Mungkin gk banyak yg suka cerita MingSang tapi kalo gk suka bisa skip aja gpp
Silahkan vote dan komen kalo berkenan♥️
Sekarang adalah hari pernikahan Nie Mingjue dan Nie Huaisang , pasangan fenomenal karena banyak yang tidak menyangka jika seorang Nie Mingjue akan jatuh hati pada pemuda lugu dan tampak masih sangat kecil ,
Nie Mingjue adalah CEO di perusahaan yang ia bangun sendiri dan perusahaanya bergerak dalam bidang teknologi.
Nie Mingjue bertemu dengan pemuda yang sekarang menjadi istrinya ini di sebuah toko buku, saat itu Mingjue sedang mencari sebuah buku untuk referensi saja bisa saja dia memerintah sekretarisnya untuk membeli buku tapi dia ingin jalan-jalan sebentar dan kebetulan dia melihat makhluk mungil sedang membaca buku puisi .
Nie Mingjue terkesima dengan makhluk mungil itu , dia mendekat dan menyapanya mencoba berkenalan namun baru mau mengeluarkan suara makhluk mungil itu sudah pergi lebih dulu meninggalkannya .
Akhirnya dia mengatakan pada sang sekretaris kalau dia bertemu bidadari kecil di toko buku , dia menyebutkan ciri-ciri bidadari kecil itu dan sang sekretaris yang peka langsung mencari bidadari kecil bos nya .
Dibantu beberapa orang suruhan bos nya dia sudah menemukan informasi sang bidadari kecil , Nie Mingjue senang dan bangga pada bawahannya dia menaikkan gaji mereka ,
Dia sudah tau semua tentang bidadari kecil nya , dia langsung mulai mendekati sang bidadari kecil yang memiliki nama Huaisang ,
Huaisang tidak memakai marga karena dia sudah tidak mempunyai keluarga dan tidak ingin menggunakan marga siapapun karena menurutnya itu tak perlu .
Huaisang tidak menyangka kalau dia akan dilamar oleh seorang CEO padahal dia tidak pernah berpikir tentang pasangan hidup , Huaisang itu hanya anak muda pemalu yang pintar walau hanya tamatan SMA dia bekerja di sebuah cafe dan supermarket untuk memenuhi biaya hidupnya .
Nie Mingjue memang tak ingin menunggu lama atau tak ingin pendekatan lebih dulu kan pendekatan bisa nanti setelah mereka menikah , (tidak sabaran memang)
Huaisang yang masih terkejut karna lamaran dadakan membuat memilih untuk meminta waktu , karena Nie Mingjue tidak bisa menunggu lama dia hanya memberi waktu satu minggu dan setelah penantiannya Huaisang dengan malu malu menjawab bahwa dia bersedia untuk dipinang sang CEO ,
Dengan berbekal nekad yang begitu kuat Nie Mingjue langsung mengenalkan Huaisang ke keluarganya dan akan menikah minggu depan ,
Dan yha hari itu tiba alias hari ini , pesta yang bisa dikatakan mewah ini ( sangat mewah) , setelah acara utama selesai sekarang tinggal menunggu selesainya saja , namun karena Huaisang tidak terbiasa dengan keramaian Nie Mingjue pamit terlebih dahulu.
" Sayang kau bisa mandi terlebih dahulu , gunakanlah bathub yang sudah berisi air hangat " ujar Mingjue lembut
Huaisang hanya mengangguk karena dia masih agak malu walau sudah tidak canggung dengan Mingjue , dia beranjak kedalam kamar mandi , didalam bathub ia merilekskan tubuh dan berfikir bahwa ia harus menjadi istri yang 0atuh dan bisa melayani suaminya karena suaminya lh hidupnya berubah drastis dan ya dia sudah bertekad untuk menjadi istri yang baik walaupun tidak sempurna ( mksdnya dia kan cwok jdi gk punya keturunan )
Huaisang sudah selesai dengan mandinya , saat keluar dari kamar mandi tiba tiba sang suami menariknya dan menindihnya di tempat tidur
" Ge mandilah dulu , bersihkan dirimu apa kau tidak lelah ?" Huaisang berusaha tenang saat ini , dia tidak tau kalau suaminya menginginkan malam pertama secepat ini dan dia belum mandi
" Sayang kau tau , kau itu sangat mempesona dan indah sekali , boleh yha kita langsung melakukannya , aku tid
ak lelah kok , bahkan aku masih bisa membuatmu lelah hingga besok " tanpa malu Nie Mingjue menyatakannya
Semburat merah sudah memenuhi wajah Nie Huaisang , jujur dia agak takut karena perbedaan tubuh mereka yang jauh , tapi dia sudah berjanji pada diri sendiri untuk menjadi istri yang baik
Nie Huaisang mengangguk setuju dan itu membuat Mingjue yang berada diatasnya tersenyum semakin lebar dan secara tiba-tiba Mingjue menyatukan bibir mereka , sensasi lembut dan hangat mereka rasakan, Nie Mingjue dengan nafsu yang sudah memuncak tidak memberi kesempatan pada Huaisang untuk istirahat
Mingjue memberi pemanasan sedikit karena ini pertama kalinya untuk mereka , suhu kamar itu begitu panas AC yang menyala tidak membantu sama sekali , Tangan kanan sang dominan bermain dengan salah satu puting si kecil dan mulutnya pun juga bekerja mengulum puting yang satu lagi , tangan kiri Sebagai tumpuan agar tidak terlalu menindih tubuh kecil itu.
Huaisang sudah kacau dibuatnya , geli menjalar bersama dengan nikmat dan sedikit sakit , kepalanya mendongak karena menerima rasanya secara bersamaan ,
Tangan kanan Nie Mingjue sudah pindah ke bawah bermain dengan lubang kecil , penis kecil Huaisang tidak menganggur karena penis itu sudah manjakan dengan mulut Mingjue , satu jari sudah masuk Huaisang masih bisa menahan desahannya namun saat jari kedua masuk dia kehilangan kendali , mendesah dengan keras tanpa aba aba , jari itu tak sebanding dengan benda keras milik Mingjue , namun jari itu sudah bisa membuatnya orgasme ,
Nie Mingjue menyeringai , dia menegakkan tubuhnya dan membuka lebar kaki ramping Huaisang , memposisikan benda kebanggaan didepan lubang kecil yang sudah berkedut itu , Huaisang kehilangan akal saat melihat benda yang begitu besar dan panjang siap menggempurnya , refleks dia menarik badannya mundur .
" Sayang tenang saja , nanti hanya sakit sebentar lalu aku akan memberikanmu kenikmatan tiada tara " ucap Nie Mingjue sambil menarik kembali tubuh kecil itu , kaki ramping itu kembali dia lebarkan .
" Ge-ge apakah itu akan muat di sana , bukankah itu terlalu besar dsn pasti tidak bisa masuk " Huaisang berucap dengan gemetar dan gugup sedikit syok karna ukuran itu yang tidak masuk di akal.
Mingjue hanya merespon dengan senyuman dan mengambil pelumas , menuangkan di telapak tangannya dan langsung di oles ke kebanggaannya , mengoles sedikit ke lubang dan mulai memasukkan benda keras nan besar plus panjang ,
Nie Huaisang memejamkan mata karena sakit menerpa dirinya , sangat sakit dan perih , tanpa sadar matanya menitikkan air mata dan ia terisak disela desahnya ,
" AHHH HAH GE-GE P PELAN NGGHH " Nie Huaisang terkejut saat Mingjue langsung memasukkan penisnya dengan kasar , membuat benda itu masuk sempurna kedalam tubuh kecil itu,
" Maaf sayang aku tak ingin kau terlalu lama menahan sakit " sambil mengecup seluruh wajah istrinya untuk menenangkan
" Rileks lh sedikit jangan terlalu tegang itu membuatmu tambah merasa sakit nanti " ucap Mingjue supaya istrinya lebih tenang dan bisa menerima penisnya pelan pelan , dirasa cukup rileks Mingjue menggerakkan pinggulnya secara pelan ,
" Ge tolong ahh pelan saja "
" Jika hanya perlahan kau tidak akan merasa nikmat sayang , turuti saja pergerakan ku dan nikmati okey " sejurus kemudian Mingjue menambah kecepatannya , Huaisang kewalahan menerimanya dia sudah kepalang pusing karena nikmat melanda terus menerus ,
Mereka tidak berhenti hingga fajar menjelang dan Huaisang sudah diambang kesadarannya , terlalu lelah menghadapi malam pertama mereka , Mingjue ambruk disampingnya tersenyum dan membisikkan kata terima kasih dan setelah itu mereka tidur .
Entah bangun jam berapa keluarganya tidak berani mengganggu karena mereka tahu Mingjue tidak akan membiarkan istrinya tidur tadi malam , mereka hanya sedikit menghawatirkan keadaan keluarga baru atau istri Mingjue entah sekarang tidur atau sudah pingsan
Poor Nie Huaisang semoga bangun dengan keadaan baik baik saja ya doakan saja ya teman-teman :)
Tbc
maaf mungkin cerita MingSang ini terlalu gaje dan banyak typo nya
Maaf gk up lama karna banyak kendala dan kuota miris
Makasih buat yang udah baca dan vote
Kalau bisa komen sekalian okey:)
Sekali lagi makasii ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
FF Mo Dao Zu Shi One Shot - Two Shot
Fantasyisinya cuma ff lan zhan x wei ying lan xinchen x jiang cheng Nie Mingjue x Nie Huaisang homophobik plis jangan salpak