pria tua ini tidak tau diri dan malah menyinggung nona." ucapnya sambil menghantuk kan kepalanya di lantai.
Annchi yang sadar sudah keterlaluan pun langsung menyerap kembali aura nya. Dan kemudian, manager tempat tersebut memberikan semua budak yang ada di sana. Begitu juga dengan Annchi, dia memberikan 2.000.000 kepada Manager tersebut sebagai permintaan maafnya.
Manager dan para pekerja yang di berikan 1.000.000 koin emas tambahan sebagai permintaan maaf, langsung menunduk berterima kasih lalu meminta maaf sekali lagi. Annchi hanya mengangguk dan pergi ke arah para budak yang saat ini tengah menunggu Annchi.
"Kamu." ucapnya sambil menunjuk ke arah seorang budak perempuan yang berada tepat di depannya.
"Pergi dan cari sebuah kediaman yang cukup untuk menampung kalian semua. Ah, dan satu lagi, tempat tersebut harus jauh dari tempat ini. Aku tidak mau Ayah mengambil yang sudah jadi milikku." ucapnya sambil memberikan 3 kantong koin emas penuh.
"M-mohon maaf tuan, sebelumnya aku ingin bertanya" ucap salah satu dari mereka.
"Ya, silahkan. Tapi Sebelum itu, siapa nama kalian berdua." tanya Annchi kepada mereka berdua.
"Kami semua yang ada di sini tidak mempunyai nama tuan." jawab mereka berdua serentak.
"Ouh. Kalau begitu, nama mu sekarang adalah Bao Fu untuk yang perempuan dan Bao Xu untuk yang laki laki."
"Baiklah Terima kasih tuan." jawab mereka lagi.
"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan Bao xu?." tanya Annchi.
"Itu.. Bukannya anda tadi mengatakan B-bahwa kedua orang tua anda sudah T-tiada? Lalu kenapa anda berkata bahwa ayah anda akan mengambil milik anda?" jawab Bao Xu dengan gugup.
"Ouh.. Aku lupa bahwa bajingan gila itu masih hidup." jawab Annchi dengan santainya. Sedangkan Bao Xu, Bao Fu, dan para budak lainnya terkejut. Bagaimana tidak? Seorang gadis kecil mengatai orang tua mereka dengan sebutan bajingan gila.
Sedangkan mereka, mereka sangat ingin mempunyai orang tua. Annchi yang melihat tatapan terkejut mereka hanya bisa tersenyum kecil. "Bao Fu, cepat pergi dan selesaikan tugas mu. tapi sebelum itu, aku minta kalian untuk membentuk 20 kelompok. Dan mengisi Masing masing kelompok dengan 25 orang." ucapnya.
Setelah mendengar perintah dari Annchi, mereka tersadar dari lamunan mereka dan segera membentuk kelompok.
Saat sudah membentuk kelompok, Annchi menyuruh Bao Fu dan Bao Fu memberikan 10 koin emas untuk masing masing satu kelompok. "Pergi dan belilah pakaian yang kalian inginkan. untuk masalah senjata, itu tidak usah di pikirkan. Dan Jika sudah, kembali berkumpul di sini." ucap Annchi lalu menghilang.
Mereka semua yang melihat Annchi pergi bernafas lega, dan langsung pergi secara berkelompok sesuai arahan Annchi.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Berpindah Dimensi
Fantasy[Karya Original] Annchi adalah seorang agent khusus pembunuh bayaran. dia di incar oleh banyak negara, karena memiliki sebuah cincin misterius. bukannya menganggap cincin itu berharga, annchi malah menganggap nya sebagai sampah?! dia menganggap cin...