(5). Let's Run Away

8 2 7
                                    

Orchi memekik kencang melihat Freda di belakang yang mengejarnya sambil melemparkan bola-bola orange yang menjadi penyebab sebagian hutan ini rusak karena ledakan. Ini gila beberapa kali mereka tergores ranting juga menabrak semak-semak tinggi serta dedaunan pohon. Anak laki-laki itu tidak sepandai dirinya dalam mengendarai sapu terbang.

Kembali lagi pada masalah, setelah dilihat dengan jeli sapu terbang Freda ditarik oleh burung gagak yang sempat Orchi lihat tadi. Baru kali ini Orchi melihat hal selain kereta yang ditarik oleh kuda, dalam kondisi yang tidak rumit mungkin Orchi akan tertawa melihatnya.

"Sial, kita berurusan dengan pemilik elemen api." Manusia di depannya tiba-tiba berkata sambil memfokuskan pandangannya ke depan.

"Menunduk!" perintahnya kala atensinya mendapati sebuah dahan membentuk lingkaran yang lobangannya dapat mereka lewati asal menunduk.

"Hah, apa?" Orchi bertanya meski demikian ia tetap menuruti perintahnya.

Mereka melesat melewati vegetasi yang tumbuh aneh itu. Orchi terkejut setelah berhasil melewatinya.

"Yang tadi itu apa?" Orchi menoleh kebelakang. "Wah, pohon yang unik!" katanya berbarengan dengan bola orange yang kembali meluncur kepadanya.

"Bocah, naikkan SEKARANG!" Tanpa tahu apa yang terjadi di belakang, ia mengikuti perintah Orchi karena pasti itu instruksi untuk menghindar dari bahaya.

Riel sedikit tidak kesal dengan panggilan yang Orchi berikan kepadanya. "Berhenti memanggilku bocah! Namaku Riel."

Bola orange itu terus meluncur ke depan melewati mereka dan meledak, merusak flora di sana.

"Dia benar-benar hendak mengobrak-abrik hutan ini."

"Biar aku yang mengendalikan sapu terbang ini, kamu terus-terusan menabrak sesuatu!"

Tak terima dengan ucapan Orchi, Riel membela diri. Lagi pula ia sudah membantu gadis itu seharusnya bantuan itu selesai setelah Riel melepaskan Orchi di pondok tadi bukan malah ikut terseret ke dalam masalahnya.

Orchi tanpa memedulikan Riel yang sekarang memekik karena posisi mereka persis adik yang sedang dibonceng oleh kakaknya di depan. Riel bersumpah ini hal yang memalukan, seumur hidupnya bahkan ia tidak pernah melakukan hal seperti ini ketika kecil bersama kakeknya.

"Posisi macam apa ini?!" pekik Riel.

"Diam dan lihatlah baik-baik bagaimana cara mengendarai sapu terbang." Orchi dengan bangga memamerkan kemampuan mengendarai sapu terbangnya.

Sangat cepat, perpindahan yang akurat dan mantap seakan-akan Orchi sudah menguasai medan hutan ini. Riel bahkan kesulitan untuk melihat keadaan di sekitarnya yang begitu cepat, seperti sudah lihai mata Orchi bahkan tidak kesulitan untuk tetap fokus ke dapan. Bocah laki-laki tidak pernah menyangka dalam keadaan yang menegangkan seperti ini ia akan mendapat ihal menyenangkan pula.

Dalam kendali Orchi semuanya berjalan begitu mulus tanpa menabrak tumbuhan apa pun. Mereka tidak terbang di atas langit karena selagi terus menjauh dari radius pandang Freda, Orchi dan Riel berusaha mencari kesempatan untuk bersembunyi. Tidak mungkin mereka terus terbang saling berkejaran sepanjang malam bisa-bisa sebagian hutan ini rontok atas ulah Freda. Mereka berdua harus segera menemukan tempat persembunyian untuk sekedar menghela napas lega.

Pepohonan semakin rapat pun cahaya bulan kesulitan untuk menembus kanopi dedaunannya memberikan kesempatan bagi mereka untuk kabur dari pandangan Freda dan bersembunyi.

"Ada celah pada akar pohon besar di sana! Mungkin kita dapat bersembunyi di dalamnya." Orchi berkata senang setelah melihat bahwa ada kesempatan untuk bersembunyi dan mengarahkan sapu terbang ke sana.

Orchi the Flawed WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang