The Black sudah selesai dengan pekerjaan malam ini. Artinya, waktu yang tepat untuk Hyunjung memanjakan istrinya. Dia agak ragu memberitahu perihal jadwalnya besok. Karena besok dia harus syuting lagi dengan Jiyeon merampungkan acara We Got Married.
Juyeon sudah bisa menerima acara itu. Tidak ada cemburu-cemburu lagi. Beda dengan Soobin. Apa yang terjadi padanya pernah dirasakan oleh Juyeon. Cemburu sangat calon mama muda itu. Pelampiasan kemarahan Soobin adalah Sojung dan Juyeon. Kalau bersama dengan membernya, paling ya Dayoung. Tapi mereka rela ditumbalkan demi keponakan mereka yang 2 bulan lagi lahirnya. Bersabarlah wahai kawan!
Drrt! Drrt! Drrt!
"Hallo, Young."
"........................................"
"APA?!!!"
"........................................"
"BAWA DIA KE RUMAH SAKIT! SEGERA!"
Piip!
"Kak, antar aku ke rumah sakit dekat dorm. Soobin pendarahan!"
Semua yang ada di mobil memekik. Kok bisa? Raut wajah Hyunjung sudah sangat khawatir. Beberapa kali dia bergerak gelisah.
"Ayolah Kak! Apa tidak bisa lebih cepat lagi?!"
"Kak Hyunjung sabar. Di depan sedang lampu merah," kata Sojung mencoba menenangkan kakaknya.
"Aish!"
Hyunjung turun dari mobil. Dia duduk di samping manajernya yang mengendarai mobil ini. Hyunjung berlari menerobos kendaraan-kendaraan yang sedang menunggu lampu berubah menjadi hijau.
Di pikiran Hyunjung hanya ada Soobin, Soobin, dan Soobin. Kaki jenjang itu seakan memiliki kekuatan lebih saat Hyunjung memikirkan istrinya. Di belakang Hyunjung, Juyeon lari mengejarnya. Dia tidak tega melihat Hyunjung kalut seperti itu.
Jarak rumah sakit dengan mobil mereka terpaut cukup jauh. Sekitar 3 km lagi. Tapi itu tidak membuat Hyunjung putus asa.
"Kak!"
Hyunjung menoleh sekilas saat mendengar suara Juyeon mengintrupsi dirinya.
"Yaa! Kenapa kau mengikutiku!"
"Bersabarlah! Jangan gegabah! Aku takut terjadi apa-apa denganmu!"
"Kau tak tau apa yang aku rasakan Juyeon! Sebaiknya kau tunggu mobil manajer!"
"AKU TAU! AKU TAU! BAGAIMANA MENDENGAR ISTRIMU PENDARAHAN! BAHKAN AKU TAU RASANYA SAMPAI KEHILANGAN ANAK!"
"Apa maksudmu?!"
Juyeon tertunduk lemas mengingat kembali apa yang terjadi dengan Jiyeon 2 bulan yang lalu. Semua member tidak tau hal itu. Juyeon menutupinya dengan apik.
"Kakak ingat, kenapa Jiyeon mengambil cuti 1 bulan dan break sementara untuk syuting bersamamu? 2 bulan setelah aku marah denganmu? Apa kakak ingat?" Hyunjung menjawab hanya dengan anggukan.
"Jiyeon keguguran. Aku tidak tau jika dia sedang hamil. Jiyeon sengaja akan memberikan kejutan padaku saat grup kita sudah selesai konser dari Jepang. Tapi sehari sebelum kepulangan grup kita, Jiyeon tidak sengaja terjatuh dari kamar mandi rumah mama. Saat aku pulang, kabar bahwa Jiyeon masuk rumah sakit menyambutku. Maaf sudah merahasiakan ini padamu dan yang lainnya."
Hyunjung mengusap wajahnya kasar. Akhirnya dia tau kenapa setelah pulang dari Jepang, Juyeon tidak seceria biasanya. Bahkan dia tidak pulang ke apartemen.
Hyunjung memeluk Juyeon yang menangis sambil berlutut. Kemeja putih Hyunjung basah karena air mata adik kesayangannya ini.
"Maafkan aku Juyeon."