Ceisya Damia Banazir

14 1 0
                                    

Seorang gadis dengan pakaian tomboi serta masker dan kaca mata hitam yang bertengkar manis di hidungnya melangkah keluar Bandara dengan salah satu tangan sibuk menggaruk ketiak, tidak memperdulikan tatapan-tatapan di sekitarnya.

Terlihat di samping gadis itu ada seorang ibu beserta anak perempuan berusia 5 tahun menatap tak suka ke arah gadis berpakaian tomboi yang masih menggaruk ketiak dengan sesekali menciumnya.

"Nak, jangan ditiru kakak yang di samping kita ya, ga bagus sekali menggaruk ketiak di tempat umum, sangat tidak mencerminkan keanggunan," kata sang ibu kepada anak berumur 5 tahun itu.

Emang dasarnya anak kecil gak tau apa-apa, dia hanya mengangguk dan menggaruk kening bingung.

Gadis tomboi yang tak lain bernama Ceisya Damia Banazir hanya bisa menyengir merespon sindiran ibu-ibu di sampingnya. Walaupun dia memakai masker, tetapi ibu-ibu itu tau bila Ceisya sekarang ini tengah menyengir ria.

"Kenapa kamu nyengir-nyengir?" tanya ibu yang menyindir Ceisya dengan muka sinis serta nada menyentak.

Ceisya tersentak kaget, gak lama kemudian Ceisya mengucap istighfar dalam hati. Agar tidak kepancing emosi.

"Gapapa, Bu. Hehehe." Setelah mengucapkan sedikit kata-kata Ceisya segera pergi meninggalkan ibu-ibu yang masih memandangnya sinis.

Lebih baik dia pergi bukan? Dari pada tetap di sana. Yang ada mulut nyinyir dia keluar tanpa bisa dicegah, 'kan berabe. Bisa dapat dosa nanti. Dan Ceisya gak mau menambah dosa.

Setelah cukup jauh dari jangkauan ibu bermulut pedas Ceisya segera berhenti dan duduk di bangku yang sudah disediakan.

"Gila panas parah, pasti gara-gara cocotnya tuh emak-emak," ujar Ceisya segera membuka masker.

Perlahan tangan lentik Ceisya bergerak membuka masker, terpampang jelas wajah bule Ceisya di siang hari ini, membuat orang-orang yang berlalu lalang terkagum-kagum melihat pesona wajah bule milik Ceisya. Bahkan ada seorang remaja laki-laki sampai tertabrak tiang karena matanya hanya terpokus kepada pesona Ceisya.

Kecantikan wajah Ceisya dengan porsi yang pas tidak bisa dianggap remeh.

Ceisya yang cuek dengan keadaan sekitar dengan santai memainkan gawai ditangan, sesekali tangan satunya lagi menggaruk ketiak.

Sembrono? Itulah satu kata yang menggambarkan seorang Ceisya.

Selamat datang di dunia Ceisya, gadis berparas bule dengan kesembronoan tak tahu tempat.

                                      ••••|••••

CEISYA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang