O4.

1.2K 199 4
                                    

Dapat dilihat kedua insan ini hanya diam tanpa sepatah kata pun, walau yang satunya nampak tak peduli sama sekali.

"A–ah itu maaf.. sebenarnya juga saya tidak tau."

Jeno menatap lawan bicaranya ini dengan tatapan tidak sukanya.

Bugh!

"Akhhh–" Jaemin mengaduh kesakitan, sembari memegang perutnya yang ditonjok keras oleh Jeno. Kekuatannya tak main main.

"Berbicara dengan mu itu termasuk omong kosong ya? jangan pura pura bodoh! ugh lama lama aku bisa darah tinggi jika terus berbicara dengan mu."

Jeno lantas beranjak pergi meninggalkan Jaemin yang masih merintih kesakitan di bagian perutnya.

"Tapi.. saya benar benar tidak tau."

Kini Jeno berada di kelas, tak memperdulikan keadaannya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Jeno berada di kelas, tak memperdulikan keadaannya lagi. Persetan ia hanya tak ingin bertemu dengan makhluk bernama Na Jaemin.

Baiklah tolong ingatkan Jeno jika mereka berdua duduk bersebelahan.

'Sialan.'

Itu Jaemin. mendekat ke mejanya dengan tatapan sendu serta tangan yang memegangi perutnya. Apakah ia memukulnya terlalu keras?

Jeno mulai mengenyahkan pikiran nya itu, salah pemuda Na itu juga kan? Setimpal dengan yang ia perbuat.

Ia menidurkan kepalanya di atas meja memalingkan wajahnya ke arah lain, tak mau menatap bahkan melirik si Leo yang sepertinya berharap agar dimaafkan.

"Jeno.. maafkan aku"

"Diam, mau sebanyak apapun kau meminta maaf aku tak akan memaafkannya." kekeuh Jeno yang mana membuat Jaemin sangat bersalah.

"Jen-"

"Kau itu tuli atau bagaimana hah?!" Jeno berteriak keras memotong ucapan Jaemin. tak menyadari jika jam pelajaran sudah dimulai.

"Lee Jeno, keluar dari kelasku!"

Jeno mendengus kesal, inikan yang kau mau Na? Ia suka rela keluar dari kelas dengan emosi yang begitu memuncak.

Sedangkan dikelas Jaemin sempat melihat raut Jeno yang tak bersahabat menatapnya sebal, kini Jaemin memutuskan menyusul Jeno dengan cara..

"Ssaem! Saya yang membuat Jeno seperti itu, seharusnya saya yang di suruh keluar."

"Sampai ada yang memotong pelajaranku lagi, ku suruh keluar saja semua murid di kelas ini. Sudah sana kau keluar!"

Jaemin pun langsung keluar kelas dan mencari keberadaan Jeno, memutari penjuru sekolah.

Tak kunjung mendapati lelaki yang ia cari, netranya tak sengaja menangkap sesorang yang sedang berada di lapangan basket. Apakah itu Jeno nya?

Pelan pelan ia mendekati lapangan, mengintip sedikit. Melihat seseorang yang tengah memainkan bola berwarna oranye kecoklatan itu dan memasukannya ke dalam ring.

Sweet Champagne . Jaemjen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang