2

0 0 0
                                    

Hari pertama di sekolah baru dengan tidak adanya kenalan, membuat Aludra agak cemas. Rasanya awkward kalau duduk di kelas sendirian, sementara yang lain berkumpul dengan geng-nya masing-masing.

"Everything will be okay!"

Aludra menenangkan hatinya sepanjang perjalanan menuju ke sekolah, tidak ada yang perlu di khawatirkan, Aludra jamin itu. Ia menarik napas pelan dan mengeluarkannya, ah, seperti beban yang ada di dalam hatinya keluar semua.

Tak sadar waktu berjalan sangat cepat, Aludra sudah sampai di sekolahnya. Ketika mobil memasuki parkiran sekolah, semua pasang mata memandang pada ia dan Ellgar.

Hati Aludra deg-degan, ia tidak suka menjadi pusat perhatian. Sedangkan Ellgar berjalan dengan santai, mengabaikan semua orang yang memandangnya, anggap saja ini adalah catwalk. Aludra berjalan canggung di belakang Ellgar, ucapan yang Aludra lontarkan tidak di hiraukan oleh cowok itu.

"Tungguin dong!" serunya sambil berjalan kecil menuju Ellgar.

Tapi memang adiknya itu tuli setuli tulinya, bukannya melambatkan langkahnya, ia malah makin mempercepat.

"Sialan," maki Aludra.

Karena masih jam tujuh pagi, kelas belum dimulai. Beberapa siswa siswi memanfaatkannya untuk bersantai dengan teman-temannya di luar kelas, yang lain duduk di gazebo. Di gazebo, Aludra melihat beberapa siswa yang sedang bercanda dan memandang ke arahnya ketika ia lewat di depan mereka.

Aludra ingat, mereka adalah cowok-cowok yang Aludra lihat ketika ia dan Ellgar menuju rumah baru mereka. Oh, Aludra tidak menduga kalau ia satu sekolah dengan cowok-cowok itu. Ketika melangkah melewati sebuah kelas di sebelah kanan gazebo, beberapa cowok juga duduk di situ. Salah satu dari mereka menyapa Aludra.

"Halo,"

Aludra tidak menanggapi sapaan itu dan terus berjalan menuju kelas barunya. Rupanya si cowok tadi tidak senang karena Aludra mengabaikannya.

"Sombong banget! Sok cantik!" teriaknya, Aludra terhenyak, siapa yang sok cantik? Emangnya kalau Aludra menyapa balik, si cowok tadi bakal kesenengan apa gimana? Sialnya Ellgar sudah ketemu kelasnya duluan, jadi tidak ada yang bisa menjadi tamengnya untuk memukul dada si hyungers tadi sampai berbunyi 'dug'.

Aludra tidak peduli dengan perkataan si cowok aneh tadi, ia terus berjalan menuju kelasnya.

"Emang dia cantik, bego!"

"Lo sok asik. Freak!"

Di susul dengan suara tawa renyah.

Dua suara itu membuat Aludra terdiam di tempat dan menoleh ke belakang dan para cowok yang duduk di gazebo tadi yang mengatakan itu. Aludra anggap itu sebagai bantuan dari Tuhan, kalau tidak bisa memukul dadanya, serang saja mentalnya.

Si cowok freak tadi rupanya malu, si bang jago sudah kalah. Ia memutuskan untuk masuk ke dalam kelas, karena ia jadi objek tatapan dari siswa siswi di situ.

Aludra bergantian menatap si freak dan si 'pembela' nya tadi. Kemudian tatapannya bertabrakan dengan tatapan cowok gazebo yang masih tertawa, tapi dengan cepat cowok itu mengalihkan tatapannya dan kembali tenggelam dalam candaan bersama temannya.

Aludra merasakan dadanya bergemuruh, tidak pernah ia bertatapan dengan cowok seperti itu. Sekali bertatapan, mentalnya jadi mental yupi. Kenyal dan letoy.

~~~[end]

sorry it this is bad (but i think it's not that bad).

kamus saya (menurut saya):
hyung-ers: Cowok yang selalu cat calling dan sok asik sama orang, terutama cewek. Bisa dibilang cat calling-ers, (tell me your hyung-ers vers). Biasanya suka ngatain cewek yang engga-engga, ngomongnya hyung hyung-an.

cat calling: Pelecehan di jalan (street harassment), dilakukan di ruang publik, verbal maupun fisik (maybe).  -google.

MEGA JUMBO BIG THANKS UNTUK KALIAN SEMUA YANG BACA INI, ILY! 💗


DRARIONWhere stories live. Discover now