chapter dua : Again?

35 2 0
                                    

-chapter dua

2. Again?

"tolong, jangan apa-apakan aku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"tolong, jangan apa-apakan aku"

pria itu memberhentikan langkahnya saat sudah di hadapan allura, pria itu menatap setiap inci wajah allura.

"tolong lepaskan aku"

"menyusahkan, ck" pria itu membalikkan badannya dan berjalan santai meninggalkan gadis yang masih menangis di sana.

tubuh allura merosot ke bawah, kepalanyya yang menunduk dan wajahnya yang tertutupi rambut yang tergerai. pundaknya bergetar, isakan yang terus terdengar di mulut allura.
ia masih tak menyangka apa yang ia lihat sebelumnya, seorang wanita yang telah di bunuh menggunakan tongkat baseball ...

tidak! kenapa ia masih memikirkan itu, rasa ketakutan yang semakin melanda di benak dirinya. bayang-bayangan itu seperti tak ingin mengilang dari pikiran allura. allura memegang dadanya yang bedetak kencang, tangannya menghapus air mata yang terus menetes.

"ya tuhan ... apa yang sebenarnya terjadi? siapa pria itu? mengapa dia membunuh seorang wanita malang itu?"

allura terus berdoa di dalam hatinya, ia berdoa untuk tidak ingin di pertemukan dengan segerombolan pria pembunuh itu lagi.

allura terus berdoa di dalam hatinya, ia berdoa untuk tidak ingin di pertemukan dengan segerombolan pria pembunuh itu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"aku ingin pergi"

"tidak sekarang, ronald"

"biarkan aku pergi" cetus ronald yang tak mengupsir panggilan dari enrick. ia berdiri dari kursi membetulkan pakaian jas nya.

"terserah kau saja, percuma berbicara panjang lebar denganmu, kau adalah seorang yang keras kepala" ucap enrick.

"kau tau itu, lantas mengapa kau mengajakku untuk bertemu di tempat sialan seperti ini hanya untuk membicara hal bodoh itu"

"ini tidak bodoh seperti yang kau pikir, menurutku kau lah yang bodoh" desih enrick.

"aku tidak bodoh, buktinya saja aku di wariskan untuk melanjutkan pekerjaan kakekku" ujar ronald.

PRANCISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang