O {Our

195 25 31
                                    

Hai udah lama banget yah aku Hiatus nya huhu maafin kalian pasti udah lupa sebagian sama cerita aku yang ini udah capek nungguin aku gak update update 🙇‍♀️🙇‍♀️🙏

Aku lagi sibuk irl jadi jarang bisa buka wattpad
Semoga update kali ini bisa sedikit mengobati rasa pensaran kalian .
.
.
.
.
Irene termenung memandang danau di depan sana

airnya tenang dan sangat jernih, muncul riak saat tak sengaja daun terjatuh ke atasnya, menimbulkan gelombang yang kian lama kian besar dan menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

airnya tenang dan sangat jernih, muncul riak saat tak sengaja daun terjatuh ke atasnya, menimbulkan gelombang yang kian lama kian besar dan menghilang.

Udara pagi ini terasa sangat sejuk entah memang karena tempat yang sedang ia kunjungi jauh dari keramaian atau suhu di Korea sedang turun, sesekali angin berhembus pelan memainkan helaian rambut Irene yang sengaja di gerai, agar lehernya sedikit mendapatkan rasa hangat.

Irene menaikan kuku jari telunjuk dan jempolnya, kebiasaannya jika sedang risau atau resah atau bimbang dan bingung. Terkadang saat berbohong juga ia melakukan hal serupa.

Irene merasa ada yang aneh dan janggal dengan Sehun. Bagaimana bisa dalam waktu singkat ia bisa menemukan pendonor bagi ibunya, bahkan tanpa tanggung langsung bibi kandungnya yang ia temukan.

Padahal sudah hampir setahun Irene mencari keberadaan saudara kembar' ibunya tapi tak kunjung ia temukan, sementara Sehun hanya dalam hitungan hari, begitu mudah baginya menemukan saudara kembar' ibunya Irene, Irene bukannya tak senang ia justru sangat senang tapi kenapa rasanya ada yang aneh seolah ada yang di tutupi oleh Sehun. Seharusnya jika memang itu betul bibinya bukankah seharusnya mereka segera di ketemukan.

"Sudah menunggu lama ?" Irene tersentak dari lamunannya ia menoleh ke sebelah kanan ke arah sumber suara, tepat disana sehun berdiri dan tersenyum hangat padanya.

DEG!
Jantung Irene. Hampir saja berhenti berdetak, ia bukan terkejut karena tiba tiba saja Sehun datang dan berbicara, melainkan terpukau melihat sosok Sehun yang tersenyum lembut padanya dengan tatapan teduh membawa kedamaian

"Apa kau kedinginan irene-ah ? Wajahmu pucat sekali ?" Tanpa permisi sehun menyentuh pipi Irene sedikit mengelusnya lembut.

Irene tak berkutik ia justru terpaku sampai tak sengaja ponsel yang ia pegang terlepas dari tangannya. Namun dengan cekatan sehun langsung menahannya agar tak terjauh ke tanah. Nyaris saja ponsel Irene rusak lagi. Perlu di ingat Minggu lalu ponsel Irene hancur karena ia lempar di parkiran rumah sakit.

"Gila jantungku sepertinya mau meledak, ada apa denganmu Irene sadar tenangkan dirimu jangan terpana seperti ini tenang tarik nafas, sialan kenapa duda ini malah memanggilku selembut ini padahal bebrapa hari lalu dia masih berbicara formal padaku " Batin Irene.

When I See You Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang