2 Minggu kemudian.....
"Eh...eh... Denger gak katanya ada murid baru, cantik banget."
"Mulus dan bening banget. Gilee...."
"Body goals ga nih?"
"Yoi."
"Gas lah..."
"Secantik apa sih?"
"Secantik Dewi Yunani."
"Gue iri liat kakinya tau gak? Bentuknya bagus banget. beda kaya gue, betis gue kayak pemain sepak bola."
"Boleh jadi simpanan nih."
Bisik-bisik unfaedah itu mulai memasuki gendang telinganya ketika ia berjalan dari koridor menuju kelasnya. Ia tidak terlalu peduli akan hal itu. Jadi dia berjalan terus hingga tepukan bahu di belakangnya menghentikan langkahnya.
"Maaf, ruang kepala sekolah dimana ya?"
Lelaki itu membalikkan badannya dan melihat siapa yg bertanya kepadanya. Ketika ia melihat wajah dihadapannya, seketika ingatannya kembali diputar ulang. Dia kenal wajah perempuan ini. Perempuan itu adalah cinderella. Cinderella yg pernah melemparkan high heels ke keningnya. Dan berakhir sepatu gadis itu berada padanya.
Terlalu asyik melamun, ia tak sadar perempuan di depannya sudah melambaikan tangan di depan wajahnya.
"Hellow... Gue nanya!"
"Oh ya. Itu tinggal lurus aja terus belok kanan. Nanti ruangannya paling ujung."
"Ok." Perempuan tersebut kemudian pergi.
Lelaki itu masih diam dengan bingung. Mengapa perempuan itu ada disini? Apa ia bersekolah disini? Tapi kenapa ia tak pernah melihatnya?
"Steve.."
Lelaki yg dipanggil Steve itu menoleh kesamping dan melihat temannya yg ngos-ngosan sembari menumpukan kedua tangannya di atas lutut.
"Hah..hah....Lo, bener-bener budeg ya? Dari tadi gue panggilin ga dengar-dengar. "
Steve hanya memutar bola matanya menanggapi temannya itu.
"Bro!" Tiba-tiba Gilang temannya datang menghampiri mereka dengan tas yg disampirkan di bahu kirinya.
"Ajegile...Lo udah dapat kabar belom? Katanya ada murid baru yg bakal satu kelas sama kita. Dan Lo tau? Katanya dia cantik men."
"Cewek?"
Plak.
Gilang menggeplak kening sahabatnya itu kesal. Terlalu tolol emang, udah jelas dia mengatakan bahwa 'cantik'. Itu artinya perempuan lah. Ga mungkin Adam!
"Duh, Lo kenapa mukul gue sih? Salah gue apa?" Balas lelaki itu sambil mengusap-usap keningnya.
"Pid Lo masih nanya, salah Lo apa? Pertanyaan Lo! Lo nanya murid baru itu cewek? Ya iyalah! Kan gue bilang 'cantik'. Bukan 'ganteng'.
"Berulang kali gue ingetin, jangan panggil gue pid. Nama gue David."
"Dih sama aja. Nama Lo da-vid. Di panggil pid." Jelas Gilang.
"Yaudah panggil gue dav atau vid."
"Ogah. Gue lebih seneng manggil Lo pid." Keukeh Gilang.
Sementara kedua sahabatnya beradu bacot, Steve memilih meninggalkan mereka.
"David! David ya!"
"Dapid."
"David!"
"Dapid! Gue sukanya dapid."
KAMU SEDANG MEMBACA
money or love?
Teen Fictionhidup adalah perjuangan. ya..berjuang bagaimana caranya kamu bertahan hidup. bagaimana? dengan mencari uang. uang.... satu kata 4 huruf yang sangat berarti dan penting dalam kehidupan. khususnya bagi loren. uang itu bagaikan separuh jiwanya. tanpa u...