(8). Fallen Angel

11 1 0
                                    

Satu jam berlalu sejak aku meninggalkan kota. Kini aku sedang terbang di atas danau. Tadinya aku hendak terbang lebih rendah hingga kakiku dapat menyentuh permukaan air danau, tetapi niat tersebut aku urungkan melihat bagaimana air hijau danau yang seakan-akan menyembunyikan makhluk di dalamnya. Aku khawatir jika ada ikan yang dapat melompat ke udara lantas menyerangku yang lengah dan berakhir aku jadi pemuas perut lapar mereka.

Danau ini begitu luas butuh waktu tiga jam untuk melintasinya. Di depan sana hutan lebat dengan pepohonan yang tinggi dan rapat menyambut. Namun, ada yang janggal dengan langit di atas hutan, di sana mendung, gumpalan-gumpalan kapasnya berwarna kelabu, serta kilatan petir satu-dua menyambar tidak lupa diiringi suara menggelegar. Berbeda dengan langit di atas kepalaku saat ini yang cerah, biru, serta berawan. Karena fenomena tersebut aku mengurungkan niat untuk terbang di langit.

Aku tiba di perbatasan antara hutan dan danau. Menyeramkan. Mendadak aku teringat kejadian malam saat aku menjadi buronan Freda. aku takut jika ternyata di dalamnya ada spesies semacam dia. Tolonglah, setelah mengikuti kompetisi sapu terbang masa iya aku harus kejar-kejaran lagi seperti tikus dan kucing terlebih aku tidak dapat menggunakan sihir, kondisi itu benar-benar merugikanku. Aku bisa saja memilih rute untuk memutari hutan, tapi itu akan memakan waktu yang cukup lama sama saja aku seperti membuang-buang waktu.

"Bagaimana ini Oul? Apa kamu siap untuk masuk ke dalam hutan?"

Aku mendongakkan kepala bergantian menatap langit kemudian hutan, kami terdiam, lantas Oul tiba-tiba maju beberapa meter ke depan sebagai tanda bahwa sapu terbang itu setuju dan siap. Baiklah, aku pun ikut membulatkan tekad untuk memilih rute hutan. Tidak apa-apa Orchi kamu pasti dapat melewatinya. Kamu hebat, kuat, dan pemberani.

Aku mulai memasuki hutan, tepat sebelum benar-benar masuk kilat menyambar seolah-olah memberikan sambutan selamat datang kepada kami.

*****


Siapa sangka hutan yang kukira menyeramkan ternyata sebaliknya. Ini bagai surga yang disembunyikan. Bagaimana bisa ada hutan dengan atmosfer sehangat dan senyaman rumah sendiri. Isi hutan ini menyambutku seperti aku pulang ke rumah. Tanaman hijau bergoyang-goyang pelan, angin seakan-akan ditiupkan dengan begitu hati-hati, aroma yang sudah tidak asing lagi bagiku menggelitik rongga hidung. Para hewan mengintip di balik pohon serta semak, ada yang berlarian searah denganku, bahkan melemparkan buah-buahan matang agar aku menangkapnya. Isi tasku dipenuhi makanan. Ini bisa menjadi bekal untuk beberapa hari ke depan dan aku tidak perlu risau mengenai urusan cacing di perut.

Tidak ada sesuatu yang jahat, hutan ini begitu murni dan tulus menyambutku. Prasangka negatif, takut serta khawatir luruh dengan sempurna dari pucuk kepalaku hingga ujung jari-jari kaki digantikan dengan perasaan aman dan nyaman yang menelusup di dada serta tubuhku yang lebih ringan.

Di atas kepalaku ada burung-burung kecil dengan bulu berwarna biru yang terbang sambil berkicau. Para tupai dengan malu-malu mengintip di atas pohon. Atau kelinci berbulu putih dan gemuk yang saling berkejaran. Aku merasa menjadi putri di dalam dongeng yang berteman dengan para hewan.

Jika menuruti keinginan, aku ingin bermalam satu malam di hutan ini. Mengingat perjalananku yang bukan kategorinya santai membuatku harus mengubur keinginan tersebut. Momen di sini tidak akan pernah kulupakan, mungkin saja ini adalah sebuah penghiburan dari semesta untuk aku yang sebelum-sebelumnya mengalami masa sulit.

*****

Setelah menempuh jarak ratusan kilometer setelah keluar dari hutan sebuah tantangan muncul kembali. Kali ini aku dihadapkan dengan pusaran-pusaran angin. Jubah kebesaranku berkibaran karenanya, topi kerucut yang telah disetel dengan sihir masih berdiri kokoh melindungi kepalaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Orchi the Flawed WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang