Prolog

67 6 6
                                    


Sebuah pernikahan bernuansa merah yang begitu megah digelar di jantung kota. Pernikahan si bungsu anak kepala sekolah sekaligus menjadi ajang reuni alumni Smanda yang telah lama ini dinantikan, pun tiba di depan mata.

Tamu-tamu berdatangan dari berbagai kalangan, orang-orang pemerintahan, guru-guru, kerabat, yang paling mencolok alumni angkatan IX dengan dress code merah maroon.

Cassi. Mempelai wanita yang dibanjiri kebahagiaan namun tampak sedikit gelisah, menunggu kehadiran beberapa orang kawan yang belum datang di hari bahagianya. Ia berharap teman-temannya tidak mangkir atas kesepakatan yang sebelumnya telah mereka cipta bersama.

"Sabar, Cas. Mereka pasti datang, aku menjamin itu," ucap Alissa yang mengetahui kegelisahan sahabatnya.
Lalu ia kembali terlarut dalam glamornya pesta.

Musik-musik mengalun perlahan menyambut tetamu. Diselingi canda tawa, semua orang tampak berbahagia.

Namun seketika mendadak hening, musik yang mengalun terhenti, listrik padam, ruangan yang dilengkapi pendingin itu mendadak panas; gerah.

Lautan manusia itu menjadi hiruk menanyakan keadaan dan mencoba bersabar agar situasi kembali normal.

Seorang pelayan menyuguhkan sepiring camilan ringan dan beberapa gelas sirup dari nampannya untuk tamu-tamu yang kehausan- tak disangka terjadi ledakan di tangan pelayan itu, membuat pelayan naas tersebut terpental tak sadarkan diri.

Di sisi lain, pengantin pria rubuh dan darah segar mengalir dari hidungnya, orang-orang yang menyaksikan kejadian tampak histeris.

Kemudian letupan-letupan terjadi di tempat yang saling bersahutan. Petugas keamanan tampak kewalahan mengevakuasi para tetamu dan penyelidikan dilakukan!

Votenya jangan lupa:)!
Comment bila tertarik 😁🙏

RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang