Part 1 - Kenapa bisa hancur?

21.9K 1.4K 365
                                    

Bilang lalala yeyeye yang mampir di lapak ini 👉

Spam nama kamu 👉

Happy reading ♥️

Aku tidak bisa mempercayakan hatiku padamu.
_____

"Kamu jalan sama dia?" Mata Shopia menyorot serius pada laki-laki di depannya, pada pacarnya.

Laki-laki itu terdiam. Tidak memberi pembelaan atas tuduhan yang dia terima.

"Jawab aku!" teriak Shopia marah.

"Aku nggak ada hubungan apa-apa sama dia. Kami hanya teman kecil."

"Semua berawal dari teman," cibir Shopia dengan nada geram.

"Aku kenal dia lebih dulu dari kamu."

"Jadi maksud kamu dia lebih berharga? Tega kamu, ya! Pantas saja kemarin aku minta jemput kamu bilang nggak ada waktu. Ternyata kamu pergi sama cewek itu."

Kejadiaanya hari sabtu kemarin saat Shopia minta untuk diantar pulang. Namun laki-laki di hadapan Shopia ini beralasan ada kerja kelompok. Seperti bangkai yang akan tercium baunya, salah satu teman dari pacar Shopia update story instagram. Dari sana Shopia tahu kebohongan pacarnya yang pergi dengan perempuan lain.

"Aku memang kerja kelompok. Satu kelompok sama dia," jelas si cowok.

"Di kafe?"

"Iya."

"Sekalian jalan?" Shopia tersenyum sinis.

"Aku memang nggak pernah benar di mata kamu."

"Kamu memang salah!" Shopia mendebat.

"Terserah!"

Shopia tertawa nyaring, nada suaranya terdengar menyedihkan. Drama macam apa yang akan diciptakan laki-laki ini dalam hidup Shopia?

"Kamu suka sama dia?" Shopia bertanya dengan suara serak.

Lawan bicara Shopia terdiam. Namun, anggukan dari laki-laki itu sudah cukup menjawab segalanya.

"Terus aku kamu anggap apa?!"

"Kamu pacar aku. Aku suka sama dia nggak lebih dari sebatas teman."

"Kamu pikir aku percaya, Sialan? Aku nggak akan biarkan kalian bahagia di atas penderitaanku!" amuk Shopia.

Emosi Shopia ada pada titik teratas. Sesak yang bertahan sejak lama tumpah sudah.

Udara hari ini cukup terik. Pohon rindang yang menaungi mereka tidak mampu memberi keteduhan bagi Shopia. Siswa yang berada di sekitar taman belakang sekolah melirik ingin tahu pada keduanya. Beruntung ini hari minggu, suasana sekolah tidak begitu ramai karena hanya murid yang memiliki kegiatan tambahan saja berada di lingkungan sekolah.

"Kalian berdua sialan!" maki Shopia.

"Jangan merasa jadi yang paling tersakiti saat ini, Shopia! Coba lihat dari sisiku. Kemana kamu saat aku sulit?! Kemana kamu saat aku butuh dukungan? Kemana kamu saat ayahku meninggal?"

"Kamu tahu sendiri hari itu aku ikut olimpiade!" teriak Shopia marah.

Lawan bicara Shopia tertawa miris. "Saat aku kecelakaan sampai harus dirawat di rumah sakit kamu ada di mana?"

Shopia diam tak berkata-kata. Saat itu dia sedang liburan kenaikan kelas semester ganjil bersama keluarganya di Bali.

"Aku bukan prioritas kamu, Shopia!"

Kisah Sedih Di Hari MingguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang