Part 4

334 58 0
                                    

"AAAAAAA" Teriak seorang ibu.

~"Berita pagi, telah di temukan kepala tanpa badan dari seorang anak laki-laki yg berumur 19 tahun, seorang ibu dari anak yg bernama Newwie menangis histeris saat dirinya menemukan kepala anak semata wayangnya tanpa badan, polisi masih terus menyusuri siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut."

Krist berjalan menuju anak tangga dan ia melihat Mama nya tengah melihat televisi.

Godji yg sadar anaknya turun langsung menolehkan kepalanya ke belakang.

"Krist"

"Ada apa??"

"Di Tv ada berita tentang teman sekolahmu"

"Lalu??" Tanya Krist datar.

"Kau harus berhati-hati nak, di luar sana banyak orang jahat yg bisa membunuh siapa saja" Ucap Godji menyuruh anaknya berhati-hati.

"Tenang saja Ma, aku akan berhati-hati" Krist melangkahkan kakinya ke ruang makan lalu duduk dengan tenang sembari mencicipi sarapannya.

"Sandwich" Ucap Krist sembari mengangkat satu alisnya lalu menggigit Sandwich tersebut dan mengunyah secara perlahan.

Setelah selesai, ia pun langsung berangkat ke sekolah karena dirinya harus mengerjakan hukuman piket pagi di kelas karena masalahnya semalam.

Sesampainya di sekolah, Krist masuk dengan santai tanpa senyuman dan hanya menatap lurus kedepan, tanpa memperdulikan orang yg melihat di sisi kiri, kanan depan dan belakang.

"Kriiiiisssttt!!!" Panggil Seseorang dari kejauhan.

Krist berhenti tanpa menoleh kebelakang dan..

Bukk

Bunyi retakan tulang punggung Krist berbunyi saat Mix menabrak punggungnya dengan kuat.

"Kenapa kau mendadak berhenti" Ucap Mix dan mengelus kepalanya.

"Ada apa??" Tanya Krist.

"Ayo kita ke kantin" Ucap Mix.

"Tidak"

Mix menyematkan tangannya di lengan Krist "Ayolah, aku hanya ingin menjadi teman baikmu, temani aku ke kantin"

Krist menatap Mix yg sedikit pendek darinya dan ia tak bisa menolak ajakan teman sebangkunya tersebut.

Singto yg melihat Krist dari kejauhan langsung saja mengikuti Krist ke kantin.

Sesampainya di kantin Mix menawarkan Krist berbagai macam makanan.

"Krist, kau mau makan apa? Dan minum apa??" Tanya Mix.

"Kopi"

Mix tersenyum senang saat Krist mau menjawab pertanyaannya dengan cepat.

"Baiklah, aku akan memesankannya untukmu" Mix pergi memesan minuman, sedangkan Krist masih betah berdiri menunggu Mix.

"Krist" Panggil Singto.

Krist menarik nafasnya dengan kasar dan memperbaiki tasnya agar sedikit nyaman "Ada apa lagi bapak Singto"

Singto sedikit merasa aneh saat Krist memanggilnya bapak.
"Panggil aku Phi saja"

"Phi??"

"Iya, Phi,!! apa kau tidak tahu??"

"Tidak, aku tidak mau ambil tahu tentang itu" Jawab Krist cepat.

"Baiklah terserahmu memanggilku apa, ada yg mau aku bicarakan padamu" Ucap Singto lalu memegang tangan Krist dan menariknya untuk duduk.

Mereka berdua pun duduk di kursi yg tak jauh dari pemesanan minuman dan Krist melihat kebawah dimana tangannya masih di pegang oleh gurunya.

UNEXPECTED [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang