"Tenang, tenang, gadis itu tidak akan lepas. Ini tengah hutan, Freda, kau tidak perlu khawatir." Di sepanjang perjalanan Freda bermonolog sendiri, dia sedang terbang menggunakan sapu terbangnya di atas pohon-pohon yang menyembunyikan makhluk di dalamnya.
Wanita penyihir itu bergerak dengan sapu terbang usangnya yang belum ia perbaiki dan lagi-lagi ia menyesalinya. Sapu terbangnya itu bergerak pelan konstan amat sangat menyenangkan jika ia memakainya ketika berkeliling hutan di waktu yang cerah, tetapi sekarang? Ayolah dia butuh sesuatu yang melesat seperti meteor yang jatuh ke bumi. Ini karena ia terlalu santai dan meremehkan motto: sedia payung sebelum hujan. Mungkin faktor usia juga yang turut ikut menyumbang persentasenya, memang seharusnya ia adalah seorang nenek tua keriput yang menghabiskan masa tuanya di sebuah pondok di tengah hutan. Atas perbuatan anomalinya di masa lalu lah yang mengubahnya menjadi penyihir yang membutuhkan jiwa yang mereka sebut penyihir pemakan jiwa, hingga memengaruhi pada penuaan fisiknya.
Hati Freda tiba-tiba berdenyut nyeri tatkala sekelebat memori akan seseorang yang berharga baginya muncul. Dia adalah benih perasaan sakit hatinya yang selama ini mengakar tumbuh menjadi Freda yang tiada kasih lagi. Karena sampai kapan pun Freda tidak akan pernah merelakannya. Ya, merelakan kematian kekasihnya, tidak akan.
*****
Sedangkan itu, di bawah sana dengan kecepatan penuh serta pergerakan yang lincah nan lihai, sapu terbang Orchi bergerak menuju kota untuk mendapatkan bantuan. Oul berharap dapat menemukan pengelana lain yang sedang beristirahat di hutan yang menyembunyikannya.
Pergerakan Oul semakin cepat karena tidak ada sosok Orchi yang menduduki bagian tongkatnya sehingga ia menjadi ringan. Ia melesat secara horizontal, di depan sana ada sebuah pohon dengan dahan yang tumbuh menghalangi laju horizontalnya. Oul agak naik ke atas bersamaan seseorang tiba-tiba muncul di atas dahan itu. Tidak ada kesempatan untuk melakukan pengereman dadakan, hanya seperempat meter lagi sementera Oul pasrah menyerahkan diri menabrak seseorang yang tiba-tiba muncul di laju lintasannya.
Dia, anak laki-laki yang berteleportasi di atas dahan pohon itu memelototkan mata ketika menjumpai sebuah sapu dengan kecepatan gila terbang mengarah kepadanya. Saking cepatnya ia tidak sempat melakukan lagi teleportasi, dan kini berujung bergelantungan berpegangan pada sapu terbang.
Oul mendadak kehilangan kendali, lajunya menjadi kacau akibat penumpang dadakan yang bergelatungan pada tongkatnya. Sedangkan, di depan sana sebuah pohon berdiri dengan gagah dan siap menerima pelukan dari mereka.
"Woah, woah, edan! Aku tidak ingin berciuman dengan pohon!" teriaknya dengan kencang sambil berusaha naik ke atas sapu terbang.
Seseorang itu cukup diuntungkan dengan badannya yang ringan. Ia berhasil naik di atas sapu terbang dan duduk dengan tegap. Tinggal beberapa meter lagi kesempatan mereka untuk menyelamatkan diri, Oul berseru kepada penumpangnya walau ia tahu si penumpang mana mungkin dapat mendengarnya, untuk mengambil alih kemudi dan bermanuver ke atas. Bagai mendengar hal tersebut si penumpang refleks melakukan apa yang diminta oleh Oul, ia menarik tongkat ke atas bagai roket mereka terbang vertikal. Malam itu binatang yang disembunyikan hutan serta bulan yang menyorotkan cahayanya ke bumi menyaksikan aksi Oul dan si penumpang dadakan dari insiden bertumbuk dengan pohon yang masih berdiri dengan gagah bagai sambil menertawakan mereka.
Oul bergerak melambung di langit, bumi bagaikan terbalik dan waktu seakan memelankan diri menambah suasana dramatis mereka yang pada akhirnya berujung ditarik gravitasi. Mereka jatuh disambut daun pohon yang rimbun serta menabrak ranting-ranting yang beberapanya tajam menggoreskan luka hingga akhirnya terkapar di atas tanah. Rambut si penumpang ditempeli dedaunan serta ranting kecil yang hinggap di sana, ada goresan-goresan luka di wajahnya. Sedangkan Oul si sapu terbang tertahan melintang di atas dahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orchi the Flawed Witch
FantasyOrchi terlahir istimewa, orang-orang menyebutnya si wadah cacat. Bukan hal baik. Dia tidak dapat menggunakan atau mengendalikan sihir. Kesedihannya membuat Orchi bertekad suatu saat nanti di usia ke-15 tahunnya, Orchi akan melakukan petualangan pert...