HML 2 || Dia bukan Agatha.

9 2 0
                                    

Di pertemuan pertama, aku tak sengaja. Di pertemuan selanjutnya, aku terbawa suasana.
~Mr. Laittero

♡♡♡

Important : bakal banyak tokoh baru, jadi tolong jangan di skip tiap paragraf nya, ya.

Happy Reading~

2 || Bukan Agatha

Ayana berlari kecil ke ruang khusus rapat panitia.

Sesekali tersenyum, kepada mereka yang menyapa.

GREP!

Tangan besar menyengkal membuat Ayana terkejut setengah mati.

"Agatha, aku sungguh merindukan mu,"

Terdengar rintihan rindu yang terngiang di telinga nya, dengan pelukan erat seseorang.

"Ku mohon." ujar nya lagi.

Ayana yang tersentak, hanya bisa diam di tempat.

Beruntung, lorong sekolah kini tengah sepi, kecuali—

"Maaf tuan, — dia kekasih ku."

Bersamaan dengan kata itu, tangan nya melerai pelukan mereka.

Membawa gadis berkuncir kuda tersebut terlepas dari pelukan—

Orang yang tidak ia kenal.

Ayana memandang orang itu dengan tatapan aneh dan bingung.

Sedangkan, Raygan orang yang melerai pelukan merrka hanya menatap tajam lelaki yang berkisar memiliki umur yang berada diatas nya.

Berpakaian kantoran selayaknya- yang lelaki yang sudah matang dan mapan.

Jantung Ayana masih berantakan, ia terkejut bukan main.

Ray, "kau tak apa?" tanya nya pada Ayana.

Ayana mengangguk, "hm, iya."

Ray kembali menatap lelaki yang tadi memeluk Ayana.

Ripal, "maafkan aku, gadis ini- mirip sekali dengan..."

"mantan kekasih ku, Agatha."

Ray menelisik penampilan Ripal dari atas hingga kebawah, "itu tidak bisa dijadikan alasan, untuk memeluk kekasih ku."

"Di depan umum, didepan ku." tegas Ray lagi.

Ayana hanya diam sambil menatap Ray yang bicara dengan suara tegas, tampak sedikit— terkesima.

Ripal tersenyum, "ya, maafkan aku." dia tau, anak remaja yang berada dihadapan nya ini, sedang cemburu.

Ray tidak menjawab, masih menatap tajam Ripal.

Tidak peduli, Ripal lebih tua dari nya.

Ripal tidak peduli dengan tatapan tajam Ray, dia menoleh ke arah gadis remaja- yang tadi ia peluk.

"maaf, karena aku lancang memeluk mu." ujar nya, sembari tersenyum.

Agatha, dia benar benar mirip dengan diri mu. Ripal dengan wajah sendu nya.

Ayana menunduk, ia tak berani menjawab atau sekedar menatap Ripal.

"Tuan muda, kita sudah di tunggu di ruangan rapat kepala sekolah."

Satu suara berhasil mengalihkan tatapan lembut Ripal pada gadis yang sedari tadi mencuri perhatian nya.

Itu, sekertaris Han.

Hi, Mr. LaitteroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang