Happy reading!
══════ •ೋ ❖ ೋ• ══════
Terlihat seorang omega ramping dan cantik yang sedang sibuk dengan masakannya. Omega itu, Diluc Ragnvindr, sedang berada di apartement miliknya di luar Negeri, tepatnya Snezhnaya.
Dia tinggal bersama anak laki-lakinya, Lucas Ragnvindr yang berumur 11 bulan. Diluc tak menyesal melahirkan anak itu. Malahan merasa beruntung, hidupnya lebih berwarna dari saat ayahnya pergi.
Tetapi, surai navy blue milik sang buah hati mengingatkannya pada seorang yang sangat ia hindari sekarang.
Walau begitu, Diluc tetap menyayangi dan merawat Lucas dengan baik. Seorang anak bukanlah sebuah boneka, jika bosan langsung dibiarkan. Seorang anak harus dirawat, dijaga, diberi kasih sayang, dan diberi pendidikan.
"Mama!" panggilan kecil memanggilnya, membuat Diluc berhenti sebentar dari kegiatannya. Lalu, melangkahkan kakinya menuju sang buah hati.
Diluc menggendong Lucas. "Mau apa, sayang?" Tanya Diluc lembut, lalu mengecup pelipis sang buah hati. Dan ditatapnya lembut Lucas.
Netra Lucas fokus kepada botol susu yang berada di meja, tangannya terulur, terlihat ingin menggapai botol itu. Diluc yang menyadarinya mengambil botol tersebut lalu merebahkan Lucas ke sofa dan membatasi sisi sofa dengan bantal besar dan panjang. Jika Lucas ditempatkan ke tempat tidurnya, ia akan merengek minta keluar.
Omong-omong, susu yang berada di botol tersebut, adalah susu dari buah dada milik Diluc sendiri. Rasanya aneh jika Lucas langsung menghisapnya. Itu menimbulkan sensasi aneh yang menjalar dan mengingatkannya pada malam 'itu'. Jadi, ia beli pompa ASI saja.
Diluc mengukir senyumannya saat melihat Lucas yang terlihat menggemaskan. Hatinya menghangat dan rasanya ia ingin menciumi pipi gembul itu berkali-kali.
Diluc kembali ke dapur untuk melanjutkan kegiatan sebelumnya. Fyi, ia bekerja sebagai chef rumahan. Diluc juga tetap mengontrol cafe-bar miliknya yang ada di Mondstadt dari jarak jauh.
Diluc memasukan bumbu-bumbu masakan ke dalam makanan yang ia buat dan menyicipinya sedikit. Setelah rasa masakan dirasa pas, dirinya mulai menata makanannya ke dalam wadah.
Tangannya terulur untuk meraih handphone miliknya dan menghubungi seseorang yang biasanya menjadi pengantar makanannya. Ia jarang keluar apartement dikarenakan sibuk dengan pesanan yang ia terima. Kecuali untuk hal berbelanja, ia bisa membelinya sendiri.
Sambil menunggu delivery, Diluc memeriksa isi kulkas yang berisi bahan makanan. Ternyata, kulkasnya cukup sepi karena bahan yang akan habis. Diluc menghela napasnya, ia belum memberi MPASI pada sang buah hati. Dia melangkahkan kakinya ke kamar untuk bersiap-siap.
Setelah bersiap, ia membawa baju bayi yang memiliki tudung. Tentu saja Lucas ikut, karena tak ada yang menjaganya. Menyewa babysitter? Gak dulu. Ia tak tahu apa yang akan menimpa buah hati kesayangannya nanti.
Lucas terlihat sangat imut dengan baju yang dikenakannya. Apalagi ketika tudung berbentuk kepala elang tersebut menutupi kepalanya. Rasanya, Diluc ingin berteriak, merasa gemas sendiri melihat sang anak ini.
"Duhh, ini beneran anakku?" gumamnya tak percaya, nada bicaranya bergetar lemah. Lucas menatapnya dengan tatapan bingung sambil mengemut jari kecil miliknya.
"Ini kotor, Lucas sayang. Jangan diemut, ya.. Masih laper? Bentar, ya. Kita beli bahan makanan dulu." Diluc dengan perlahan menjauhkan jari Lucas dari mulutnya, lalu memberikan biskuit bayi yang tersisa padanya. Dengan gemas, ia mencium pipi gembul milik Lucas, anak tersayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake [ KaeLuc] • { AU Omegaverse & Modern }
Fanfic[ on going ] Takkan pernah Diluc ikhlas jika dirinya seorang omega. Hingga, tragedi buruk menimpanya karena memiliki takdir menjadi omega. Alpha yang selalu membuatnya tenang dan rela melindunginya, malah merusak hidupnya sendiri. Lalu... Dir...