[30 day's with ; Jay]
"Untuk sementara kamu tinggal di apartemen saya dulu, di sini sepuluh kali lipat lebih aman daripada rumah kamu sekarang."
Perempuan tersebut mengangguk perlahan, menuruti kata Jay begitu saja. Ia takut jika ada sesuatu berbahaya terjadi lagi.
Jay mengusap ubun-ubunnya, "Ngomong-ngomong nama kamu siapa? Saya bingung mau panggil kamu gimana."
"G-gue Cassandra, tapi panggil aja Caca."
Jay tersenyum, lalu mengulurkan tangannya, "salam kenal Caca, mohon kerjasamanya ya."
Caca membalas jaba tangan Jay, "oke, agen Jay."
"Nggak perlu pakai agen, santai saja. Anggap saya seperti teman kamu."
"Oke, J-jay."
Caca duduk di sofa. Sementara Jay pergi ke dapur untuk mengambil sesuatu, lalu memberi segelas susu putih hangat untuk Caca.
"Ini sudah malam, kamu mau tidur sekarang?" tanya Jay.
Caca menutup mulutnya yang menguap "iya gue ngantuk," ucapnya. Lalu Jay membawa Caca ke tempat tidurnya.
Caca menelan ludah saat melihat kamarnya, "k-kamarnya satu doang?"
Jay tersenyum, "tenang saja, saya tidur di sofa bukan di sini."
Wajah Caca memerah, malu setelah mendengar jawaban Jay. Sebab ia telah memikirkan hal yang aneh-aneh.
"Selamat malam, semoga tidurnya nyenyak," ungkap Jay yang kemudian berjalan menuju sofa ruang tamu.
__
Matahari terbit dari timur, cahaya terang yang masuk melalui celah gorden membuat Jay terbangun dari tidurnya.
Jay mencuci muka, menggosok gigi lalu melakukan push up sebagai olahraga pagi. Setelah itu, ia menyiapkan menu sarapan untuk dirinya dan Caca.
"Caca, sebelum berangkat sekolah alangkah baiknya sarapan dulu, saya sudah buatkan roti panggang," ujar Jay yang baru saja melihat Caca keluar dari kamar.
Caca membenarkan dasinya lalu berjalan ke arah Jay. Ia memakan 2 potong roti panggang buatan Jay.
"Makasih, sarapannya."
Jay menaikan alisnya, "sebagai gantinya kamu saya antarkan ke sekolah."
"T-tapi gue bisa berangkat sendiri."
Jay mengabaikan Caca, ia justru mengambil helm dan kunci motornya. "Ayo Caca kita berangkat."
Di perjalanan menuju sekolah sangat hening, tidak ada obrolan apapun. Caca masih merasa canggung berada di dekat Jay. Jay juga sangat fokus mengendarai motornya.
Setelah tiba di sekolah, Jay menjadi pusat perhatian para gadis, pasalnya visualnya dengan pakaian serba hitam sangat tampan, tidak ada yang bisa mengalahkannya di sekolah ini.
"Makasih Jay tumpangannya."
Jay tidak membalas Caca, ia kembali memakai helmnya lalu pergi begitu saja.
Caca berjalan menuju kelasnya, lalu menaruh tasnya di atas meja. Ia melipat kedua tangannya lalu tidur di sana.
Tak lama setelah itu, bel mulainya belajar berbunyi, lalu disusul oleh kedatangan wali kelas. "Anak-anak sekarang kalian kedatangan murid baru," ucap Pak Taeil.
Murid baru tersebut berjalan memasuki kelas. Seluruh perempuan yang matanya tertuju ke murid tersebut langsung gempar, "GANTENG BANGET BUSET!" seru mereka.
Caca cuma bisa melongo melihat sosok murid baru tersebut.
"Ayo perkenalkan diri ke teman baru kamu." ucap Pak Taeil.
Murid baru tersebut tersenyum dingin, "pagi semua, perkenalkan nama gue Jay. Semoga kita bisa akrab."
"Oke Jay, kamu bisa duduk di kursi kosong belakang Cassandra."
Jay mengangguk, kemudian menghampiri kursi barunya.
"Emang umur lo berapa? Kok bisa sekolah lagi?!" tanya Caca.
"Umur saya sama kaya kamu."
"Ih jangan pake 'saya-kamu', tadi pas perkenalan aja lo make 'gue'."
"Kamu pengecualian."
#02
[To be continue]
Maap ya updatenya lamaa:(
Salah satu clip i-land yg bikin mlyt
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days with Jay
FanfictionAwalnya nangkap penjahat, ujung-ujungnya nitipin anak ke agen rahasia cover by pinterest.