Marriage . ch25 - Final

3.6K 237 75
                                    

Coba tebak ada apa di chap ini :)

































































































Niki Sering mengeluh kalau kepalanya pusing, Ia juga lebih sering mual sejak pukul 3 pagi.

Mungkin efek karna niki hamil di usia yang sangat muda, 18 tahun.

Dokter sering memperingati niki maupun sunghoon di awal kehamilan niki, namun niki tidak menghiraukannya, tidak untuk kali ini.

Meskipun niki tau akan berbahaya, meskipun niki tau tubuhnya masih belum kuat, Alasannya adalah ia ingin memberikan Sunghoon keturunan. Itu yang keluarga mereka inginkan

Dan meskipun sunghoon sudah membicarakan tentang aborsi, namun jawaban yang sunghoon dapat hanyalah 'tuan tega membunuh anak kita?' Sunghoon tidak bermaksut untuk membunuh Janin yang akan menjadi buah hati mereka, hanya saja sunghoon khawatir dengan keadaan niki yang sering mengeluh pusing bahkan niki jadi sering meminum obat. terkadang ia tidak mau makan dan tubuhnya sering lemas, Niki tidak bisa beraktifitas berat. Karna janinnya sangat sensitif

Seperti saat ini, Suhu tubuh niki naik, Kepalanya sangat pusing, ia juga sering mual mual, bahkan sejak pagi niki tidak mau sarapan, Niki lebih sering muntah, tubuhnya sangat lemas entah mengapa seperti ini, niki pikir ini hanya gangguan biasa. Mungkin sebentar lagi membaik

Namun saat niki hendak berjalan ke toilet ia merasakan kembali pusing di kepalanya, dan perutnya sangat sakit, Tidak mungkin ini kontraksi kan? Bahkan usia kandungan nya masih 7 bulan, Bahkan jika keram tidak akan se sakit ini

Niki mencoba menstabilkan keseimbangannya dengan menyandarkan Punggung ke tembok

Niki meringis, Ia tidak tau apa yang alami. Bahkan semakin lama semakin parah

"Akh.. a-ayolah.. jangan buat mma seperti ini.." Niki mengusap perutnya sembari meringis pelan, Berharap ini hanya Keram biasa

"A-ah! Baby park.. papa belum datang sayang. . ayolah, jangan sekarang ya?? Aduh!! Agh sakittt" keseimbangan niki hilang, ia terduduk menyenden pada tembok yang sedari tadi menopang tubuhnya

Merasa jika keadaannya tidak baik baik saja, niki berusaha bangkit dengan sisa kemampuannya, mencoba untuk memanggil salah satu maid

Susah payah ia berjalan dengan bertopang pada tembok dan..

Clek

"Tuan muda?!?

















































Salah satu maid menelfon sunghoon bahwa niki sudah mulai kontraksi

Sunghoon pulang dengan terburu buru andai dia menuruti niki untuk tetap di rumah sedari pagi pasti sunghoon tidak akan panik seperti ini

Brak

"Niki!!" sunghoon langsung berlari mendekati niki yang sudah mencoba di tenangkan oleh para maid

Nafas niki ter engah engah
Perutnya sangat sakit tidak henti hentinya niki merintih dan menangis

Sunghoon memberi isyarat untuk para maid melakukan tugasnya masing masing
Sunghoon terduduk di samping niki yang masih berusaha mengatur nafasnya

"Akh" kontraksi niki masih belum lancar, sunghoon masih menenangkan istrinya di bantu para maid

"Tuan muda, tarik nafas dan hembuskan, jangan panik. Kau akan cepat kehilangan oksigen jika panik"

Marriage┊🌹 Sungki - Hoonki 🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang