Part 18 - Aku di Sini

5.7K 664 361
                                    

Holaaaa, author anti kritik tapi baik hati balik lagi ♥️ Karena target udah kecapai aku langsung cusss update, biarpun telat pake bangeeet wkwk

Tes semangat dulu, ketik Aaaaaa 👉

Udah bahagia belum?

Masih mikirin dia?

Jangan lupa main tik tok hari ini ❤️

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Alice 👉

❌️ Tandai typo ❌️

Sabarku sedalam lautan
Dan cintaku seluas samudra.
______

"Adnan! Adnan!"

"Kak Adnan keren banget!"

"Adnan, kirim salam teman gue."

Banyak perempuan dari pinggir lapangan berteriak memberi semangat pada Adnan yang sedang latihan basket. Jeritan paling kuat terdengar dari barisan adik kelas yang centil.

Shopia yang tidak sengaja melintas dari pinggir lapangan melirik kehebohan itu.

"Kak Shopia, awas!" Teriak adik-adik kelas yang menonton Adnan di pinggir lapangan.

Shopia menoleh, secepat kilat sebuah bola terlempar ke arahnya. Mengenai kepala kiri Shopia. Bola basket milik Adnan melukai harga dirinya.

Shopia meringis sakit. Sekaligus malu.

Dengan cepat Adnan datang menghampiri. "Lo nggak apa?"

"Lo sengaja, kan?!" tanya Shopia to the point.

"Gue nggak sengaja!" balas Adnan. Dia membungkuk mengambil bola basket itu, tapi kaki Shopia tidak kalah cepat menendeng bola basket itu hingga menggelinding semakin jauh.

Adnan kembali berdiri tegap. Dia tatap Shopia dengan satu alis terangkat.

"Gue nggak sengaja," kata Shopia dengan nada yang sama seperti yang Adnan katakan tadi.

"Kening lo memar." Mata Adnan menangkap memar membiru di kening Shopia.

Shopia menyentuh keningnya. Ia meringis sakit. "Karena lo."

"Shopia, kamu bisa manfaatkan memar ini untuk mengajak saya ke perayaan anniversary sekolah kita. Alice sudah mengajak saya terlebih dahulu, kamu harus batalkan itu!" Adnan dewasa muncul tiba-tiba.

Shopia melirik sebal.

"Gue minta maaf," ucap Adnan tanpa makna. Dia berbalik meninggalkan Shopia.

Mata Shopia menatap punggung Adnan remaja yang bergerak pergi.

"Shopia, kamu harus manfaatkan keadaan ini," desak Adnan dewasa.

"Kamu harus mempertahankan saya!" kata Adnan dewasa dengan tidak sabaran.

Shopia kembali melirik Adnan dewasa. Kenapa harus gue lakukan? Kurang lebih begitu arti tatapan Shopia.

"Karena kamu masih menyimpan saya dalam hati kamu. Kalau perasaan itu tidak ada, kamu tidak bisa melihat saya. Ingat, hanya orang-orang yang tulus bisa melihat saya saat ini. Dan kamu bisa melihat saya! Itu artinya perasaan sayang kamu masih tertanam dalam," jelas Adnan dewasa.

"Tolong berjuang sedikit lagi untuk hubungan kita." Adnan dewasa memohon.

Mata Shopia bergerak bingung.

Kisah Sedih Di Hari MingguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang