இ . Awal dari segalanya

941 74 3
                                    

"Ini tentang nestapa, yang melawan sebuah sendu di setiap goresan kata-katanya. Lalu juga perihal semesta, yang tahu tentang diri ini yang tak pernah bisa menepis perasaan itu. Pair jantung selalu saja seperti itu ketika menatap netranya. Tidak, tidak semenyenangkan itu memiliki rasa." ── ccm, p.313

─ ─ ─ ─ ─

Selamat kepada Erick Putra Sanjaya dari SMA Negeri Tria Jakarta Provinsi DKI Jakarta dinyatakan "LOLOS" dalam seleksi Jambore Nasional Pelajar Bangsa.

Aku terkejut setengah mati melihat notifikasi e-mail dilayar handphone. Dengan cepat aku membuka notifikasi tersebut, dan membaca sekali lagi dengan penuh rasa senang serta syukur.

Ya, minggu kemarin aku mengikuti pendaftaran jambore tingkat nasional untuk mewakili sekolah dan juga daerahku. Jambore yang aku ikuti ini merupakan perkumpulan siswa-siswi se-Indonesia dari sabang sampai merauke yang mempunyai segudang prestasi di sekolah dan daerahnya masing-masing, kegiatan ini akan dilaksanakan di bulan agustus. Tepatnya pada tanggal 1-7 Agustus di Bandung, Jawa Barat.

Oh iya, perkenalkan aku Erick Putra Sanjaya. Biasanya aku dipanggil putra oleh teman-teman dan juga keluargaku. Sekarang aku duduk dibangku kelas 11 dengan jurusan IPA.

Aku merupakan siswa yang bisa dibilang berprestasi disekolah. Gelar 'sipaling matematika' diberikan kepadaku karena selalu mewakili sekolah untuk mengikuti National Math Olympiad atau Olimpiade Matematika tingkat nasional.

Selain itu, aku memiliki prestasi dibidang non-akademik yaitu juara membaca puisi dan story telling.

Membaca adalah hobiku, kata orang-orang itu adalah hal yang membosankan untuk dilakukan. Tapi nyatanya bagiku membaca bisa menghilangkan rasa bosan dan meningkatkan mood yang tidak baik.

Kembali lagi ke pembahasan awal, setelah sekolah mengetahui kelolosanku sebagai peserta Jambore Nasional Pelajar Bangsa yang akan mewakili Provinsi DKI Jakarta, mereka langsung menyiapkan apa saja yang aku butuhkan untuk kegiatan tersebut. Salah satunya dana atau finansial yang akan aku butuhkan selama berkegiatan di Bandung.

"Wih bro! Keren banget lo bisa wakilin sekolah ke tingkat nasional lagi. Apalagi yang ini kegiatannya di Bandung, Gua nitip oleh-oleh bandung dong, hehe."

Haris ── teman dekatku, yang langsung memberikan kalimat ucapan selamat ketika aku baru saja masuk ke kelas.

Aku tersenyum dan meng-iyakan apa yang dia minta, toh memang sudah kebiasaannya ketika aku ikut kegiatan dia selalu minta oleh-oleh.

Rasa senang tidak luntur sampai aku pulang ke rumah untuk memberi tahu keluargaku terutama ibu, bahwa aku lolos kegiatan jambore mewakili provinsi.

Ibuku turut bahagia. mencium dan memelukku dengan penuh rasa bangga kepadaku.

Ibu berpesan, "Nak, jangan lupa harus selalu makan. Banyakin minum juga, disana suhunya sangat dingin jadi harus selalu pakai baju hangat."

Rasanya aku ingin menangis mengucapkan kalimat perpisahan untuk berkegiatan selama 7 hari. Aku memeluk ibu dengan cukup lama, tak lupa meminta do'a dan restu untuk kelancaran kegiatanku.

Aku bersiap-siap menyiapkan lodging dan logistic untuk dibawa ke Bandung. Aku lebih banyak membawa baju hangat seperti sweater karena teringat pesan ibu, suhu disana sangat dingin.





H-3





H-2





H-1





Aku berpamitan kepada ibu, sambil mendengarkan nasihat-nasihat panjang yang diberikan. Dengan rasa sedih aku melambaikan tanganku, dan mobil jemputan melaju untuk mengantarkanku ke stasiun.

Dalam perjalanan kereta menuju Bandung selama 3 jam, aku membuka buku diary dan menuliskan beberapa kalimat di dalamnya.

"Halo Bandung, aku datang untuk mengejar sebuah mimpi dengan tekad yang sangat tinggi. Banyak orang bilang, Bandung adalah kota pemimpi dan dimana cinta akan bersemi."

.....

Halo, bagaimana untuk chapter pertama?
eum ini adalah cerita pertama yang saya buat, mohon dimaklum jika penulisan dan alurnya sangat tidak nyambung.
Saya menerima kritik dan sarannya, so silahkan berkomentar 🤩 .

Aku, Kamu, dan juga BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang