모르겠어요
"jane kamu ngangep van itu kakak kamu?atau pacar kamu."
"kenapa pertanyaannya itu jelas van itu sahabat aku mina."
"perlakuan van kekamu mengarah kedua itu jane, kakak pelindung atau pacar pelindung?"
".........."🤗🤗🤭🤭
Tentu pertanyaan mina membuat asa kebinggungan entahlah jawabannya van adalah sahabat asa. Hanya itu asa tidak pernah menganggap van adalah kakaknya meskipun dia lebih tua. Apalagi pacar dia malah ingin van memiliki kekasih setidaknya ia tidak terlalu kesepian nanti.
"mina, van itu sahabat asa dan akan selalu kaya gitu."
"kalo g-gitu asa bisa bantu aku dapetin van?" ucap mina
"aku Cuma bisa bantu diawal seterusnya biar van. Gimana setuju kan?"
"setuju, makasi asa." Ucap mina lalu memeluk asa dan asa membalas pelukannya.
"kalo gitu aku duluan ya..bye asa.." ucap mina lalu lari meninggalkan asa dengan girang.Sekarang asa mengerti kenapa mina mempertanyakan pertanyakan pertanyaan itu dia menyukai van. asa tau si karna dia paling peka sama orang lain yang punya perasaan ke van.
"dasar si vann,ahahahha banyak juga yang suka sama dia." Ucap asa sambil menulis.
Bel istirahat berbunyi menandakan bahwa kelas olahraga telah selesai. Dan asa kembali kekelasnya dan istirahat bersama van.
"van kakinya kenapa?" ucap asa sambil berjalan kearah van.
"biasa jatoh pas main bola." Ucap van dengan santainya.
"ck!! Gimanasi."Tak menunggu lama asa lalu mengambil p3k yang ada ditasnya. Lalu mengobati van. van memang selalu seperti ini ketika olahraga. Jadi asa selalu membawa p3k ditasnya.
"awas aja kalo minggu besok gini lagi!"
"hehehe gaakan kok."
"udahh.."
"makasi asa(ucapnya sambil mencubit pipi asa), yaudah ayo istirahat."Skip pulang sekolah
Seperti bisa van dan asa pulang bersama yang pasti galangsung pulang tapi mampir mampir dulu entah kemaana yang penting bareng bareng. Akhirnya mereka berhenti di dekat sungai han.
"wahhhhhhhh sejuk banget.." ucap asa sambil merentangkan tanganya
Disana van memperhatikan asa, gadis yang selalu ia jaga perhatikan dan memperlakukannya seperti ratu penguasa hatinya. Asa sahabatnya rasanya ingin selalu didekatnya.
"aku seneng liat kamu seneng."
"ha?pft vann aneh banget pake aku kamu." Ucap asa sambil terkikikVan hanya tersenyum dan menikmati udara disekitarnya. Semilir angin yang sangat sejuk. Daun berguguran karna angin datang cukup kencang. Membuat rambut hitam milik asa terombang ambing dan memperlihatkan wajah cantik asa. Baru tersadar jika sosok seperti bidadari datang dikehidupannya dan menjadi sahabatnya.
"cantik." Ucap van sambil menatap asa
Asa masih menutup matanya dan dia tidak merasa bila kata itu diajukan padanya. Membuka matanya dengan perlahan dan menatap van yang sendari tadi menatapnya. Dengan muka yang tersenyum asa mendekat sedikit demi sedikit kewajah van dan menjulurkan lidah kearah van. lalu mengelitiki perut van dan lari."yakkk asaa,, jangan lari!!"
"kejar aku wleeek!!"
"berhentiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!"
"ga!
"ASAAA DIEM GA!!BERHENTI DISANA!!"
"ah udah ah cape van ayo pulang."
"kamu gapapakan?jangan lari larian dong!!"
"aku gapapa cape aja."
"yaudah aku gendong ayo."
"ayo hehehe.."
"1 2 3 go." Van mengendong asa dan membawanya berlari digendongannya.
"vann lari lebih kenceng ahahhahahha." Ucap asaUcapaan itu membuat van menambah kecepatannya. Bahagia entahlah hal sederhana ini selalu membuat van dan asa bahagia.
Sesampainya diparkiran motor
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL ON
Teen Fiction"Tuhan ngasih waktu aku untuk hidup lebih lama mungkin karna kamu vann Kenapa? Karna kamu belum nemuin pacar hehehee....." "Kamu tetep jadi prioritas aku...." "van dia cantik terima aja kali sekalian belajar pacaran.... " "Kamu suka sama dia kenapa...