Part 5

15.5K 1.8K 475
                                    

Rafael membawa Arshad ke sebuah ruangan bernuansa merah, di tempat ini terdapat banyak koleksi keluarga Castillo yang membuat Arshad sangat ketakutan, karena Castillo mengoleksi potongan tubuh manusia. Arshad bisa melihat di dalam lemari kaca terdapat bola mata, jari-jari tangan bahkan sampai jantung dan juga otak. Benar-benar menjijikkan.

"Nikmati hukuman mu." Rafael menepuk pelan kepala Arshad.

"Jangan tinggalin gue!" Arshad menjerit saat melihat Rafael keluar, dapat Arshad dengar suara pintu yang di kunci dari luar.

Dug

Dug

Brak!

"BUKA! BUKA PINTUNYA! PAPA! ABANG BUKA PINTUNYA ARSHAD GAK MAU DISINI!"

"TUA BANGKA! KELUARIN GUE! ORANG-ORANG SIALAN! KELUARIN GUE DARI TEMPAT INI!"

"PAPA!"

"PAPA KELUARIN ARSHAD!"

"Papa...." lirihnya.

Tubuh Arshad meluruh ke lantai, ruangan ini gelap, benar-benar gelap hanya cahaya bulan yang menerangi ruangan ini sehingga ruangan ini persisi seperti ruangan-ruangan yang ada di film horor dan juga film psikopat.

"Keluarin Arshad! Hiks gue takut, tolong hiks gue gak mau disini."

Arshad menekuk kedua lututnya lalu meneggelamkan kepalanya disana, dia tidak ingin seperti ini. Kenapa hidupnya selalu menderita, bahkan saat sudah bertemu dengan keluarganya.

Arshad tidak menyadari, jika di pojok ruangan ada pasang mata  yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin. Arshad semakin menangis sesenggukan, dia mengusap kedua matanya dan berjalan kearah jendela.

"Kalau mereka hiks gak mau keluarin gue hiks biar gue hiks yang keluar sendiri." ucapnya.

Arshad mencari barang berat untuk menghancurkan jendela, dia melihat vas lalu melemparkannya ke jendela tapi ada sosok hitam yang berdiri di dekat jendela dan menangkap vas yang di lemparkan oleh Arshad.

Arshad terkejut, dia tidak mengenali sosok tersebut. Sehingga dia mundur perlahan-lahan karena takut saat melihat sosok tersebut berjalan mendekat kearahnya.

Brak!

Brak!

Brak!

"PAPA KELUARIN ARSHAD PAPA!"

Arshad melihat sosok itu mendekat dan sekarang sudah berada tepat di belakangnya, saat Arshad menoleh. Sosok tersebut menarik tangan Arshad dan meletakkan mata serta tiga jari manusia yang masih di lumuri darah di telapak tangan Arshad.

"Aaaaaaaaa...."

Arshad langsung pingsan dan tubuhnya di tangkap oleh sosok tersebut yang tak lain adalah Caesar.

"Demam." gumam Caesar saat menyentuh kening Arshad yang sangat panas.

.

.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Marcello kepada dokter Lucas, dokter pribadi keluarga Castillo dan salah satu anggota terbaik D'K singkatan dari Demon King.

"Demamnya sangat tinggi tuan, kemungkinan besok tuan muda akan sadar."

"Apa putra ku akan trauma?" tanya Marcello.

"Tergantung kepada psikis tuan muda, tapi sepertinya tuan muda hanya akan kembali histeris jika melihat apa yang dia takutkan tuan."

Marcello mengangguk lalu menyuruh dokter Lucas untuk pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSHADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang