it's okay

126 18 0
                                    


“gausah kasih, gasuka!!!!”
“iya gak kok.”
“gausah jajan dikantin jajannya banyak micin ntar sakit. Udah minum obat dulu aku bawa 2 roti yang jelas sehat dibawain eomma tadi.”
“iya iya bawell…”

Mereka memakan roti dan setelah itu asa meminum obatnya didepan van. Karna jika tidak bisa saja dia disuruh mengulang karna van pikir asa bohong. Semenjak asa berada diseoul kondisinya membaik dan dokter bilang sedikit lagi ia bisa lepas dari penyakitnya itu.

“van, lo gabosen sama gua?gua ngerepotin lo mulu.”
“ga, gua gapernah bakal bosen. Inget kalo butuh telinga buat dengerin keluh kesah asa,bahu buat bersandar ,raga buat berlindung. Van ada nomor 1.”
“aaaaaaaaaaaa vannnnnnnnnnnnnnnn……” memeluk van

22 mei 2016

Hari ini van dan asa pergi kesekolah mereka bersama seperti biasa. Hari ini asa sangat kesal karna tidak ada satupun orang yang mengingat hari bahagiannya, hari ini adalah hari ulang tahunnya.

“ayo naik keburu siang cemberut aja dari tadi..”
“vann kamu gainget ini hari apa?”
“ya hari sabtulah apalagi?”

Dengan muka kesal asa menaiki boncengan disepeda van. Diperjalanan van menahan tawa karna sikap sahabatnya yang sedikit kesal karna dia tak mengingat hari ulang tahunnya. Van jelas inggat tapi dia akan memberikan sebuah kejutan nantinya. Sesampainya disekolah asa yang kesal langsung turun dari boncengan sepeda van dan berjalan mendahuluinya.

“asaa kaga ada akhlak ya main tinggal tinggal aja….” Ucap van sambil terburu buru memarkirkan sepedanya.
“bodoamat.”
“hehehehehe lucu banget siiii ululuuuu..” mengejar asa dan mengobrak abrik rambut asa.
“vannn jadi berantakan rambut aku!”
“ulullululululu berantakann yaa..”

Asa selalu diperlakukan van seperti layaknya anak 5 tahun padahal dia sudah berusia 12 tahun hari ini. walaupun tidak terlalu besar tapi setidaknya dia sudah smp. Saat hendak memasuki kelas tiba tiba jam pendeteksi jantungnya berbunyi. Dia merasakan seperti ada yang menusuk jantungnya saat ini.

“asa?asa gapapa?”

Asa menggelengkan kepalanya memberi pertanda kepada van bahwa dia sedang tidak baik baik saja. Van langsung menggendong asa dan berlari kearah uks. Disana van langsung memberikan asa pada dokter yang menjaga.

“bagaimana keadaan sahabat saya dok hikss…..”
“aigooo….”

Dokter memeriksa asa yang tak henti hentinya mengeluh kesakitan, disana van menangis dia memang selalu seperti itu ketika penyakit asa kambuh.

“asaa sayangg, kamu belum minum obat pagi hari inikan?” Tanya dokter dengan halus.

Asa menggelengkan kepalanya dia benar benar lupa. Pagi ini dia terlalu bersemangat untuk hari bahagianya, sampai melupakan bahwa ia harus membuat jantungnya baik baik saja. Asa meminum obatnya dan disana sakitnya langsung perlahan mereda.

“ayo masuk kelas van.”
“loo gila?hikss…bisa bisanya gaminum obat haaa?jangan kaya gitu lagi?apa gada yang ngingetin lo kalo harus minum obat?”
“ya maap aku lupa tadi eomma udah nyuruh tapi aku lupa hehhee.”
“bisa bisanya cengengesan.”

Disana van malah yang merajuk dan asa terus minta maaf sepanjang perjalanan menuju ke ruang kelas mereka.

“van maafin asaaaaaaaa……..”

Van tak tega melihat asa merengek dia memeluk asa dan mengangguk untuk meyakinkan asa bahwa dia sudah memaafkannya

“awas aja lain kali kaya gitu…”
“galagi lagi deh.” 

SCHOOL ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang