Sebangun nya Jendra dari tidur lelap nya, ia tak melihat adanya Hilmy disebelahnya, namun indra penciuman nya menangkap bau yang sangat enak dari arah dapur. Jendra pun bangun dan berjalan menuju dapur, ingin memastikan siapa yang berada didapur.
"Hilmy?" Panggil nya.
Hilmy yang merasa terpanggil menoleh, "Morning, Jendra. Sini duduk, kita sarapan dulu." Ujar Hilmy dengan senyuman manis.
"Reva mana?"
"That's kid actually still sleep with her favorite teddy bear." Jawab Hilmy.
Jendra tak menjawab atau melontarkan pertanyaan lagi, ia menutup matanya dan wajahnya yang ditopang dengan tangan sebagai tumpuan nya. Jujur, ia masih sedikit mengantuk.
Hilmy melihat wajah menggemaskan Jendra ditengah-tengah tidur sambil duduknya, laki-laki berambut gondrong itu terkekeh kecil. Ia lalu menyajikan sepiring nasi goreng daging cincang dengan baso ikan sebagai tambahan.
"Jendra, wake up. Sarapan udah siap."
Tak bangun, Jendra tampaknya sudah masuk kembali ke alam mimpi. Makanan dengan wangi yang sedap yang disajikan Hilmy pun tak mempan untuk membangunkan nya.
Hilmy dengan cengiran iseng nya pun mulai melepaskan apron nya dan menaruhnya di tempat semula, lalu duduk disebelah Jendra berada. Ia mulai mengendus-endus ceruk leher jenjang Jendra, menjilatnya, menggigitnya dan berakhir dengan beberapa bekas keunguan di sana.
Tangan nya hendak turun kebagian lebih intim Jendra, namun laki-laki itu lebih dulu terbangun setelah Hilmy meninggalkan beberapa bekas di lehernya.
"Watch your hand, jerk."
Hilmy menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, ia bahkan memasang wajah menyebalkan, "Hehe."
"Ck, bangunin Reva, sana. Kasian, dia sekolah kan hari ini?"
"Okay, gue bangunin adik gue dulu, lo makan yang kenyang ya, Jendra." Hilmy mengecup kecil bibir Jendra.
Setelah beberapa menit Jendra selesai dengan makannya, Hilmy dan Reva datang bergandengan tangan. Gadis kecil itu tampaknya masih mengantuk, walaupun begitu wajahnya tetap saja kelihatan imut.
Jendra mendatangi Reva yang masih setemgah sadar, lalu mengecup pipi kiri Reva, "Pagi, Reva."
"Pagi juga, kak Jendra."
Hilmy menatap Jendra, tatapan nya jelas saja terlihat kesal. Ia cemburu, kenapa hanya Reva yang diberi ciuman, tapi dirinya tidak? Bahkan saat Hilmy may memberi ciuman kepada Jendra, laki-laki itu selalu menolaknya.
"Kenapa lo?" Tanya Jendra.
Hilmy menggeleng, "Gapapa."
"Aneh." Gumam Jendra.
"Oh, ya. Nanti siang temenin gue beli bahan-bahan buat sebulanan ini. Tadi gue liat kulkas, semua bahannya udah habis."
Jendra lalu menggendong tubuh mungil Reva, "Ayo sarapan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Our Rules || JINJEN
Fanfictionberawal dari gebuk-gebukan, berakhir jadi sayang-sayangan. warn! bxb area! start: friday, 16 July 2021. end: - by yeshaqi.