꒰🖇꒱ Gelap dan Terang ♡꙼̈ ࿐ ࿔

63 8 18
                                    

Gelap dan terang

Disclaimer by Kafka Asagiri n Sango harukawa sensei

Insomnia Event from Halu_Project

Cerita murni dari pemikiran Alexarthur_20

Malam yang gelap nan sunyi, berjalan menyusuri jalan melawan rasa dinginnya suasana yang membuat hati gelisah. Dengan jaket hitam tebal dan celana jeans hitam seperti biasanya, lagi lagi Ia melewati jalan yang sama di setiap malamnya yang ia lewati. Terlihat di sana papan penyambutan, 'Taman Kota'.

Pria berambut putih itu berjalan menuju salah satu kursi yang berada di dekat pohon sakura, kursi yang menjadi tempat singgah manik ungu bergradasi kuning itu setiap kali berkunjung setiap malamnya.

Mencoba merilekskan diri, memasang earphone dan memutar lagu dari handphonenya. Ia memejamkan matanya, namun tidak tertidur. Ia menyandarkan badannya ke kursi tersebut, dan mengambil posisi yang nyaman. Jika semisal Ia tertidur di taman tak apa, memang itulah niatnya.

Namun tetap saja, ia tak bisa tertidur setelah 15 menit memejamkan matanya. Ia pun menggaruk kepalanya dengan cepat, membuat rambutnya teracak berantakan. Kesal, karena Ia iri dengan orang lain yang bisa tertidur dengan lelap di malam hari.

Ia pun mencoba lagi memejamkan matanya, mengambil posisi terlentang horizontal jika dilihat dari depan.

Ia terkejut ketika meletakkan kepalanya, Ia merasa ada sesuatu yang Ia tiduri. Sebelumnya, Ia tak melihat ada sebuah benda di kursi ini. Segera Ia membuka matanya, menatap lurus pandangan ke depan. Menatap seorang gadis yang sedang menatapnya juga dengan manik khas ungu yang berkilauan.

Gadis itu, meneteskan air matanya. Menangis di atas wajah pria bersurai putih. Bulir bulir yang keluar dari manik ungu indah tersebut, menetes, membasahi wajah sang pria bermanik ungu bergradasi kuning yang ternyata sedang tidur di atas paha sang gadis.

ˏˋ🌸°•*⁀➷ ❝ ι ωαηт тσ ѕℓєєρ❞ ✧ ೃ༄

Pria itu panik, lalu segera beranjak dari posisinya. Ia menatap gadis itu dengan penuh perasaan bersalah dalam lubuk hatinya. Namun, karena Ia tidak terbiasa berinteraksi, sempat bingung apa yang harus di lakukannya. Tanpa pikir panjang, Ia segera mendekapkan tubuh gadis itu kedalam pelukannya.

Tangis gadis itu semakin pecah ketika Pria bersurai putih itu memeluknya. Karena tangis isak sang gadis semakin keras, sang pria langsung melepaskan pelukannya, Ia merasa tindakannya salah. Ia langsung mengusap air mata sang gadis dengan tangannya.

"Aduh, jangan nangis dong. Astaga gadis manis, berhentilah menangis ya?" Ujarnya, masih berusaha mengusap air mata sang gadis yang masih saja terus mengalir.

Sang gadis hanya mengangguk, tangisannya semakin mereda. Sang pria langsung menghembuskan nafas lega. Keadaan pun langsung canggung, hanya di hiasi suara jangkrik malam.

"A-aku minta maaf" Ucap sang pria sambil menunduk tanda merasa bersalah. Si surai putih itu mengira bahwa penyebab gadis menangis itu karena dirinya yang secara tak sengaja meniduri pahanya.

Sang gadis hanya menatap sang pria bingung, "Untuk apa? Seharusnya aku yang berterimakasih karena sudah menenangkanku."

Kini keduanya saling memandang dengan tatapan bingung, "Apa?" Celetuk mereka bersamaan.

Keduanya masih menatap kosong kepada lawan bicara, entah mengapa ingin sekali mereka tertawa atas kebodohannya masing masing. Masih mencoba memastikan, lalu membuka pembicaraan lagi, "Apa?". Kata yang sama, dan di ucapkan secara bersamaan pula, membuat keduanya tak kuat menahan gelinya perut.

ʬʬ. 𝙄𝙉𝙎𝙊𝙈𝙉𝙄𝘼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang