Di ruangan yang yang minim cahaya, serta hawa dingin dan menegangkan yang ada di dalam sana membuat semua orang tidak berkutik termasuk kesembilan gadis yang sekarang tengah menatap pria yang berada di hadapan nya.
"Apa apaan ini? Bahkan misi kali ini pun kalian gagal!" Sentak pria paruh baya dengan nada tajam.
Mata nya menatap nyalang ke arah sembilan gadis yang tengah menatap datar ke arah nya.
"Maaf tuan, misi ini gagal tidak sepenuh nya karena kesahalah kami, justru ini adalah kesalahan orang kepercayan anda." Jelas gadis dengan rambut ungu sebahu nya.
Gadis di samping nya mengangguk mengiyakan, "Benar, jika saja dia tidak mengajukan diri untuk mengambil permata itu sesuai rencana, misi ini tidak akan gagal."
Pria di depan sana berdecih, mata tajam nya semakin menatap tajam ke arah gadis itu. "Jangan pernah membawa bawa nama fara dalam masalah ini."
"Bagaimana bisa anda bertindak seegois ini tuan, anda membela fara padahal anda tau bahwa karena fara lah kita gagal mendapatkan permata itu." Balas gadis bermata tajam
Pria itu menghela nafas, "Baiklah, melihat akhir akhir ini kalian selalu gagal menjalankan misi, kalian akan di hukum."
"Apa apaan ini?!"
"Ini tidak lucu sama sekali tuan."
"Jangan bercanda!"
Pria itu tidak menggubris perkataan gadis di depan nya, tangan pria itu malah mengkode beberapa orang untuk membawa kesembilan gadis ini menuju hukuman nya.
Setelah mengeluarkan perintah, tiba tiba di belakang gadis gadis itu sudah ada pria dengan pakaian serba hitam dan langsung membius kesembilan gadis itu, setelah nya mereka membawa nya keluar ruangan.
"Sesuai dengan kesepakatan, mereka akan menjadi percobaan pertama untuk alat buatan mu ini." Ujar pria yang berada di ruangan yang penuh dengan cahaya itu kepada pria yang memakai jas berwarna putih yang ada di depan nya.
Pria berjas putih itu tertawa, "Kau selalu menepati ucapan mu daniel." Balas pria itu lalu menyuruh mereka untuk membaringkan gadis gadis itu di brangkar yang sudah di sediakan.
"Kau terlalu berlebihan tara, aku melakukan nya karena mereka gagal menjalan kan misi nya." Balas pria yang bernama daniel.
Tanpa menjawab daniel, pria berjas putih yang bernama tara itu pun melangkahkan kaki nya ke arah brangkar tempat gadia gadis itu di tidurkan.
"Tania Alesya, 26 tahun, pemikat." Ujar tara saat melihat gadis bernama tania itu.
Lalu ia berjalan ke samping, melewati brangkar tania.
"Aresta Maheswari, 26 tahun, penembak jitu."
"Xeana Ayuningra, 26 tahun, hacker."
"Jiana Mahardika, 25 tahun, pemikat dan penyerang jarak dekat."
"Kinara Jeje Assafa, 25 tahun, penyerang dan penembak jitu."
"Adinda Syafira Gheantara, 25 tahun, pemikat dan penggoda."
"Yaya Putri Danira, 24 tahun, pemancing musuh untuk masuk ke dalam jebakan."
"Zenata Clarissa, 24 tahun, membuat strategi dan penyerang."
Tara sudah ada pada gadis paling ujung, ia menatap lamat kearah gadis itu lalu tersenyum miring, "Anya Calista Georgina, 24 tahun, penyerang dan perakit senjata khusus nya bom."
Tara berjalan ke arah meja nya, lalu ia mengambil benda buatan nya yang berbentuk seperti jam tangan lalu memasangkan nya di tangan gadis gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet: On Mission
Teen FictionKarena gagal menjalankan sebuah misi, kesembilan gadis itu harus menerima sebuah hukuman yaitu jiwa mereka yang akan bertransmigrasi ke masa depan. "Kalo bukan gara gara si tua bangka dan si ganjen Fara, Kita gak akan disini." Start: 11 Agust 2021 F...