part 4

5 0 0
                                    

Suasana kantin sangat ramai tiga pemuda berwajah tampan di atas rata-rata yang sayangnya mempunyai kelakuan seperti iblis memasuki area kantin.

Mereka yang berada di kantin tentu saja menahan nafas, merasa takut menjadi sasaran empuk dari Three Devil.

"Gila men pada takut ini sama kita." Griffin merasa bangga melihat mereka pada takut kepadanya.

Aarish dan Chiko tidak menggubris ucapan Griffin.

Chiko menghampiri meja yang diduduki siswa nerd bernama Ayub.

"Lo! Pesenin makanan buat kita bertiga!" perintah Chiko tak mau diganggu gugat.

Ayub sudah ketar-ketir dengan tubuh bergetar takut.

"U-uang nya mana Chiko?" Ayub takut-takut mengadahkan tangan meminta uang kepada Chiko.

"Pake uang Lo lah!" seru Griffin dengan wajah congak, kedua tangan di masukin kedalam kantong.

Aarish hanya menatap datar pemandangan di depannya, seakan tak perduli dan tak mau mencegah perbuatan kedua sohibnya.

"Aaa-aku ga punya u--uang," gagap Ayub.

Chiko langsung menggebrak meja, membuat semua orang di kantin sesek nafas, tamat lah riwayat Ayub, begitulah pikir mereka.

"Lo! Sini Lo anjing!" Chiko dengan tak berperasaan menarik Ayub hingga dia terjatuh di lantai dingin kantin.

Mencengkram dagu Ayub, Chiko meludah tepat di muka Ayub yang sudah menangis merasakan perih.

"Lo berani sama gue?" Di hempaskan begitu saja tubuh Ayub hingga kepalanya membentur ubin.

Griffin langsung menginjak tangan Ayub dan tersenyum sinis.

Ayub menggerang sakit, Ayub benar-benar sudah cape diperlakukan seperti ini oleh Three Devil, ingin membalas tapi apa daya dia. Dia hanya anak beasiswa. Dan tentu saja Ayub sangat takut dengan mereka.

"Jawab bangsat!!" Chiko menendang perut Ayub sangat kencang.

Tak lama Ayub terbatuk mengeluarkan darah segar dari mulutnya, membuktikan betapa kerasnya tendangan Chiko.

"Mmm-maaf arghhhh!" Ayub teriak tak kala Chiko dengan kasar menarik bajunya hingga menyisahkan tubuh polos bagian atas Ayub yang sangat kerempeng.

Tersenyum devil, Chiko berjongkok ke arah Ayub. "Gimana kalau gue telanjangin Lo?"

"Telanjangin aja Chik, gue mau liat dia telanjang," kata Griffin memandang tubuh ringkih Ayub.

Dengan spontan Ayub menyatukan kedua tangan di dada, memohon. "T--tolong jangan telanjangin aku Chiko...."

"Lo mau gue ga telanjangin Lo?" Dengan semangat Ayub menganggukkan kepala.

"Sayangnya gue mau liat Lo telanjang."

Tangan Chiko sudah sampai di celana Ayub. Ayub memberontak membuat tangan Chiko menjauh dari celana Ayub.

Griffin langsung mengambil tindakan, memegangi tangan Ayub. "Lo diem bangsat!"

Ayub menangis pilu, melihat tangan Chiko sudah ingin meloloskan celana, tamat sudah harga diri Ayub. Dia hanya memejamkan mata dengan tangis yang mampu menyayat hati siapapun pendengarnya.

"Waw! Pemandangan apa ini!"

Suara itu membuat Chiko, Griffin, Aarish menengok serempak ke asal suara.

Di sana ada gadis cantik dengan tatapan mengejek menatap mereka.

Chiko merasa terganggu segera berdiri, seakan melupakan keinginannya untuk menelanjangi Ayub. Ayub langsung membuka mata tak kala sudah tidak merasakan Chiko di sampingnya.

CEISYA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang