Happy reading
-
-
-
-
-Seperti biasanya Young Lee membuat sarapan untuk Jennifer sebelum berangkat sekolah."Jennifer!" Panggil Young Lee bersedia duduk di lantai memegang piring berisi nasi dan telur mata sapi.
"Iya yah," ucap Jennifer membawa tas sekolah."Ayah gak kerja" tanya Jennifer memandang ayahnya dan menyantap makanan.
"Ayah minta cuti sebentar," tukas Yeong Lee memberikan uang jajan kepada Jennifer."Tas kamu robek?" tanya Yeong Lee melihat tas Jennifer.
"Iya, tapi gak papa kok, Jennifer sekolah buat cari ilmu bukan buat pamer barang-barang," balas Jennifer tersenyum manis memandang sang Ayah."yah Jennifer berangkat dulu," pamit Jennifer membungkukkan setengah badan dan kembali berdiri tegak.
"Iya, fighting Jennifer anakku!" Young Lee memberi semangat kepada Jennifer.
Skipp
"Sapu jalanan datang oy" sindir Soo jin dan menyenggol tubuh Jennifer."Baru datang lo?" tanya Soo jin memukul kepala Jennifer dengan kuat."Udah gak sabar gue buat mukul palak lo," senyum sinis.
"Ahh" rintih Jennifer kesakitan."kenapa sih lo benci banget sama gue? Padahal gue gak ada salah sama lo" tanya Jennifer bingung melihat Soo jin yang setiap hari membully dirinya.
"Karena bapak lo tukang sapu jalanan" Soo jin kembali memukul kepala Jennifer."Dan lo udah sering dapat juara 1, itu yang bikin gue gak suka sama lo" ujar Soo jin memandang sinis Jennifer.
"Lo jadi rugi gitu, kok gue b aja?" Malas Jennifer, Soo jin menendang kaki Jennifer dan menarik rambut Jennifer.
"Diam!" Teriak wali kelas."kalian udah besar kok masih gini?" Tanya Wali kelas melihat Jennifer dan Soo jin."bapak udah tau pasti ini ulah Soo jin" wali kelas atau disebut Beom Seok memandang Soo jin.
"Soo jin, sebenarnya ada apa, kenapa kamu selalu" tutur Beom Seok tak selesai bicara.
"Kepo!" Soo jin pergi ke bangku miliknya."tunggu istirahat bakal gue kasi pelajaran tu anak" gumam kesal Soo jin.
Skip
"Jennifer, sini lo bentar" panggil Soo jin tersenyum sinis ke Jennifer."Lo pinter banget sampe-sampe pengen gue pukul ya" Soo jin menendang kaki Jennifer dan menarik rambut Jennifer.
"Udah, sakit banget, gue minta maaf, pliss udah, sakit banget" rintih Jennifer kesakitan.
Laki-laki berparas tampan datang kearah mereka berdua."beraninya ada yang ngebully di sekolah gue" kesal Laki-laki itu."Lo Soo jin, anjir gue bakal bilang ortu lo karena udah ngebully anak orang, keterlaluan anjir."
Jay memegang tangan Jennifer membantu untuk berdiri "lo gak papa? tanya Jay merapikan rambut Jennifer."kenalin gue Jay" Jay mengulurkan tangan nya kepada Jennifer.
"Gue Jennifer" Jennifer tersenyum manis dan memandang Jay."Gue baik-baik aja kok, gue kekelas dulu ya bye" Jennifer meninggalkan tempat itu.
"Kasian banget Jennifer di bully teman sendiri, t-tapi gue malah terpesona anjir" memegang tangan nya yang bekas Jennifer pegang."
Skip
"Yah Jennifer pulang" Jennifer masuk kedalam kamar nya."btw cowok tadi ganteng banget" gumam Jennifer berbaring di kasur. Jennifer bergegas pergi ke dapur dia melihat ayahnya sedang memasak."Masak yang enak-enak ya yah" senyum Jennifer memandang ayahnya.
"Hmm, Jennifer tolong cuci piring nya sebentar" suruh Young Lee menunjuk pinggan yang kotor."Bisa gak" Young Lee memandang Jennifer.
Jennifer berjalan ke pinggan yang kotor dan segera mencuci."Yah Jennifer pengen cari kerja supaya bisa bantuin ayah." Jennifer memandang ayahnya yang tak didulikan."yah, yah!"
"Kamu sekolah aja, terus kuliah" Young Lee menolak anak nya untuk bekerja."nanti baru kejer cita-cita."
"Hmm, yaudah ini udah selesai" Jennifer mencuci tangan nya dengan sabun.
"Jennifer makanannya udah siap" panggil Young Lee dan mengambil nasi ke piring Jennifer."Ini uang 50 ribu buat beli tas" Young Lee memberikan uang kepada Jennifer.
"Gak usah yah, ini masih bagus kok" tolak Jennifer tersenyum manis kepada sang ayah.
"Kalo mau ambil aja, 1 2" ujar Young Lee memandang Jennifer yakin.
"Iya iya,hehehe" tertawa kecil Jennifer dan memasukan makanan nya ke mulut."Oh yah tadi disekolah" Jennifer berhenti berbicara dan menutup mulutnya.
"Disekolah apa?" Tanya Young Lee melihat Jennifer bingung.
"Seru banget" ucap Jennifer berbohong karena dia tidak mau ayahnya khawatir.
Young Lee tersenyum manis memandang sang anak yang senang akan bersekolah."Ini yang ayah mau kamu punya jiwa semangat untuk bersekolah" puji Young Lee.
"Iya yah" senyum Jennifer memeluk ayahnya dan tersenyum.
Jika ada typo mohon maklumi.
Jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky High School || HIATUS
Novela JuvenilJennifer Lee tinggal bersama ayahnya karena ibu Jennifer Lee sudah meninggal saat umurnya 3 tahun. Ayah Jennifer hanya pekerja menyapu jalanan. Jay anak pemilik Sky High School, ia tinggal bersama ibunya. Jay tidak pernah melihat wajah ayahnya wal...