Lembar 8 (End)

11 1 0
                                    


~~

Keesokan harinya, dihari minggu.

Aku membantu mama beres-beres rumah, tentu ayahku juga ikut membantu.

"Ca.. kalo kamu cape istirahat aja" ucap mama.

"Aelah ma, kan tadi Aca udah makan banyak biar kuat" jawabku.

Papa mendekatiku dan memegang kepalaku lalu tersenyum..

"Kenapa pa ?" tanyaku.

"Hehe engga, engga.. papa cuman bangga sama kamu."

"Bangga ?"

"Kamu itu cewe yang kuat, sebelumnya papa bener-bener takut akan kehilangan kamu nak" papa menatapku dengan wajah bersyukur, tangannya sedikit gemetar.

"Aca janji, kalo aca akan sembuh dari penyakit ini.." aku memberikan senyuman semangat kepada papa..

Papaku tersenyum dengan lebar..

"Papa tunggu kabar baiknya.."

"Siap 86!!" Tegasku bersikap hormat kepada papa.

Rumahpun sudah bersih dan berkilau.

"Makasih ya, udah pada bantuin mama beres-beres"

"sekali-sekali kan ma.. oh ya, siang ini Aca mau ketemuan sama Bintang, boleh ?" aku meminta izin kepada papa dan mama.

"Bau bau balikan nih" sindir papa.

"Iiih papa apaan si, kan sekarang Aca sama Bintang sahabatan" jelasku.

"ah masa ?" papaku mencubit kedua pipiku dengan keras..

"Papaaa.. udah ah, sakit tau.."

"Yaudah, mandi sana.. tapi inget, jangan lupa diminum obatnya sebelum berangkat" ucap Papa..

Aku mandi dan bersiap-siap untuk bertemu dengan Bintang ditaman.

~~

Taman

Bintang belum datang, jadi aku yang menunggunya dibangku taman. memperhatikan anak kecil yang berlari-larian, mengingatkanku kepada Adya...

Tapi aku tidak boleh meratapinya, Adya mungkin sudah bahagia di surga. Aku yakin itu..

Seketika, terdengar suara alunan melody Gitar yang biasa dimainkan oleh Bintang.

~~

♪♪♪

Selamat ulang tahun,

Ku ucapkan untukmu,

Semoga bahagia kan,

Mengiringi langkahmu.

Tak ada yang bisa kuberi,

Hanyalah do'a dan rasa cinta,

Yang tulus dariku tuk dirimu..

~~

Bintang, Firda dan Resti datang menyambutku dengan sebuah kue ulang tahun yang tidak begitu besar.

"Selamat ulang tahun ya Ca" Bintang menyodorkan kuenya kepadaku dengan lilin yang menyala ditengahnya.

"Inget Ca, sebelum tiup.. berdoa dulu sama tuhan" ucap Firda..

Aku menggenggam kedua tanganku dan menaruhnya didepan dada lalu memejamkan mataku dan berdoa kepada tuhan..

"Tuhan, terima kasih atas berkat yang telah kau berikan kepadaku.. aku benar-benar merasa bahagia sekarang. Tidak ada yang aku sesali lagi didunia ini"

Anatasya Angela (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang