Fastener [End-PDF]

Chapter 3

Peringatan : Rate 21+
Disclaimer : Tokoh milik Masashi Kishimoto
Sasuke x sakura

"Ah-ah sasuke berhentihh.."

"Inihh ah-t-tungguhh.."

"Sasuuuhh...uh.ohhh--"

Suara desahan sudah hal lumrah terdengar dari lantai dua. Meskipun ruangan pribadi sasuke kedap akan suara. Teriakan sakura terkadang terdengar hingga kelantai dasar.

Karin sudah pasrah. Apalagi selama tiga minggu ini sasuke belum menperkenalkan wanita itu pada mereka.

Sasuke menyembunyikan sakura. Terlalu jelas. Setiap mereka menjalani misi. Sasuke selalu tergesa-gesa pulang ke markas. Pria itu bahkan sangat rajin mengganti sprei kasur! Lebih tepatnya mencucinya juga. Seorang uchiha sasuke!

Karin tidak bodoh, ia menemukan sisa-sisa darah di sprei sasuke ketika pria itu sedang merendamnya. Karin tidak sekolot itu tidak mengetahui perbedaan darah pertempuran atau darah binatang atau semacamnya.

Karin juga salah satu ninja medis. Reproduksi bukan lagi hal tabu baginya. Karin tidak akan menerka-nerka lagi, Kenapa? Karena sudah pasti yang tersemat di otaknya ini adalah kenyataan.

Kenyataan bahwa sasuke dan sakura melakukan hal intim. Bercak-bercak merah, wajah lemas bahkan pakaian robek wanita itu sudah terpampang nyata di hadapannya, keduanya telah melakukan hubungan badan.

Meskipun rasa iri itu lebih mendominasi jauh dalam lubuk hatinya. Ia ingin dekat atau berkenalan juga tidak apa-apa. Ia penasaran bagaimana sosok gadis yang diam-diam membuat sasuke bahkan harus mencuci sprei kotor.

Bisa saja karin menemui wanita pink itu tapi taruhannya adalah kepalanya. Sasuke tidak segan-segan memenggal kepala siapapun jika mengganggu kedamaiannya. Begitu juga dengan hak kepemilikan yang sudah sasuke torehkan meskipun tersirat.

Karin tak ingin gegabah meskipun tingkat penasarannya tinggi lebih baik ia memendamnya sendiri. ia masih menyayangi nyawanya daripada rasa penasarannya.

"Sttt-sakurah.." desis sasuke.

Sebanyak apapun sasuke memasuki sakura. Lorong sakura selalu sempit. Menjepit hangat miliknya, seolah kejantanan sasuke adalah hak milik lorong itu. Kewanitaan sakura tak pernah sekalipun membuat kejantanan sasuke tak menegang. Bahkan sebelum memulai ritual bercinta, kejantanan sasuke langsung berdiri tegak seperti tiang bendera.

"Jangan mengetatkannya sakurah.." geram sasuke. Sasuke menampar bokong sakura kasar sampai memerah. Posisi sakura saat ini tengah menungging. Dengan bokong yang lebih tinggi dan kepala sakura terbenam di bantal.

Sasuke tak pernah bosan jika berurusan dengan kewanitaan ketat sakura. Tubuh sakura menariknya terus menerus. Beberapa kali pikirannya kacau dan hanya memikirkan sakura jika mereka sedang bergumul di ranjang. Tubuh sakura sungguh secandu itu.

Terasa manis dan panas.

"Mnhhh-"sakura mengigit bibirnya sampai berdarah. Hentakan sasuke terlalu dalam. Meskipun sedikit perih sakura merasa nikmat sekaligus. Cairannya yang sebelumnya sudah keluar menjadi pelumas kejantanan sasuke untuk mengasah semakin dalam ke lubang panas sakura.

Sasuke menunduk hingga tubuhnya dan sakura menempel. Tangan sasuke meraih payudara sakura yang bergerak heboh karena goyangannya. Sasuke meremasnya kedua gundukan itu tak kalah kuat. Gigi sasuke bergemelatuk kuat menahan gejolak kejantanannya yang semakin membesar.

"Tunggu-sasukehhh.." sakura hampir gila. Sasuke melebarkan kedua bokong sakura agar kejantanannya masuk lebih dalam. Sial sasuke sudahg tidak waras.

Sasuke menggeram rendah, menggigit pundak sakura.